"Namjoon! Kim Namjoon!!"
Cowok dengan tinggi seratus delapan puluhan yang dipanggil namanya tersebut kontan memperlambat langkahnya. Ia mencari-cari asal suara yang sangat dikenalinya itu. Dan pencariannya pun terhenti ketika melihat seorang cewek yang duduk di barisan peserta Ospek tengah melambaikan tangan padanya.
Sebuah senyum merekah di wajah cowok berlesung pipi itu. Rasa senang atas pertemuannya dengan teman lama semasa SMA itu mulai menguasai dirinya. Tanpa ragu cowok itu melangkah menghampiri barisan itu.
"Seungwan!" seru Namjoon sedikit tertahan.
Berupaya tak menganggu acara yang berlangsung. Cowok itu menghampiri Seungwan seraya membawa brosur UKM.
"Apa kabar lo?"
Seungwan menyabut jabatan tangan Namjoon dengan senang hati.
"Baik. Lo gimana?"
"Ya, gini-gini aja gue."
"Gini-gini gimana? Makin cakep aja lo. Udah jadi Ketua Umum gitu ye sekarang... Songong!"
"Lo muji apa ngehina?"
Seungwan terkiki geli. Rasanya senang sekali bertemu dengan teman lamanya di SMA. Kim Namjoon adalah cowok yang pintar di sekolah, ia juga lulus lebih dulu dengan jangka dua tahun. Tak menyangka juga, ia akan bertemu dengan Namjoon sebagai kakak tingkatnya.
"Eh, nih... Brosur!" Namjoon memberikan brosur pada Seungwan. "Lo masuk UKM gue aja. Kan lo pinter main gitar ama nyanyi tuh."
"Heleeh... Bisa aja lo ngemodus biar gue masuk UKM lo."
"Gue cuma nggak mau talenta lo terbuang sia-sia, Wan."
"Jadi ceritanya sekarang lo lagi ngerayu gue gitu?" goda Seungwan dengan kerlingan mata yang sengaja dibuat centil.
Namjoon tertawa lepas. "Bisa dibilang gitu. Daftar aja lah, Wan. Kalo minat, lo samperin aja Sekret Seni di gedung UKM lantai dua. Gue stand by di sana, lo tenang aja."
Seungwan mengerutkan keningnya, berpikir. Kemudian ia mengangkat bahu. Jujur saja, ia kurang berminat.
"Nggak tau deh, Joon. Lihat entar aja deh."
Namjoon menghela napas. Lesung pipinya seketika lenyap. Lesu mendengar tanggapan Seungwan. Seolah-olah harapannya hampir pupus.
"Ya elah, Wan. Apa susahnya sih? Tinggal dateng trus daftar," katanya. Namjoon masih belum menyerah. "Seni nggak bakal ngerepotin kayak UKM lain, Wan. Kerjaannya santai."
Seungwan tertawa sambil memukul lengan Namjoon. "Bisa aja lo ngerayunya, Joon. Udah kayak sales aja. Hahaha! Gampang lah, nanti gue daftar."
"Nah, gitu dong!" Senyum Namjoon merekahㅡyang terlihat bodoh bagi Seungwanㅡterpampang di wajah temannya tersebut. "Ya udah, balik dulu gue."
"Iye, sono pergi! Bikin gue jadi tontonan Maba aja. Belum apa-apa gue udah jadi artis begini!"
Namjoon terbahak. "Nikmatin ospeknya, Son Seungwan!" ejeknya. "Gue tungguin beneran di Sekret Seni! Awas aja kalo lo nggak datang!"
"Huuu!!" cibir Seungwan, namun tangannya tetap membalas lambaian Namjoon.
Setelah interaksi singkat tersebut, Seungwan pun kembali duduk di samping Joohyun dan Hoseok. Kedua manusia super kepo itu menatap Seungwan dengan fokus. Seolah-olah meminta penjelasan.
"Lo kenal sama kakak tingkat yang tadi, Seungwan?" tanya Joohyun.
Seungwan mengangguk. " Iya, teman gue waktu SMA. Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Wan Save Min
FanficWan for Son Seungwan. Min for Min Yoongi. Hanya Son Seungwan yang mampu menyelamatkan Min Yoongi. Menyelamatkan hari dan hatinya... *** Spin off story of Lost In Lust. Publish start : August 20th, 2016