Destination

Ten

"Capek banget. Nggak sadar kita udah muterin mall ini berkali kali", kata dara setelah meletakan gelas minuman buble kesukaannya.

"Terlalu excited kita. Nggak sadar badan udah mulai bangkotan", ujar Rafel setelah menghabiskan es mochachino nya oneshot.

"Habis ini ngapain? Jadi nonton midnite?",

"Mau lanjut? Aku sih ayook", kata Rafel dengan senang. Akhirnya ia menemukan kesenengannya kembali. Saat di kalimantan, ia terlalu sibuk menata hatinya kembali dengan mengalihkan waktu, fikiran dan tenaganya hanya untuk bekerja. Sisi positifnya ya sekarang. Dia diangkat menjadi manajer dan akhirnya naik jabatan menjadi salah satu co-manajer di kantor pusat. Kantor yang membawahi segala macam perusahaan cabang Satrojaya Group. Co-Manajer produksi untuk menangani divisi Perminyakan Sawit yang perusahaan cabangnya tersebar di seluruh penjuru negeri.

Sisi buruknya. Dia tidak mempunyai sahabat untuk berbagi. Teman... Banyak. Tapi sahabat, none. Dirinya mulai kembali hidup ketika dia dan dara mulai menjalin komunikasi lagi. Sunggu beruntung, dipertemukan kembali dengan tidaksengajaan bertemu di media sosial. Dan sejak saat itu Rafel dan dara mulai berkomunikasi kembali lewat sosmed atau telpon. Baru hari ini mereka sempat untuk ketemuan. Hampir 1 tahun setelah awal mereka komunikasi.

"Esok nggak kerja?", tanya dara.

"Kerja. Biasanya juga kita chit chat sampe midnite", kata Rafel sambil nyengir lebar.

"Ah. Kamu kan udah manager ya. Mininal agak santai", cela Dara.

"Sama aja kali. Malah mending kayak kamu. Palingan kalo telat di marahin bos. Kalo aku pasti dicerca para staf. Hayo. Yakin deh pasti kalian pernah ngegosipin bos kamu", cibir Rafel balik dan disambut dengan gelak tawa Dara.

"Mau banget di gosipin yak. Iya sih ya... Tapi kan tetep aja. Dimarahin bOs juga ujung ujungnya potong gaji. Aku mah ogah",

"Gaya banget. Bentar lagi mau jadi istri bos woyy... btw, siapa sih prince charming pujaan elo dari kapan taon itu? Aku jadi penasaran", kata Rafel. Sejujurnya Dara sering curhat mengenai masalah cintanya kepada Rafel. Seperti halnya Rafel, Dara pun menemukan klik di hatinya setelah bertemu Rafel. Dia merasa nyaman untuk curhat segala macam begitu pula sebalik nya.

Namun, Dara hanya mengatakan "Sam" adalah "Prince Charmingku" kepada Rafel. Entah mengapa ia merasa ada yang ganjal walau entah mengapa. Dan Rafel pun tidak keberatan masalah itu. Mungkin Dara belum bisa terbuka seluruhnya kepada dia.

Dara pun sudah menceritakan mulai dari 0 sampai Sam mengajaknya menuju jenjang serius. Mulai ke Patah hati an dara selama 3 tahun. Saat Prince Charmingnya mengajaknya berhubungan ke jenjang serius sampai hal hal kecil yang membuatnya bahagia sekaligus bingung. Awalnya Rafel tidak setuju dengan keputusan  Dara menerima hubungannya dengan Prince Charmingnya. Tapi Tekat dara sangat kuat. Dara mengatakan walau terkesan Bodoh, tapi dia akan mencoba. Tuhan telah memberikan kesempatan baginya untuk mencoba. Walau sekarang kata Dara, perasaan Prince Charmingnya masih biasa biasa saja kepadanya.

Yang dapat Rafel lakukan adalah mendukung sahabatnya sepenuh tenaga. Dan mendoakan yang terbaik.

"Nanti aku kenalkan. Sabaar aja ndutyy... Ini juga dia lagi di new york ngontrol personalia di cabang sana", jelas Dara. Rafet terkejut.

"Amaak. Sampe newyork maak. Kaya benget yaa calon laki lo.. Njir... Tanyain sih dia punya 2 sodara cowok yang single nggak?", kata rafel dengan heboh. Dara cuma geleng geleng kepala melihat kelakuan heboh rafel yang hampir selalu mengundang banyak orang melirik penasaran ke arah mereka berdua.

Dengan cemberut dara memukul pelan lengan rafel "Toak nya itu ya mbok di tinggal di rumah. Suara kamu itu menggelegar banget", kata dara sebal yang dibalas dengan kekehan Rafel.