23

15.9K 1.3K 81
                                    

"Kookie, sebentar Eomma panggilkan dokter" ucap Baekhyun panik dan berjalan menjauh menelpon dokter pribadi mereka.

"AAAHHHKKK SAAKIIIT" ucap Kookie masih mengerang kesakitan.

"Kookie, hidung Kookie berdarah" ucap Taehyung panik karena Kookie mengeluarkan darah dari hidungnya.

"Kookie, Kookie bangun Kookie" ucap Taehyung tambah panik karena Kookie jatuh dipangkuannya tidak sadarkan diri, dia terus mengguncang-guncangkan tubuh Kookie namun Kookie tidak merespon.

"Puas kamu, puas kamu membuat Kookie jadi seperti ini, puas kamu hah? Keluar kamu dari rumahku, keluar aku bilang keluar, KELUAR" bentak Taehyung dengan penuh emosi, sungguh dia sangat marah sekarang, dia panik, cemas dan khawatir kepada Kookie, sungguh melihat Kookie seperti ini membuatnya terluka, dia frustasi.

"Hyung" ucap Minki lirih terkejut Taehyung yang membentaknya dan mengusirnya.

"Jangan panggil aku Hyung lagi, mulai saat ini kamu bukan siapa-siapaku lagi, ingat itu!!!" sahut Taehyung masih sangat marah, bahkan dia sangat ingin menampar mulut busuk Minki yang tidak pernah berkata dengan benar.

"Tae, Eomma sudah panggilkan dokter, nanti-...astaga Kookie mimisan" ucap Baekhyun menuju ke arah Kookie dan terkejut melihat Kookie tidak sadarkan diri di pangkuat Taehyung dengan hidung berdarah.

"Iya Eomma, dan ini semua gara-gara dia, kita bawa Kookie ke rumah sakit saja, suruh Lee Ahjussi untuk mempersiapkan mobil" ucap Taehyung lalu menggendong Kookie keluar rumah untuk membawanya ke rumah sakit.

"Iya sebentar" sahut Baekhyun, sementara Minki, dia tidak percaya Taehyung akan mengusirnya, dia menangis sejadi-jadinya di kamar Taehyung, dia sedih kenapa Taehyung lebih memilih membela Kookie yang baru dia kenal daripada dirinya yang sudah sejak lahir bersamanya.

...

Setelah sampai di rumah sakit Kookie langsung di bawa ke ruang UGD, sedangkan Baekhyun dan Taehyung menunggu di luar, Taehyung terus menangis di pelukan Baekhyun, sungguh dia sangat sedih tidak bisa menjaga Kookie, Baekhyunpun juga menangis tapi dia harus menenangkan Taehyung dulu

Cklek

Pintu UGD terbuka dan keluarlah beberapa suster dan dokter

"Bagaimana keadaan adik saya dok?" Tanya Teahyung panik setengah mati dia tidak ingin adiknya yang sekaligus kekasih gelapnya itu kenapa-napa.

"Tenangkan diri anda Tuan, kondisi pasien sangat memprihatinkan, kondisi mentalnya juga sangat memprihatinkan, untuk sementara mungkin pasien akan tidak sadarkan diri, itu karena efek dari amnesia permanennya, karena dia berusaha keras mengingat sesuatu yang sia-sia, dan juga mungkin karena ada tekanan yang memaksa dia untuk mengingat masa lalunya, sebaiknya setelah dia sadar nanti dia tidak mendapat tekanan itu lagi, yang memaksa dia untuk mengingatnya, saya permisi dulu" ucap dokter panjang lebar.

"Baik dok terima kasih" ucap Baekhyun, Taehyung yang mendengarnya semakin terpukul, dia tidak tahu harus berbuat apa sekarang.

Setelah beberapa saat Chanyeol datang, karena mereka sengaja tidak memberitahunya karena dia masih lembur, sebenarnya Chanyeol marah ketika sampai di rumah pelayan bilang Kookie masuk rumah sakit, tapi setelah ditenangkan oleh Baekhyun akhirnya dia bisa mengerti, setelah malam Taehyung menyuruh Baekhyun dan Chanyeol untuk pulang biar dia sendiri yang menjaga Kookie, sebenarnya mereka tidak mau tapi Taehyung memaksa, karena dia tahu orang tuanya sangat lelah sedari tadi bolak-balik kantor.

...

Pagipun tiba, Chanyeol, Baekhyun, dan Minki menyantap sarapannya, Baekhyun bilang jika Minki nanti diantar oleh Lee Ahjussi, sebenarnya dia masih marah dan tidak ingin menyapa Minki, tapi dia tidak ingin ikatan kekeluargaan antara keluarga Kim dan keluarga Choi putus, jadi dia harus bisa sesabar mungkin, Minki hanya mengiyakan perkataan Baekhyun, dia juga tidak mungkin meminta Taehyung untuk mengantarnya sementara Taehyung saat ini sangat marah kepadanya. Sementara Taehyung masih setia menunggu Kookie membuka matanya di rumah sakit, dia masih tetap menggenggam tangan Kookie.

It's Better [VKook] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang