"Namjoon Saem awas!!!!" ucap Kookie mendorong tubuh Namjoon, Namjoon yang sadar langsung menarik Kookie sehingga mereka terpental di pinggir jalan raya.
Brak
Bruk
"Aaakkhh"
Mereka terpental di pinggir jalan raya dengan posisi Namjoon memeluk Kookie yang berada di atasnya dengan keadaan tidak sadarkan diri.
"Kookie! Bangun Kookie, Kookie sadarlah" ucap Namjoon panik, dia terus mengguncang-guncangkan tubuh Kookie, dia takut, sangat takut terjadi sesuatu dengan Kookie, dia tidak ingin kehilangan Kookie sama saat dia kehilangan adiknya Seon yang juga menyelamatkannya, sungguh dia tidak ingin kejadian itu terulang lagi dengan Kookie yang sudah dia anggap sebagai adiknya sendiri karena Kookie sangat mirip dengan Seon, dia menganggap dia adalah Seon kedua, tanpa pikir panjang dia langsung menggendong Kookie ke mobilnya dan membawanya pulang, karena istrinya adalah seorang dokter dan jarak dari tempat itu ke rumahnya cukup dekat, dan jarak dari tempat itu ke rumah sakit cukup jauh akhirnya dia membawa Kookie ke rumahnya, setelah sampai dia langsung menggendong Kookie dan membawanya ke kamar pasien di rumahnya, dan meminta istrinya untuk memeriksanya.
"Bagaimana keadaan Kookie istriku?" Tanya Namjoon yang masih terlihat cemas dengan keadaan Kookie.
"Dia hanya shock, mungkin karena terlalu terkejut dia hanya butuh istirahat saja" jawab istri Namjon yang bernama Kim Seokjin.
"Syukurlah, sungguh ini seakan terjadi lagi, aku benci semua ini" ucap Namjoon frustasi, dia kalut merasa bersalah.
"Sudahlah ini bukan kesalahanmu" ucap Seokjin menenangkan Namjoon dan mendekap Namjoon yang sedikit terisak.
"Kejadian dimana Seon menyelamatkanku sama persis seperti Kookie menyelamatkanku, seandainya aku tidak menarik Kookie saat dia mendorongku tadi mungkin aku akan sangat menyesal" ucap Namjoon semakin terisak mengingat kejadian beberapa saat yang lalu saat Kookie menyelamatkannya.
"Sudahlah yang penting semua baik-baik saja saat ini" ucap Seokjin mengelus punggung Namjoon dan mencium pucuk kepala suami tercintanya. Namjoon terus terisak, sampai pada akhirnya dia tersadar ada pergerakan dari tubuh Kookie.
"Nggh" Kookie mengerang dan membuka kedua matanya.
"Kookie! Kookie sudah sadar?" Tanya Namjoon melepas pelukan Seokjin dan beralih menatap Kookie.
"Dimana aku?" Tanya Kookie lemas dan melihat sekelilingnya yang terlihat asing.
"Kamu di rumahku" jawab Namjoon.
"Saem, bagaimana keadaan saem?" Tanya Kookie baru mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu saat Namjoon akan tertabrak mobil.
"Dasar bodoh kenapa kamu masih bertanya tentang keadaanku, sedangkan keadaanmu sendiri seperti ini" ucap Namjoon sedikit membentak dan dengan suara yang sedikit bergetar. Kookie yang melihat Namjoon sama seperti gurunya saat dikelas yaitu menyeramkan dia tersenyum.
"Syukurlah Saem tidak apa-apa" ucap Kookie yang merasa tenang Namjoon tidak apa-apa.
"Dasar bodoh, apa yang kamu lakukan tadi, itu akan berakibat fatal kamu tahu, sungguh aku marah sama kamu" ucap Namjoon langsung berbalik meninggalkan Kookie, sungguh dia tidak sanggup lagi menahan kesedihannya, dia cukup tenang karena Kookie baik-baik saja, tapi yang sangat menohok hatinya di saat seperti ini Kookie masih menanyakan keadaannya, dia tidak habis pikir apa yang ada di dalam pikiran Kookie, dia keluar dari kamar pasien itu menuju kamar Seon dan menangis sejadi-jadinya dia tidak tahu harus berbuat apa setelah ini.
Kookie yang melihat Namjoon marah dan meninggalkannya merasa sangat sedih, apa perkataannya tadi ada yang salah sehingga menyinggung perasaan Namjoon, dia sedih dan takut jika Namjoon benar-benar akan marah padanya, sehingga dia larut dengan lamunannya dia sadar jika ada seseorang lagi di ruangan itu, dia menatap orang itu seakan bertanya siapakah orang itu, orang yang merasa ditatappun mengerti
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Better [VKook] (END)
General FictionKeluarga Jeon yang terdiri sepasang suami istri dan dua anak laki-laki, siapa sangka di keluarga yang kaya raya dan terpandang ini tidak membuat seorang anak bungsuh dari keluarga ini merasakan kebahagiaan memiliki keluarga layaknya keluarga yang ha...