nineteen - after the storm

108 8 0
                                    

"gimana persiapannya mas. Sebulan lagi loh acara Nikahannya. Kamu sudah benar benar ikhlas kan Mas. Masalah Nak Rafel", ucap bunda Sam di sela sela memotong browniesnya. Hari ini Sam berkunjung di rumah orang tuanya. Sepertinya adiknya - Bayu- tidak ada di rumah dan ayahnya sedang olahraga bersama rekan kerjanya di tempat tenis.

Yang ada hanyalah Bundanya yang baru selesai membuat kue dan akhirnya bergabung dengan Sam duduk di ruang keluarga sambil membawa kue brownies dan teh.

"Iya bun. Insyaallah Sudah Ikhlas. Sam tau kalau Rafel sudah tidak bisa bersama Sam lagi. Dan Sam sudah mulai menerima dara bun" ucap Sam kalem sambil menyesap teh yang disajikan bundanya.

"Alhamdulilah mas. Jangan di sia siakan nak Dara nya. Jangan di sakiti lagi. Bunda tau seberapa besar cinta nak Dara kepada mas. Kalau Nak Dara nggak cinta sama Mas, mungkin mas sudah di tinggalin dari jaman Mas gagal move on" ucap bundanya sambil memakan bronies buatannya dengan anggun.

Sam hanya mengagguk anggukan kepalanya tanda setuju. Sam sadar hal itu. Dan ia tak kan menyia nyiakan kesempatan yang dara berikan kepadanya. Sam percaya, dengan Cinta dara yabg besar kepadanya dapat membuat hati Sam tersadar dan balas mencintai Dara. Itu harapan Sam.

"Jadi. Dara kapan diajak main kesini? Bunda kangen sama nak Dara" ucap bunda.

"Besok bun. Biar besok Dara ikutan masak sama bunda. Dara juga bilang lama nggak ketemu bunda" jawab sam Kalem.

"Bunda tunggu loh mas. Oiya. Katanya, paman kamu mau ngadain syukuran atau pesta tunangan gitu ya? Kapan?" Ucap bunda.

"Paman? Paman Reza bun? Acara apa bun? Masak tunangan?" Tanya Sam heran. Karena, terakhir ia bertemu sepupunya, Angga, tidak oernah membahas ini ataupun tentang kembarannya. Makanya Sam kaget dengan berita yang bundanya sampaikan.

"Iya. Tadi pagi bunda di telpon tantemu. Acaranya seminggu lagi. Tunangan kalau nggak salah. Tapu yang tuangan siapa bunda nggak jelas tadi. Ya kalau nggak Angga ya Asya. Nggak mungkin Nanda udah tunangan" cerocos bunda Sam.

"Masak kamu yang udah ada rencana dari setahun yang lalu malah keduluan sama sepupu kamu sih Mas. Ayo. Bunda cepet pengen punya cucu" ucap Bundanya memelas. Sam hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan bundanya yang kadang masih kekanakan. Mirip seseorang.. dan pemikiran itu langsung di hapus dari pikiran sam.

"Nanti Sam tanyain Angga masalah acaranya. Juga bunda sabar ya. Kan tinggal sebulan lagi acaranya Mas. Doakan lancar ya bun" ucap Sam dab langsung di aminkan oleh sang bunda.

***

SamudraA.S: hey. Udh tidur?

Chat sam setelah sampai ke apartemennya. Salah satu kebiasaannya semenjak 2 bulan terakhir. Ia selalu menyempatkan menchat atau menelpon tunangannya.

A.Andara: hey juga. Belum ini. Habis bersih bersih. Ada apa?

SamudraA.S: bsk jadi maen ke rumah? Bunda nanyain kamu..

A.Andara: wah. Jadi dong. Sekalian masak sama bunda. Oiya. Tadi mama ada telpon, nanyain penginapan keluarga yang datang. Gimana sam?

SamudraA.S: sudah aku sampaikan ke WO kita kalau keluarga bakal nginao di Hotel SG. Sudah di siapkan.

A.Andara: okay. Thanks ya. Besok kamu jemput jam berapa?

SamudraA.S : jam 9 ya. Kamu istirahat sekarang. See you tommorow sweetheart

Membaca chat terakhir membuat pipi dara bersemu merah. 'sweetheart'? Dan dara langsung hiper di kasurnya saat ini.

SamudraA.S: hey? Hello there?

A.Andara: eh. Maaf. Yup. See you tommorow Sam..

SamudraA.S : nggak ada balasan panggilan sayangnya ya? 😞

Melihat chat itu pipi dara kembali bersemu merah. Setelah memikirkan apa balasan untuk chat sam, akhirnya Dara tau apa yang harus di balas di chat Sam.

A.Andara: hahaha. Goodnite mine 😊😊

Samudra terdiam setelah membaca chat terakhir dara..hatinya tiba tiba menghangat. Dengan senyum ia membalas chat tuangannya itu.

SamudraA.S: sleep tight sayang ...

Dan kedua insan itu sama tertidur dengan perasaan yang menghangat.

***

Sabtu Siang itu kediaman Raihan Sastrojaya terlihat ramai. Sam membawa dara kerumahnya dan langsung di sambut hangat oleh bundanya. Tak lama datang, dara langsubg di giring bunda Sam menuju dapur untuk memasak. Sementara para lelaki memutuskan untuk berenang bersama. Mumpung bayu juga tidak ada jadwal ke rumah sakit. Sehungga tak lama kemudian, kolam renang keluarga Raihan Sastrojaya di penuhi suara air beriak karena ada tiga orang pria beda generasi bermain di dalamnya.

Setelah itu seluruh keluarga berkumpul di ruang tengah untuk saling bercerita. Toples kripik pisang sudah hampir setengah gara gara diambil alih oleh adik Sam- bayu- yang dari tadi tak berhenti mengunyam sambil menyimak perbincangan keluarganya.

Calon menantu- Dara- pun tak segan menceritakan perihal kegiatannya dan keluarganya yang disambut hangat oleh bunda dan ayah Sam.

Perbincangan mulai dari kegiatan sampai hal yang mebyangkut persiapan oernikahan lun di bahas sampai tak terasa malam menghampiri dan terpaksa Sam harus menghentikan kegiatan seru itu karena harus mengantar dara pulang.

Sebelum pulang terdengar pertanyaan dari ibunya

"Kapan mulai pingitan Mas sama nak dara. Itu tradisi loh" dan membuat Dara dan Sam salah tingkah. Selama ini mereka selalu menyempatkan bertemu sehari sekali. Terkadang ketika Dara mau belanja pun Sam dengan sukarela mengantar atau menemaninya. Dan itu membuat Sam dan dara bingung harus bagai mana masalah pingit memingit itu.

"Eh. Mungkin seminggu sebelum acara bun" ucap Sam.

"Pingitan itu salah satunya buat kangen kalian. Mulai lusa ya pingitannya. Awas Mas kalo masih maeb maen ke tempat nak Dara. Mulai besok juga mas Bobo disini. Biar bunda bisa kontrol" ucap bunda tegas dan langsung di angguk oleh keduanya.

"Nanti kita chek persiapan acara kamu ya nak. Besok bunda kabarin" ucap bunda sebelum bercipika cipiki berpamitan dengan calon mantunya. Hati Dara menghangat karena keluarga Sam menerimanya denga. Senang hati. Apalagi saat lelaki yang berada di depannya ini mulai terlihat membuka hati untuk dirinya. Seakan rasa sakitnya yang terdahulu menguap begitu saja.

"Ayok kita pulang. Assalamu'alaikum bun. Yah" ucap Sam yang menyadarkan dara dari lamunannya. Dan kemudian Sam pun membimbing dara menuju mobilnya dan meninggalkan kediaman Rahadi dengan perasaan bahagia.

***

Tbc

DestinationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang