Chapter 2

11.5K 1.6K 190
                                    

Hana : Ga gitu jg sih, ka

Yoongs : Ya kali aja km lg laper hehe

Hana : Kmu kan lg mentoring, masa iya kabur gitu aja?
Hana : Lagian aku kan jg lg ospek nih hufft capek ka

Yoongs : Yaah seandainya kmu masuk hyyh kan gampang, yg mentoring aku

Hana : Ogah! Kmu kan jahat
Hana : Dri jman sma kmu kan klo ngemos nyeremin 😒

Yoongs : Itu kan dulu. Pencitraan haaan
Yoongs : Skarang dah baek kok

Hana : Gapercayaaaaa 😒
Hana : Ketos pling nyeremin sepanjang masa!


Yoongi yang duduk-duduk santai dengan sebatang rokok terselip di antara dua jarinya diam-diam terkekeh ketika membaca pesan tersebut. Suasana hatinya sangat baik hari ini. Obrolan pada aplikasi messenger-nya itu benar-benar menghibur sekali. Apalagi jika Shin Hana, cewek yang sedang berbalas pesan dengannya itu mengungkit-ungkit citranya dan mengenang tentang masa SMA-nya. Senyum pasti akan selalu tertempel di wajah cowok itu.

Apa yang dikatakan Hana pada obrolan mereka memang benar. Min Yoongi memang dikenal sebagai Ketua Osis paling menyeramkan pada masanya. Cowok keturunan keluarga Min yang memiliki kulit seputih susu itu memang aktif dalam kegiatan organisasi sejak dulu. Dan karena keaktifannya itulah ia mengenal Hana, cewek yang diam-diam ia taksir sejak dulu tersebut.

"Oyyt!!"

Suara ngebass si penggangu yang ternyata adalah Song Minho--teman satu angkatan dengannya--itu mengangetkannya. Ponsel yang sedari tadi menjadi pusat perhatiannya hampir saja melompat dari tangan. Untung Yoongi cowok ganteng yang cool dan swag, jadi ia dapat mengendalikan rasa kagetnya. Hm... Apa hubungannya?

Min Yoongi menolehkan kepalanya ke kiri. Menatap wajah temannya tersebut dengan datar.

"Ngapain lo senyam-senyum?" sindir Minho. Ia menyeringai, terkesan mengejek.

"Penting?" Yoongi balas tanya.

"Duh, elah! Udah kayak preman kobam aja, nggak bisa kesenggol dikit maen bacok!" cibir Minho.

Namanya juga Min Yoongi, cowok itu hanya memutar bola matanya. Malas mendengar cibiran Minho.

"Lo ngapain kesini?"

"Ck! Itu lo dipanggil sama Gubernur BEM. Penting katanya. Gue nggak tau namanya, yang pasti loㅡ"

"Elah!" potong Yoongi. Cowok itu menghisap rokoknya yang sisa separuh kuat-kuat sebelum menyentil puntungnya asal. "Emang nunggu dimana?"

"Depan aula," jawab Minho. "Lagian lo juga ngapain di sini? Anak-anak lagi pada sibuk mentoring."

Yoongi berjalan menuju aula yang dimaksud. Langkahnya diiringi oleh Minho.

"Emang udah selese itu pemberian materi?"

"Udah dari tadi, Nyet!" sahut Minho agak kesal.

Yoongi memasukkan kedua tangan ke kantung celana jeans belelnya. "Kirain belom. Makanya gue keluar. Ngantuk."

"Hah! Ngalong mulu sih lo! Mentang-mentang sekarang udah jadi calon Ketum Mapala HYYH! Sibuk terus yekaaan?"

Mendengar dengan jelas apa yang Minho katakan, Yoongi refleks menoleh.

"Gosip darimana lagi?!"

Minho terkekeh. "Heh, lo lupa gue satu progdi ama Bang Minhyuk? Kemaren pas gue asistensi ke dia, dia sendiri yang cerita-cerita ke gue."

Only Wan Save MinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang