Baru hari ke tiga bekerja, dan Sam sudah jenuh. Sekarang dia sedang berdiri di lift dan dikelilingi oleh beberapa dewan direksi yang terus mencoba berbincang bincang dengannya. Dari yang Sam tangkap sekilas, ada yang membicarakan bisnis dan usaha pribadinya, ada yang menanyakan aktifitasnya selama di NYC, sampai dengan pembicaraan anak anak mereka yang di banggakan. Dan sam hanya menimpali sekilas dan kebanyakan hanya berupa senyum dan anggukan.
Ting.
Syukurlah batin sam. Tanda lift yang menunjukan tujuannya telah berbunyi. Sesudah berpamitan sekilas kepada bapak bapak tersebut, Sam melangkahkan kakinya secepat mungkin dari sana Sebelum dia mual dengan segala basa basi busuk yang di lontarkan para bapak bapak itu. Sebenarnya, dia sudah biasa mendapatkan perlakuan seperti itu. Mungkin sekitar awal dia menjadi GM di usianya yang baru 24 atau karena dia merupakan anak dari presedir utama. Entahlah. Namun sekarang dia benar benar sedang tidak mood mendengar ocehan ocehan tidak penting tersebut.
Baru keluar beberapa langkah dari pintu lift, Sam di kagetkan dengan kejadian yang bisa dikatakannya..
Konyol?.
Seorang wanita dengan pakaian seperti karyawan pada umumnya, dengan rok sepan selutut berwarna biru tua, memakai hak tinggi berwarna senada sedang melakukan hal layaknya akrobat tepat di depannya. Sepertinya wanita ini sedang terburu buru dan tidak melihat tanda 'lantai basah' yang di pasang cleaning service di wilayah itu.
Sekarang, 'pose' wanita itu sungguh mengenaskan. Dia terjerembab tepat di depannya dengan hak sepatu yang patah, kakinya terduduk menyilang, dan pastinya bokongnya terasa sakit luar biasa karena terkena kerasnya lantai. Saat ini di terlihat seperti putri duyung yang berpose namun dengan wajah menahan sakit pastinya.
Merasa tidak enak terlalu lama mengaksikan ini. Sam pun menghampiri wanita itu untuk mengecek keadaan wanita mengenaskan itu.
"Kamu tidak apa apa?", tanya sam.
sepertinya wanita itupun sedang melamun, karena ia terlihat begitu kaget setelah mendengar ucapan Sam. Kepala wanita itu pun berputar mencari sumber suara yang menyapanya. Tanpa sadar ketika menoleh ke arah suara sam, wanita itu justru terdiam sambil menatap mata Sam. Sesaat sam dan wanita itu berpandangan, namun langsung berpaling ketika mendengar suara teriakan dari arah lobby.
"Astaga Dara, kamu nggak apa apa?", tanya rima dengan nada khawatir. Rima yang saat itu badmood karena menunggu dara yang terlambat langsung berlari ketika melihat temannya terjatuh dan tidak langsung bangun di depan lift direksi.
Sesaat itu dara langsung kembali ke alam kesadarannya. Ia pun langsung meringis ketika merasakan beberapa bagian tubuhnya terasa sakit ketika ia hendak bangun.
"Anda tidak apa-apa?," terdengar lagi suara bariton yang ternyata berasal dari lelaki jangkung, tegap dan sangat tampan -pikir dara- yang kemudian membuat dara tergagap. Dia bingung dengan situasi ini. Sekarang dia merasa seperti hewan di kebun binatang yang sedang dikerumuni pengunjung.
Dia pun bingung harus menjawab siapa, karena terlalu banyak yang bertanya. Sebenarnya ia ingin menjawab pertanyaan lelaki tampan yang bertanya tadi. Namun ketika dia menghadap ke arah laki laki tersebut, ternyata dia tidak menemukannya. Matanya mencari cari keberadaan lelaki tersebut di cela cela kerumunan, namun nihil. Untung pandangannya bertemu dengan sosok rima di sampingnya. Minimal sekarang ada yang membantunya mengatasi kekacauan ini.
***
"Sumpah Rim, aku malu banget. Mau ditaruh di mana muka ku sekarang Rim... ", kata Dara sambil merajuk setengah menangis. Dan Rima hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan temannya.
"Dan lebih malunya, kenapa yang gendong gue ke klinik harus pak satpam, nggak ada gitu temen cowok yang kita kenal buat bantuin. Sedih banget Rim", tambah Dara sambil cemberut, dan hanya di balas anggukan oleh Rima, karena Rima sendiri sedang sibuk mengotak atik hape nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destination
Romance(PRIVAT ACAK) Apa yang lebih menyakitkan dari cinta yang bertepuk sebelah tangan? Apalagi Dengan lelaki yang super sempurna namun gagal move on? Double jleb!! Ikuti Kisah Andara, gadis cantik yang jatuh cinta pada Pria Sempura namun gagal move o...