13

22.1K 1.7K 28
                                    

Sudah 2 hari Sehun tidak sadarkan diri, dokter bilang Sehun depresi dan darah tinggi akibat stress, untung tidak sampai stoke, Luhan selalu menemani Sehun, Hoseok datang ketika sudah selesai sekolah.

Di suatu ruangan terdapat dua paruh baya, satu namja dengan mata tertutup, sedangkan namja satunya dengan mata terbuka dengan tatapan kosong, ya itu adalah Sehun yang masih tidak sadarkan diri dan Luhan yang selalu menemani Sehun, Luhan kalut, dia bingung, dia masih belum bisa memaafkan Sehun atas kejadian yang menimpa Jungkook, tapi di sisi lain dia sangat mencintai orang yang ada di depannya dengan keadaan terbaring lemas. Luhan seperti mayat hidup, dia menjadi sosok pendiam, tidak berbicara kecuali diajak bicara, tidak makan kecuali di suruh oleh Hoseok, dan orang yang paling tertekan saat ini adalah Hoseok, namun dia bisa menyembunyikan kesedihannya, dia sedih dengan Adik kesayangannya Jungkook yang sudah meninggal, ditambah lagi kenyataan yang terjadi 3 tahun yang lalu, Eommanya Luhan yang seperti mayat hidup, dan Appanya Sehun yang terbaring lemas tak sadarkan diri, kalau disuruh milih, dia lebih memilih mengakhiri hidupnya menyusul adik kesayangannya Jungkook, tapi dia masih memikirkan Eomma dan Appanya, apa yang akan terjadi kepada mereka jika Hoseok menyusul Adiknya.

"Nggh" Sehun mengerang dan membuka matanya perlahan.

"Sudah sadar?" Tanya Luhan dengan masih memasang wajah datar, tapi tetap dia merasa bahagia suami tercintanya sadar setelah 2 hari tidak sadar.

"Chagi, maafkan aku" ucap Sehun penuh penyesalan.

"Tidak ada yang perlu dimaafkan, semua sudah terjadi" ucap Luhan datar dia berusaha untuk tidak menangis di depan Sehun, sungguh dia sangat mencintai Sehun namun dia juga sangat mencintai anak bungsuhnya.

"Aku tahu, sampai kapanpun kesalahanku tidak akan termaafkan" ucap Sehun meneteskan airmata.

"Chagi, kasih tahu aku, kasih tahu aku bagaimana aku bisa menebus kesalahanku, kasih tahu aku" ucap Sehun sesegukan.

"Sudah terlanjur, semua tidak akan kembali seperti semula, jika kamu ingin meminta maaf, minta maaflah sama orang yang kamu siksa selama ini, jangan meminta maaf sama aku, kamu tidak salah apa-apa sama aku, meskipun aku sangat mebencimu saat ini karena telah membuat Jungkook tidak kembali" ucap Luhan airmata tidak kuat lagi dia bendung.

"Baiklah jika itu memang bisa menebus kesalahanku" ucap Sehun duduk dari tidurnya dan menggapai gelas yang ada disampingnya dan memecahkan gelas itu di laci samping tempat tidurnya mengarahkan pecahan itu ke tangannya.

"Chagi, maaf selama ini aku tidak bisa menjadi suami yang baik untukmu dan Appa yang baik untuk anak-anak kita, selamat tinggal" ucap Sehun mengarahkan pecahan gelas itu ke pegelangan tangannya. Darah sudah keluar dari pergelangan tangannya, Luhan yang melihat itu panik.

"Jeon Sehun!!! Apa yang kamu lakukan?" ucap Luhan seraya membuang pecahan itu dari tangan Sehun mendekap tubuh Sehun, sungguh dia tidak ingin kehilangan suami tercintanya, dia takut, cukup sudah dia kehilangan anak bungsunya yang sangat dia sayangi, dia tidak ingin kehilangan orang yang dia sayangi untuk kedua kalinya.

"Luhan-ssi, aku tidak tahu, aku tidak tahu harus bagaimana untuk menebus kesalahanku, mungkin dengan cara ini aku bisa meminta maaf kepada Jungkook" ucap Sehun menyembunyikan kepalanya di dada Luhan.

"Dasar bodoh, apakah dengan ini Jungkook akan memaafkanmu? Dia justru akan semakin marah sama kamu karena telah meninggalkan Eomma yang sangat mencintai Appanya, kamu tahu aku sangat mencintaimu, aku sudah cukup terluka dengan perginya Jungkook, dan sekarang kamu akan membuatku lebih terluka lagi? Kenapa tidak sekalian kamu bunuh saja aku? Bunuh aku sekarang juga, hiks hiks hiks" ucap Luhan sesegukan, sungguh dia tidak kuat lagi.

"Chagi, aku takut, aku takut Jungkook tidak memaafkan aku, Appa yang sudah menyiksanya tanpa dia tahu kesalahan apa yang dia perbuat, sungguh Appa macam apa aku ini? Masihkah aku pantas dibilang Appa oleh seorang Jungkook? Orang yang selama ini aku siksa? Sungguh aku tidak pantas menjadi Appanya" ucap Sehun makin terisak.

It's Better [VKook] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang