CHAPTER 19

350 22 3
                                    

Cassey menggelengkan kepalanya,"Tidak, Harry! Kau selalu saja membuat masalah dan kau membuatku ikut terjebak di dalamnya bersamamu"

Harry menarik rambutnya frustasi karena Cassey menolak membantunya. Ia sadar apa yang dikatakan Cassey memang benar. Selama ini setiap ia terlibat pertikaian Cassey yang selalu melerainya dan merawatnya sampai sembuh, entah sudah berapa kali Cassey selalu terbangun di malam hari dan langsung pergi menemui Harry setelah mendapat kabar ia babak belur akibat pertikaian di club malam atau di arena balap. Namun bukan Harry namanya jika tidak berhasil membujuk Cassey. Sebuah ide terlintas di dalam pikirannya.

"Cass, kau ingat? Kau masih ada hutang padaku?"

Cassey mengernyit bingung,"Hutang apa?"

"Kau belum memberiku hadiah atas keberhasilanku membuat kue"

"Oh, itu. Lalu kau mau apa?"

Harry pun tersenyum menyeringai, sedetik setelah menatapnya seperti itu Cassey baru menyadari apa yang diinginkan Harry.

"Kau bajingan licik, Harry!"

"Ayolah anggap saja kau membantuku bersembunyi adalah hadiah untukku. Ku mohon, Cass! Kali ini bantu aku!" Cassey menatap Harry dengan malas, ia bosan mendengarkan ocehan Harry yang terus memohon padanya. Dengan terpaksa ia mengambil kunci mobil dari laci meja riasnya dan melemparnya ke Harry.

"Bawa saja mobilku dan kembalikan setelah kau sudah merasa aman"katanya sambil bersandar di meja rias dan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Aku tidak mau! Kau harus ikut denganku dan yang membawa mobilnya kau bukan aku"Harry berjalan mendekat ke arahnya, membuka tangannya dan menaruh kembali kunci mobilnya. Cassey mendelikkan matanya, terkejut sekaligus bingung dengan kemauan Harry.

"Kau bercanda! Ini masih dalam perayaan hari jadi pernikahan orang tuaku mana mungkin aku pergi begitu saja. Sebenarnya apasih maumu? Dan apa yang kau lakukan di luar sana hingga aku harus terlibat di dalamnya"

"Diam, Cass! Kau tak perlu tahu semua apa yang aku lakukan di luar yang terpenting sekarang kau harus bantu aku. Hidupku sedang dalam bahaya, Mengerti?"

"Oh, sialan! Sekarang kau tunggu aku di garasi, aku akan menyusulmu di sana. Sekarang aku akan mengganti pakaianku dan mengurus beberapa hal"ujar Cassey dan Harry menurut. Ketika hendak keluar kamar langkah Harry terhenti sebentar ia berbalik badan menghadap Cassey dan melangkah mendekatnya

"Apa lagi?"tanyanya ketus.

CUP!

Harry mencium keningnya dan bibirnya sekilas serta membisikan sesuatu di telinganya,"Terima kasih, sayang!"seketika tubuhnya menegang, jantungnya berdegup kencang dan tidak bisa berkata apa-apa. Terlebih lagi dengan kata sayang yang baru saja dilontarkannya membuatnya ada perasaan senang dan aneh sekaligus. Padahal Kevin juga sering memanggilnya kata sayang tapi rasanya beda dengan Harry yang baru saja mengatakan padanya.

Secepatnya Cassey kembali sadar dan menggeleng-gelengkan kepalanya berusaha membuang jauj-jauh yang ada di dalam pikirannya tadi. Dengan waktun yang singkat ia sudah berganti pakaian dengan yang lebih santai memakai celana jeans, tshirt dan jacket kulit hitam. Setelah itu menemui kedua orangtuanya sebentar lalu menemui Harry yang sudah berdiri bersandar pada mobilnya di garasi. Matanya tidak berkedip saat Cassey datang, terdapat senyuman kecil di bibirnya melihat penampilan Cassey seperti itu.

"Berhenti menatapku aneh seperti itu, keriting bodoh! Kau membuatku tidak nyaman"

Harry menyeringai,"Ouh, kau merasa malu dilihat aku seperti itu? Lucu juga tapi aku pikir penampilanmu keren juga seperti itu. Sangat cantik, sayang!"

You and IWhere stories live. Discover now