Son Seungwan melompat turun dari motor Jung Hoseok dengan helaan napas berat. Cewek bertubuh mungil itu cemberut dan terus mengomel. Menyalahkan langit Seoul yang tidak berkompromi dengan kulitnya. Rasanya sudah seperti terpanggang di dalam oven saja. Apalagi Seungwan lupa membawa jaketnya. Dan dia juga menolak untuk mengenakan jaket milik Hoseok. Bau soalnya, begitu alasan Seungwan.
Tidak di Kampus HwaYangYeonHwa, tidak di sini, cuaca sama saja. Tiada awan yang berniat untuk memberikan perlindungan. Apalagi sekarang tempat yang dia datangi bersama Hoseok itu sedang ramai sekali. Maklum, ada acara besar yang harus Son Seungwan hadiri. Dia, Kang Seulgi dan beberapa anggota UKM Seni HYYH mendapat tawaran menjadi guest star dalam acara di Kampus Institut Teknik GwangSoo.
"Panaaasss!" keluh Seungwan yang membuat Hoseok terkekeh kecil.
"Siapa suruh nolak pake jaket gue! Semprul, wangi gini dibilang apek!" kata Hoseok dengan cengiran khasnya. "Lagian kalo nggak mau panas, minta jemput cowok lo tuh! Enak, adem pake mobil segede gaban."
Ah, ya... Omong-omong, untuk hubungan Son Seungwan dan Min Yoongi, cewek itu tidak dapat memastikan apapun. Sudah lebih dari satu minggu ini dia tidak menghiraukan dan menghindari Min Yoongi. Nomor ponsel dan akun sosial media milik cowok itu dia blokir. Dan jika di Kampus, Seungwan selalu menghindar dan mencari waktu yang tepat agar tidak berpapasan dengan cowok itu. Entahlah, rasa yang dulunya mampu membuat Seungwan selalu tersenyum cerah dan tak dapat lepas dari Min Yoongi tersebut kian lama kian memudar. Seungwan sendiri juga tidak mengerti bagaimana kelanjutan hubungan mereka. Min Yoongi sendiri juga tidak pernah mempunyai inisiatif untuk mencarinya.
Di sisi lain, Min Yoongi mulai menyadari kesalahannya. Dia tahu apa yang menjadi penyebab mengapa Son Seungwan tak menggubris dan terus menghindarinya sampai sekarang. Kesalahan yang tak dapat termaafkan dengan mudah. Bisa-bisanya saat itu Yoongi tidak menghiraukan pesan-pesan dan bahkan menolak panggilan pacarnya sendiri. Apalagi penyebabnya adalah karena meluangkan waktu untuk Shin Hana.
Di sepanjang jalan menuju Kampus ITGS yang menjadi tujuannya bersama Park Jimin, Min Yoongi tak dapat berpikir dengan jernih. Belakangan ini dia sering melamun dan marah-marah. Ya, apalagi Jimin terus-terusan melakukan kesalahan dalam latihan untuk lomba. Walaupun dia yakin sahabatnya itu akan membawa pulang piala. Dan benar saja, saat ini dia duduk di bangku deretan ketiga, menunggu Park Jimin menerima piala di atas panggung.
Beberapa kawan-kawan Mapala dari Kampus lain sedang asyik membicarakan banyak hal. Mulai dari memperbincangkan pengalaman masing-masing saat mendaki, sampai dengan merencanakan hiking bersama. Min Yoongi mendengar semua yang mereka obrolkan, tapi cowok itu sama sekali tidak ada minat untuk ikut bergabung dengan mereka.
Sampai Changsub menyenggol lengannya dan berkata, "Gi, mau kagak?"
"Hah? Apaan?"
"Hiking bareng temen-temen Mapala Seoul."
"Ooh... atur aja dah. Semoga nggak tabrakan sama jadwal gue bimbingan ke dosen."
"Widiiihh! Mau skripsi lo?"
"Bentar lagi."
"Elaah... ngapain cepet-cepet, Gi? Gue aja masih lama."
"Lha, lo ngampus nggak ikut kelas, malah molor di UKM mana bisa cepet lulus."
Changsub nyengir, membenarkan kata-kata Min Yoongi. "Tau aja lo, kumis kadal!"
Obrolan mereka terpotong ketika suara MC yang menggema mengintrupsi. Park Jimin maju ke depan dan dengan bangga menyambut piala untuk kesekian kali sebagai climber terbaik. Riuh tepuk tangan meingiringnya.
Sebagian orang berceletuk, "HYYH serobot piala terus!! Wooo!!"
"Jim, sekali-sekali ngalah lah, biar yang lain punya giliran dapet!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Wan Save Min
FanfictionWan for Son Seungwan. Min for Min Yoongi. Hanya Son Seungwan yang mampu menyelamatkan Min Yoongi. Menyelamatkan hari dan hatinya... *** Spin off story of Lost In Lust. Publish start : August 20th, 2016