five - his Painfull Past

188 9 1
                                    

Singapore, 2011- 4 tahun yang lalu

"Dar, kamu siapin berkas-berkasnya ya. Soalnya GM dari kantor pusat mau dateng buat ngecek", kata darryl, atasannya selama 4 bulan dibagian produksi ini. Awalnya Dara mendaftar sebagai Supervisior di kantor pusat SG setelah menamatkan S2 nya di ausie. Namun, entah beruntung atau malah sial, dara diterima menjadi Supervisior sesuai dengan jabatan yang diinginkannya, namun penempatannya di kantor cabang SG di singapura. Kepalang tanggung, ia pun menerima pekerjaan itu yang mau tak mau meninggalkan negeri tercintanya -lagi- demi sesuap nasi *tsaah. Dan disinilah dia berada selama 4 bulan. Di negara mermaidlion yang bertetangga dengan negeri tercintanya.

"Dar, jangan melamun. Apakah semua berkas telah siap. Aku mendengar kabar, pak GM sudah perjalanan kesini", seru darryl yang mau tak mau dara harus mempercepat pekerjaannya.

"Done", ucapnya sambil menghela nafas.
"Okay. Move your sexy butt, and follow me. Kita harus sudah berada di ruang rapat sebelum pak GM datang", kata darryl dan sambil menghela nafas-kembali- dara melangkahkan kakinya mengikuti atasannya yang cerewet itu.

Menunggu hampir 20menit kemudian, dara yang sibuk mengutak atik ipad nya untuk memeriksa berkas tersadar dengan suara yang awalnya ribut menjadi tiba-tiba tenang. Dia pun menoleh ke depan untuk mencari penyebabnya dan tidak sengaja matanya menatap mata yang coklat kehitaman yang juga tidak sengaja bertatapan dengan matanya dan membuat dirinya seolah tiba-tiba tenggelam di dalam lautan yang dalam ketika melihat mata itu...

.. ***

Samudra Anggara Satrojaya...
Nama pemilik mata yang menenggalamkan kesadarannya bak lautan...

Ia adalah General Manager pusat yang terkenal perfectionis, cerdas, dingin dan sangat Tampan -dara mendengar ini dari darry yang semenjak kemarin mengulang kata-katanya bak kaset rusak. Mungkin minus kata Tampannya-pikir dara.

Dan dalam waktu dua hari, dara masih tidak dapat menghilangkan bayangan laki-laki yang bernama Samudra itu dari benaknya. Apa-apaan ini. Dia berani beraninya memikirkan seseorang yang levelnya sangat jauh dari dirinya. Sangat sangat tak terjangkau. Tapi apalah dayanya.

Bayangan Samudra tetap tergambar jelas dibenaknya. Entah saat samudra sedang memberikan arahan, entah samudra saat fokus memperhatikan slide di papan sampai saat samudra meminum air dari gelasnya. Namun sesuatu yang mengganggu benaknya yakni ketika rapat telah usai dan ketika seksi bicang bincang, dara melihat samudra yang merogoh sakunya, seperti mencari sesuatu, dan ternyata ponsel yang dia cari. Sejenak ada yang terlihat aneh menurut dara. Yakni saat Samudra melihat layar ponselnya, tiba tiba terlihat senyum lebar di wajah datar dan dingin dari lelaki itu yang membuat dara tersentak ketika melihatnya. Samudra pun berdiri sambil mengangkat telponnya dan berjalan keluar ruangan namun tetap dengan senyuman yang menghiasi wajah tampannya. Dan saat itu membuat dua perasaan aneh muncul di dada dara sekaligus. Jatuh hati dan cemburu.

***
Sudah 3bulan setelah pertemuannya dengan seorang lelaki yang selalu terbayang di benaknya setiap saat, dara pun tetap melanjutkan aktivitas kehidupannya seperti biasa. Yah, plus dengan bayangan lelaki tampan yang selalu muncul tiba di benaknya.. Walaupun selama itu pula ia mencoba menyingkirkan bayangan lelaki yang tidak akan mungkin di gapainya itu.

Sore ini ia memutuskan untuk mampir ke starbuck untuk menikmati a glass of hot machiatto kesukaannya sebelum pulang. Entah ini keberuntungannya atau kesialannya, ia tidak sengaja melihat lelaki yang selalu muncul dalam benaknya 3 bulan ini berada tepat di depannya. Ralat. Berada di dalam toko perhiasan tepat di depannya berdiri saat ini. Walaupun samar, dara masih dapat melihat jelas apa yang di lakukan laki laki tersebut di dalam toko yang karena toko perhiasan tersebut berdinding kaca transparan yang hanya sedikit diburamkan dnegan hiasan nama toko tersebut di kaca depan. Terlihat pria tersebut sedang mengamati kalung yang menggantung di tangannya sambil tersenyum. Setelah itu terlihat seperti transaksi jual beli pada umumnya dan akhirnya pria itu berjalan mendekati pintu toko dan membukanya. Bersamaan dengan itu pula dara membalikan badannya mencoba bersembunyi dengan punggungnya sendiri sampai beberapa menit kemudian. Hilang minatnya pada Hot machiato di tangannya yang sudah mulai mendingin. Entah setan apa yang merasukinya, dara dengan ragu melangkahkan kakinya menuju toko perhiasan itu dan membuka pintu hingga lonceng diatas pintu toko itu berbunyi.

DestinationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang