two - Past

320 12 1
                                    

Jakarta - 3 bulan kemudian

"Aku pengen es krim mix coklat stroberi di kasih toping almond sama mede plus saus coklat. ah, ngebayanginnya udah bikin ngiler.. habis ini kita beli ya yang..",

"..................."

"Ih yang, lama banget nggak selesai selesai kerjaannya. tau gini aku tadi langsung hang out sama rere, nggak mampir sini dulu. ayolah yang. aku harus secepatnya kasih makan naga dalam perut aku..",

"................"

"Makasih banget ya yang... ini novel langka dan kamu dapat semua seri nya. ah... nggak sia sia aku pelet kamu dulu ya... hahaha"

".................."

"Ya ampun... Kamu kalo ngambek kayak emak-emak kehabisan diskon. mrepet mulu. maaf dong yang... tadi kerjaan aku banyak banget jadinya telat ketemu kamu... hahaha. mukanya udah kayak lipetan baju. sini cium dulu biar nggak ngambek",

"................."

"Senang bertemu denganmu Samudra Anggara Satrojaya. Dan saya minta tolong, jika kedepannya kita bertemu tidak sengaja, tolong pura pura tidak mengenal saya. Karena, jika anda melakukannya, mungkin luka disini...", ucap gadisku sambil menunjuk pada dadanya.

"... Akan kembali terbuka, dan saya sama sekali tidak ingin merasakan sqkit itu lagi. Selamat tinggal",

"Hosh.. Hosh.. Hosh.."

Samudra membelakan mata. Mimpi itu kembali lagi. mimpi yang sudah tiga tahun mencoba dilupakannya dengan meninggalkan tanah kelahirannya dan pergi ke negara lain.

Lelaki itu kemudan bangun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju balkon kamarnya. membuka pint balkon dan menghirup dalam dalam udara malam yang menerpa wajahnya. sudah dua hari dia berada disini. Jakarta.

Dia tinggal apartemen Pribadinya sementara waktu karena belum mengabari orangtuanya bahwa dia telah pulang.

Bisa dia bayangkan bagaimana reaksi orangtuanya, apalagi bundanya karena dia tidak mengabari kepulangannya dan ditambah dengan molornya jadwal kepulangan dari yang dia janjikan kepada ibunya.

Sam melirik sekilas pada jam putih didinding kamarnya. 03.00 dan dia sudah tidak ada minat untuk tidur kembali. sepertinya jogging di pagi sangat buta ini tidak ada salahnya pikirnya.

setelah menyelesaikan ritual olahraga paginya, Samudra yang biasa di panggil Sam, kembali menuju apartemen dan berencana bersiap-siap untuk kembai kerumah orangtuanya. ia berencana untuk tetap tinggal di apartemennya walaupun ibunya merengek-rengek meminta ia tinggal di rumah.

Bukannya dia tidak mau untuk kembali tinggal dirumah, namun untuk saat ini mungkin tinggal sendiri adalah keputusan yang lebih baik. apalagi apartemen ini letaknya dekat dengan kantornya, dan yaah, bisa dikatakan ia akan lebih bebas melakukan apapun di apartemen ini, membawa wanita misalnya tanpa perlu ada omelan dan sindiran dari bundanya.

***

"Assalamualaikum", salam Sam ketika baru memasuki rumah orangtuanya. sebelumnya dia juga lupa memberitahu orang rumah kalau dia akan mampir sore ini. yah, siap-siap kena damprat lagi ini, pikir sam.

"Waalaikumsalam... Ya Allah Mas, Akhirnya kamu menemukan jalan pulang", kata bunda dengan heboh namun wajahnya menyiratkan kerinduan dan kebahagiaan yang amat dalam. bunda pun tak segan-segan memeluk dan mencium wajah Sam banyak-banyak. entah memang sangat rindu atau memang mau menjahili Sam.

"Err.. bund, stop it", Kata Sam mulai jengah. Bunda sam langsung tertawa namun masih dengan mata yang berkaca-kaca menggiring sam ke ruang keluarga. tempat biasa keluarga kecil sam berkumpul setiap tidak ada kegiatan di luar.

DestinationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang