Chapter 18

9.9K 1.4K 458
                                    

Son Seungwan sampai di puncak dengan perasaan berkecamuk yang menimbun di pikirannya. Jangan tanyakan kenapa lagi, kalau tidak karena kata-kata sinis yang Kim Taehyung lontarkan tadi. Cewek itu tidak habis pikir, mengapa dengan pertanyaan sesimpel itu pacarnya tidak dapat langsung menjawab. Malah berkilah dan terus-menerus berkilah.

Jadi, kalau Min Yoongi tidak mencintainya, untuk apa cowok itu memohon padanya agar dia kembali? Jelas sekali Seungwan ingat bagaimana mimik muka pacarnya saat meminta maaf ketika bertengkar pada waktu itu. Terlalu banyak kemungkinan-kemungkinan negatif yang terus berputar-putar di kepala Seungwan. Menghipnotis cewek itu agar setia untuk diam tanpa kata. Bahkan tubuh yang sesungguhnya hampir runtuh pun tak terasa sama sekali.

Sampai di lokasi yang dijadikan basecamp, Son Seungwan langsung digiring oleh Min Yoongi ke tenda yang didirikan oleh teman-teman anggota Mapala HYYH. Dia sempat melihat Park Jimin tergopoh-gopoh berlari, yang rupanya Kang Seulgi tengah pingsan tak sadarkan diri. Beruntung, Seungwan tidak sampai pingsan meskipun dia beberapa kali minta istirahat. Sejujurnya, Seungwan khawatir pada keadaan Kang Seulgi, tapi hati dan otaknya sedang tidak sinkron sekarang. Maka dari itu, dia pun memilih berdiam diri sejenak, lalu memperhatikan keadaan temannya dari tempatnya berdiri.

"Istirahat dulu aja, Seulgi udah ditangani sama Jimin," kata Min Yoongi seolah mengerti akan apa yang sedang dilihat oleh pacarnya. Dia terlebih dahulu masuk ke dalam tenda dan mempersiapkan tempat istirahat untuk cewek itu.

Son Seungwan masih terdiam di depan tenda. Dia terlihat tengah menyaksikan aktivitas  cowok-cowok anggota Mapala yang terus lalu-lalang. Tidak, sesungguhnya otaknya sedang kosong. Dia tidak tahu harus melakukan apa.

"Ayo, masuk!!"

Sampai seruan Min Yoongi serta sentuhan tangan cowok itu membawanya kembali ke alam sadar dan dan memasuki tenda. Usai melepas sepatu dan hanya menyisakan kaos kaki, cewek itu merebahkan diri. Ah, punggungnya serasa sudah lepas saja dari tempatnya. Seungwan menghela napas tanpa suara ketika tubuhnya menindih sleeping bag yang digelar oleh Min Yoongi untuknya. Matanya terpejam. Membiarkan sisa-sisa rasa capeknya menguar beberapa menit. Tidak peduli Min Yoongi tengah melakukan pergerakan apa, dan sampai cowok itu ikut bergabung dengannya. Memeluknya. Memberikan kehangatan yang menjalur ke tubuhnya.

"Kamu kedinginan banget nggak?" tanya Yoongi khas dengan suara beratnya.

Seungwan menggeleng. Masih sambil memejamkan matanya, dia kembali bertanya, "Kamu bisa jawab apa yang aku tanyain tadi nggak?"

"Ck, Seungwan... Kenapa sih kamuㅡ"

Mendengar kilahan itu lagi, Son Seungwan merasa muak dan membuka matanya lalu memotong, "Aku cuma nanya itu, Min Yoongi. Gampang. Tinggal jawab iya atau nggak."

Min Yoongi diam saja. Tidak mengatakan apapun. Cowok itu justru mengubah posisinya yang tadinya memeluk Seungwan dari samping dan menghadap langit. Dia menutup matanya dengan satu tangannya di atas dahi, menunjukkan bahwa dirinya menolak untuk membahas hal-hal seperti itu. Membuat Seungwan bingung dan merasakan sebuah kejanggalan.

Cewek manis bermarga Son yang pandai bernyanyi itu tertawa hambar. Ah, dia mengerti sekarang. Miris sekali nasibmu, Son Seungwan.

"Oh, kenapa aku bego banget ya? Kenapa aku tetep nanya soal ini padahal aku udah tau jawaban kamu itu sebenarnya apa." Seungwan tersenyum getir dengan mata terpejam. "Aku ngerti, kamu nggak pernah cinta sama aku, Min Yoongi."

Menyakitkan.

"Sejak awal, harusnya aku paham kalau kamu nggak pernah punya perasaan kayak yang aku rasain ke kamu. Entah apa yang ada dipikiran kamu saat itu, kayaknya aku mengerti sekarang."

Only Wan Save MinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang