Seventeen - TRY TO WALK

176 9 0
                                    

1 bulan kemudian

Rapat Pemegang Saham dan seluruh direksi Satrojaya Group.

"Baiklah, sesuai hasil voting yang sudah di lakukan dan kesimpulan seluruh hasil rapat direksi beberapa waktu terakhir. Maka di putuskan bahwa..."

"Pak Raihadi di pindahkan ke cabang perusahan sawit yang berada di... ",

"Pak Daniel Satrojaya tetap pada jabatannya pada GM Satrojaya group kantor pusat..."

"Pak Samudra diangkat menjadi Ceo di Grandvillage hotel yakni jaringan perhotelan dan resort Satrojaya Group..."

"Selamat untuk semuanya. Saya harap semua dapat...", sambung ketua direksi yang tidak lain adalah ayah dari Sam ketika usai membacakan hasil rapat direksi. Namun mata ayah sam masih terlihat sedih menatap anaknya di ujung meja yang seharusnya senang karena kenaikan jabatan namun keadaannya sangat terbalik. Sam terlihat kurus dan pendiam. Ia hanya tersenyum sekedarnya kepada para direksi ketika memberinya selamat. Dan pemandangan itu tak luput dari perhatian ayah sam.

Sam menjadi orang lain setelah 1 bulan yang lalu. Semenjak kejadian itu . keluarga maupun orang terdekat sam sama sekali tidak tahu apa apa mengenai itu. Mereka hanya dapat memperhatikan sikap sam yang berbeda dari sebelumnya. Perbedaan yang mencolok.

Sam selalu lembur dan jarang pulang. Makan pun tak teratur. Ekspresi wajahnya keras dan dingin seakan akan membuat pembatas agar orang lain enggan mendekatinya. Beberapa hari setelah perubahan sikap Sam, ia mengumumkan pada keluarganya bahwa ia akan menunda pernikahannya. Entah alasan apa. Keluarganya pun menghubungi Dara, calon mempelai Sam, namun dara pun enggan emnjawab. Dan sekarang lihat lah keadaan sam yabg mengenaskan.

Sam memutuskan pindah ke aparteman semenjak 1 minggu lalu. Dan sam semakin tidak tersentuh. Bundanya menyempatkan diri untuk mengunjungi sam dua hari sekali namun toada hasil. Karena sejak awal bunda sam mengunjungi apartemennya, pasti tidak ada orang. Karena sam selalu lembur dan jarangbsekali pulang.

Dan mungkin dengan seperti ini cara sam mengalihkan perhatiannya dari kehancuran hatinya. Rasa sakitnya. Dan berharap rasa sakit itu akan sedikit menghilang jika rasa sakit lain timbul. Seperti saat ini. Setelah rapat direksi selesai, sam hampir pingsan dan langsung dilarikan kerumah sakit.

Dokter mengatakan sam sakit tifus dan kekurangan cairan. Juga kelelahan. Mungkin ini adalah salah satubya cara pengalihan rasa sakit di hatinya. Dengan menyakiti dirinya sendiri.

***

Ruang kerja bidang pemasaran Satrojaya group kantor pusat.

"Psst... Lihat mba dara. Dia jadi sering melamun sejak kejadian itu", ucap rani sambil memperhatikan dara yabg sedang menatap komputernya. Namun dengan  pandangan kosong.

"Sejak kejadian itu ya? Ini mah masih mending. Pas 1 bulan yang lalu malah parah. Matanya bengkak setiap pagi. Ia jarang ngobrol dan selalu aja ngambil jadwal lembur kita kita. Enak sih ga usah lembur. Tapi aku juga kawatir soal keadaan mbak dara",  cerocos tina yang notabene kubikelnya bersampingan dengan kubikel rani.

"Ya. Kita doakan yang terbaik buat mba dara. Lihat. Badannya kurusan. Matanya terlihat cekung. Semoga aja nggak berpengaruh sama kesehatan mba dara. Kemaren aja ia hampir pingsan. Untung sempat di tangkep sama doni. Terus di papah ke ruangan".

"Iyaaa. Ruangan kita jadi suram juga nggak ada senyum celotehan mba dara. Senyum mba dara itu moodmaker diruangan ini loh" celetuk donu yang tiba tiba lewat dan mendengarkan perbincangan duo gosip di ruangan itu.

"Ya. Semoga segala masalah dara dapat terlewati.",tina.

"Amin", ucap rani dan doni serentak.

***

DestinationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang