Luhan sudah sadar dan sudah bisa menerima kenyataan, meskipun dia masih sedikit lemas, namun dia sudah sehat. Di ruangan Kookie, Sehun terus menjaga Kookie tidak ingin beranjak dari tempat itu, Luhan dan Hoseok sudah menyuruhnya untuk istirahat namun dia bilang dia ingin menemani Kookie, dia malah menyuruh Luhan dan Hoseok untuk istirahat.
"Nggh" erang Kookie, Kookie akhirnya sadar dari komanya. Sehun terkaget karena tangan Kookie yang dia genggam bergerak dan melihat Kookie yang perlahan membuka matanya
"Kookie" ucap Sehun bahagia melihat Kookie sudah sadar.
"Kookie dimana Ajhussi" Tanya Kookie melihat sekelilingnya terlihat asing, sementara Sehun yang mendengar perkataan Kookie tertegun, Kookie masih memanggilnya dengan sebutan Ahjussi, sungguh itu hal yang sukses menyayat hatinya. Namun dia mencoba untuk tetap tersenyum kepada Kookie, dia tidak ingin Kookie ketakutan lagi, bukankah saat ini Kookie sudah mau berbicara dengannya adalah suatu kemajuan untuk mendapat maaf dari Kookie.
"Kookie di rumah sakit sayang" sahut Sehun mengelus surai Kookie, tidak ada perlawanan dari Kookie, dia sangat bahagia Kookie akhirnya mau menerima sentuhan kasih sayang dari Sehun.
"Hyung, Taehyung" Kookie yang tiba-tiba mengingat Taehyung langsung bertanya Taehyung kepada Sehun, sementara Sehun yang mendengarnya bingung harus menjawab apa, tidak mungkin dia bilang jika Taehyung saat ini sedang koma karena terkena serangan jantung, dia tidak ingin membuat Kookie khawatir dan berakibat yang tidak diinginkan.
"Tenang sayang, jika Kookie ingin bertemu Taehyung, Appa akan membawa Kookie ke Amerika, jikapun Kookie ingin tinggal di Amerika Appa akan merestui, tapi satu hal yang Appa minta, jangan ulangin kejadian ini lagi, Appa tidak ingin kehilangan Kookie lagi" ucap Sehun terus mengelus surai Kookie.
"Ahjussi" ucap Kookie terkejut dengan perkataan Sehun. Entah kenapa dia tidak merasa ketakutan lagi dengan Sehun
"Kookie" sahut Sehun menganggukkan kepalanya tanda jika dia tidak sedang berbohong.
"Terima kasih Ahjussi" ucap Kookie meneteskan airmatanya, sungguh dia sangat bahagia jika bisa bertemu dengan keluarga Kim lagi terutama dengan Taehyung dan juga bisa tinggal bersama mereka lagi.
"Baiklah sekarang Kookie cepet sembuh setelah sembuh kita langsung ke Amerika" sahut Sehun menghapus aimata Kookie.
"Benarkah Ahjussi?" Tanya Kookie masih tidak percaya.
"Nde sayang" ucap Sehun menganggukkan kepalanya, Kookie langsung duduk dan memeluk Sehun, entah kenapa dia bisa memeluk Sehun, bahkan kemarin dia masih sangat takut ketika bersama Sehun, mungkin karena dia terlalu senang bisa bertemu lagi dengan Taehyung. Sementara Sehun yang menerima perlakuan Kookie tertegun, dia sangat bahagia, Kookie, anaknya memelukanya saat ini, ini bukan mimpi kan, Kookie yang sangat ketakutan bahkan meskipun hanya melihatnya saat ini memeluknya, sungguh dia sangat bahagia.
Bruk
Tiba-tiba Sehun terjatuh pingsan.
"Ahjussi" ucap Kookie terkejut, Kookie yang masih lemas tidak kuat menahan tubuh Sehun yang jatuh ke pangkuannya, dia juga tidak kuat untuk turun dari ranjangnya dan menggendong Sehun.
"Eomma, Hosoek Hyung, dokter tolong" ucap Kookie berteriak, dia tidak bisa berbuat apa-apa selain berteriak minta tolong, mekipun suaranya sangat lirih karena dia masih terlalu lemas.
"Ahjussi, bangun Ahjussi" ucap Kookie mengguncang-guncangkan tubuh Sehun, namun Sehun tetap tidak sadar. Tak lama Luhan datang membawa beberapa makanan dan pakaian.
"Astaga Yeobo" ucap Luhan terkaget dan memapah Sehun untuk duduk di kursi agar tidak menindih Kookie lagi "Kookie, Kookie baik-baik saja?" Tanya Luhan khawatir pasalnya setahunya Kookie masih koma, dan sekarang Kookie dalam keadaan duduk lemas dan Sehun menindihnya karena pingsan. Kookie yang mendapat pertanyaan dari Luhan hanya bisa mengangguk lemah, sungguh dia sangat lemas saat ini "Eomma panggilkan dokter dulu" ucap Luhan dan menuntun Kookie untuk kembali tertidur, melihat Sehun yang pucat sedikit membuatnya khwatir. Luhan langsung keluar untuk memanggil dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Better [VKook] (END)
General FictionKeluarga Jeon yang terdiri sepasang suami istri dan dua anak laki-laki, siapa sangka di keluarga yang kaya raya dan terpandang ini tidak membuat seorang anak bungsuh dari keluarga ini merasakan kebahagiaan memiliki keluarga layaknya keluarga yang ha...