[Cassey's POV]
Aku berjalan santai melewati lorong supermarket mencari makanan yang aku butuhkan di tiap-tiap raknya. Sesekali aku mencocokan dengan daftar belanja yang sudah aku buat di rumah. Kebutuhan sehari-hari sudah habis memaksaku untuk pergi belanja sendirian tanpa ditemani Mom seperti biasanya. Ya, you knowlah! Kedua orang tua ku harus pergi perjalanan bisnis.
Aku memeriksa ulang barang-barang yang ku ambil tadi sebelum membayar di kasir. Setelah dirasa sudah cukup dan tidak ada yang kelupaan. Aku langsung menuju kasir dan membayarnya.
"Semuanya jadi £79, Nona" dengan segera ku keluarkan uang selembaran bernilai £100 pada kasir.
"Ini kembaliannya, terima kasih sudah berbelanja"aku menerima uang kembalian sambil tersenyum pada kasir itu lalu segera melenggang keluar dari supermarket sambil membawa dua kantong belanjaan.
"Cassey..."sontak kepalaku menoleh ke belakang menuju sumber suara yang memanggil namaku.
"Hey, Britney!"sapaku saat ia datang menghampiriku lalu memelukku singkat. Ku lihat ia semakin cantik dengan make-up naturalnya sangat berbeda dengan dandannya yang menggoda di frat tempo lalu.
"Kau tampak lebih cantik dengan make-up seperti ini, Britney. Apa yang kau lakukan di sini? Berbelanja juga?"tanyaku lalu kami duduk di salah satu bangku sebelum keluar supermarket.
"Terima kasih untuk pujiannya. Aku hanya mampir untuk membeli bir. Oh, ya bagaimana kabarmu dan Harry? Kau masih bersamanya?"
Aku mengangguk,"Ya, permainannya belum berakhir. Jadi aku masih bersamanya sampai saat ini"
"Wow, aku acungi jempol kau masih bertahan dengannya sampai saat ini. Kau memang gadis luar biasa bisa menjalani hari-hari dengan Harry" aku pun hanya mengangguk sambil tersenyum malu-malu. Tanpa terasa obrolan kami berlanjut sampai kami memutuskan untuk bersantai sebentar di café yang tak jauh dengan supermarket. Di sana ia menceritakan pengalaman hidupnya di frat, mengenal dengan orang-orang baru sampai kehidupan percintaanya dengan mantan-mantannya termasuk Harry.
Jujur saja, aku muak mendengar bagian kisah percintaannya dengan Harry. Aku sama sekali tidak tertarik bagaimana dulu ia bisa bersama Harry. Rasanya aku ingin tutup telinga ketika ia menceritakan bagaimana pengalaman seks terbaiknya dengan Harry. Sial! Tapi aku harus bersikap baik dengannya jadi aku hanya menganggukan kepalaku sesekali saat ia bercerita.
Handphone pinjaman dari ibuku tiba-tiba berdering dan tertera nama Harry di layar. Aku meminta izin pergi sebentar pada Britney untuk mengangkat telepon.
"Kau berada di mana? Aku sudah di depan supermarket"
"Cafetaria Flamingo"
"Oke, tunggu aku di sana. Jangan ke mana-mana"
"Iya, keriting bawel!"
Sambungan telepon terputus. Aku mendesah lega sebentar lagi Harry datang, jadi aku bisa pergi secepatnya. Aku kembali ke tempat dudukku dan kembali mengobrol dengan Britney tapi kali ini aku yang bercerita sedangkan ia menyimaknya. Aku hanya menceritakan pertemuan dengan sahabat-sahabatku dari masih bersekolah sampai sekarang ini.
"Kau beruntung mempunyai sahabat seperti itu, Cass. Aku saja tidak punya. Dulu pada saat sekolah banyak gadis-gadis yang iri dengan kecantikanku dan menjadikanku musuhnya. Yang aku punya hanya beberapa teman saja tapi sekarang mereka menghilang entah tinggal di mana"jelasnya.
"Kau merindukan mereka?"
"Tentu, tapi sayangnya mereka pergi tidak meninggalkanku nomor handphone atau semacamnya agar kami bisa tetap berkomunikasi. Sejak itulah aku merasa kesepian dan lebih memilih tinggal di frat"aku mengangguk mengerti. Bersamaan dengan itu lonceng di atas pintu masuk cafe berbunyi dan munculah Harry. Aku melambaikan tanganku padanya, lalu ia datang menghampiriku.

YOU ARE READING
You and I
Fanfiction[CHECK TRAILER] [18++] Ini sebuah cerita yang menceritakan seorang gadis bernama Cassandra Jenny Claire atau Cassey yang harus menanggung akibat ulah pacarnya. Pada awalnya gadis ini sangat marah dan menolak tapi karena ia sangat mencintai pacarnya...