Chapter 10

9.3K 1.6K 401
                                    

"Sudah selesai, Yoongi?"

Min Yoongi mengangguk pasti sembari menyerahkan tugas besar yang diberikan Pak Nam dua minggu yang lalu. Belakangan ini dia memang sangat disibukkan oleh tugas-tugas kuliah yang sudah aktif. Dia juga harus mempersiapkan acara diklat anggota baru Mapala HYYH. Belum lagi para senior UKM yang selalu mengajaknya hiking hampir tiap minggu. Sibuk, sibuk, sibuk, dan sibuk.

"Sudah, Pak. Saya permisi dulu," pamitnya pada salah satu dosen paling kejam dalam memberikan tugas di Jurusan Teknik Sipil HwaYangYeonHwa itu.

Min Yoongi cepat-cepat keluar dan berjalan menuju lantai dasar gedung Fakultas Teknik. Dia setengah berlari menghampiri Jeep Wrangler putih yang masih kotor, belum sempat dicuci.

Cowok itu buru-buru menyalakan mesin mobilnya. Dia segera meninggalkan Fakultas dan menuju gedung UKM berada. Yang ada di kepala Min Yoongi sekarang hanya ingin bersantai di Sekretariat Mapalaㅡyang sudah seperti rumah sendiri baginya. Bahkan beberapa bajunya juga berada di UKM, jaga-jaga kalau dia malas pulang ke rumah dan tidur di sana. Meskipun kampus diberlakukan jam malam, tapi area Student Center lantai dua ini memiliki generator. Patungan dari seluruh UKM di lantai dua saja, jadi listrik tetap mengalir seperti seharusnya. Tidak peduli dengan teguran dari rektor, para Mahasiswa yang aktif justru mengancam akan menonaktifkan UKM jika tidak diberi izin. Dan para pengurus di Universitas HYYH ini terpaksa mengizinkannya.

Tidak perlu waktu lama, mobil raksasa Yoongi sudah sampai di halaman gedung UKM. Setelah memarkir dan turun dari mobil, cowok itu segera melangkahkan kakinya menuju lantai dua. Namun, ketika dia baru saja tiba di depan ruang Kesekretariatan Mapala, sebuah suara memanggilnya.

"Bang!!"

Itu suara Kim Namjoon.

"Ada apa, Joon?"

"Dimana senior lo? Kwon Jiyoung?! Dimana?" tanya Namjoon dengan amarah yang menggebu-gebu.

Melihat Namjoon seperti itu, tentu saja Min Yoongi bingung. Kenapa cowok yang dikenal sangat santai ini datang dengan emosi yang meletup-letup?

"Lo kenapa cari Bang Jiyoung? Ada masalah?" tanya Yoongi santai, mencoba agar emosi Namjoon sedikit meredam.

"Iya! Dan senior lo yang bangsat itu udah bikin masalah!"

"Lho, lho, masalah apa dulu nih, Joon? Lo jangan asal nuduh gini."

"Gue nggak asal nuduh! Tapi gue punya bukti!"

"Maksud lo?"

"Ganja bangsat ini..." Namjoon menunjukkan buntalan barang laknat yang ada di tangannya, memperjelas kepada Min Yoongi. "Gue yakin dan nggak salah lagi ini punya senior lo yang bangsat!"

"Lo jangan asal nuduh, Joon! Emang lo tau asal muasal ini barang?! Hah?!" Yoongi mulai menaikan nada suaranya.

"Siapa lagi?! Siapa lagi yang make barang kayak gini, Bang?! Dan siapa yang sering tidur di Studio Seni?!"

"Gue nggak percaya apa dengan tuduhan lo, Joon. Lo nggak punya bukti real!"

"Ini buktinya, Bang!! Di tangan gue!!"

"Bisa jadi itu anak UKM lo sendiri! Mikir nggak sih lo?!"

"Bangsat, lo nggak tau siapa aja yang sering numpang tidur di studio dan nyimeng di lingkungan kampus!! Cuma anak-anak organisasi lo!!"

Mendengar itu, Yoongi merasa sangat tersinggung. Namjoon sudah menghina organisasi yang dia pimpin. Ini sudah benar-benar keterlaluan.

"Anjing, emangnya anak-anak Seni semuanya suci?! Lo juga nggak tau kan siapa yang sering sakau kalo nebeng hiking?! Anak-anak organisasi lo!!"

Only Wan Save MinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang