CHAPTER 14

413 26 7
                                    

[Cassey's POV]



"Hallo, Jess. Ya ada apa?"

"Apa kau sibuk malam ini, Cass? Ku mohon temani aku di rumah, ya. Aku sendirian ayah ibuku belum pulang dari Paris"

"Maafkan aku, tapi malam ini aku harus menghadiri makan malam bersama keluarga besarku di rumah Nenekku"kataku dengan nada menyesal sambil mempoles pipiku dengan bedak dengan tangan kananku sedangkan tangan satunya lagi memegang handphone ke telingaku.

"Apa kau sudah menghubungi Tessa?"

"Handphonenya tidak bisa dihubungi dan aku hubungi ibunya katanya ia sudah pergi dari pagi dan tidak tahu ke mana perginya"

"Ah, kenapa dia akhir-akhir ini sering menghilang dan jarang berkumpul dengan kita. Jess, kau tak apa sendirian di rumah? Kau bisa ikut denganku, ayah dan ibuku pasti senang mendengarnya. Lagi pula kau kan sudah mengenal seluruh keluargaku dan kau juga sudah dianggap bagian dari keluargaku"

"Benarkah? Kau tak keberatan?"

"Tidak, aku juga butuh teman mengobrol di sana. Datanglah ke rumahku secepatnya"

"Baiklah, aku akan berpakaian dan ber-makeup secepat kilat. Tunggu aku, okay! Sampai jumpa nanti"

Setelah itu aku memutuskan teleponnya dan kembali merias wajahku dengan polesan yang sederhana. Lalu mengambil gaun yang sudah ku siapkan di lemari dan memakainya. Tepat setelah aku rapi berpakaian Jesselyn datang dengan penampilan yang cukup mengejutkan. Bagaimana bisa hanya dalam waktu sekitar dua puluh menit ia sudah merias wajah dan memakai gaun yang menurutku cukup sempurna.

"Bagaimana penampilanku?"Jesselyn memutarkan tubuhnya sehingga gaunya ikut terkibaskan.

"Sempurna, dan aku?"

"Lebih dari sempurna, Cass"jawabnya dan kami tertawa terkekeh bersama. Tak lama kemudian ibuku menyuruhku cepat turun karena segera berangkat mengingat waktu sudah menunjukan pukul tujuh kurang lima belas menit malam. Terlintas dipikiranku bagaimana dengan Harry? Ah, mungkin dia memang tidak berminat menghadirinya. Yang terpenting sekarang aku harus cari alasan ketidakhadirannya jika ibuku bertanya.

"Cassey, ke mana Harry? Kamu sudah mengajaknya kan?" tanya ibuku ketika kami sudah diluar rumah sementara itu ayahku di dalam mobil sedang memanaskan mesinnya sebentar.

Damn! Tuhkan apa ku bilang, baru saja aku memikirkannya dan ibuku langsung menanyainya. Aku menyadari keterkejutan yang dialami Jesselyn di sebelahku setelah mengetahui ini, ia menatapku tak percaya dan seolah meminta penjelasan. Namun aku langsung mengalihkan pandanganku ke ibuku yang menunggu jawabanku.

"Mmm, sepertinya Harry tidak bi–" tiba-tiba kataku terpotong menyadari seseorang merangkul bahuku, mata ibuku langsung teralihkan tidak menatapku lagi dan ia tersenyum pada seseorang.

"Akhirnya kau datang juga, Harry. Senang kau bisa ikut acara makan malam ini juga"

Apa? Harry?!

"Apa aku telat? Maafkan aku, Nyonya. Tadi ada sedikit urusan yang harus aku urus terlebih dahulu"kata Harry dengan nada terdengar menyesal. Aku cukup dibuat terkejut dengan penampilannya yang cukup panas. Ia memakai jas dan kemeja hitam dengan tiga kancing teratas kemejanya dibiarkan tidak terkancing hingga membuat dua tato burungnya terlihat jelas.

"Tidak apa-apa baru saja kami akan berangkat. Ayo, kita harus cepat ke sana sebelum nenek dan kakekmu darah tinggi karena kita datang telat, Cassey"ibuku langsung meninggalkanku dan tak lama kemudian Jesselyn juga mengikutinya. Aku masih terdiam sedikit terpanah dengan kedatangan Harry tiba-tiba.

You and IWhere stories live. Discover now