CHAPTER 1

991 42 0
                                    

“Casseyy... wake up, baby! Ini hari pertamamu masuk kuliah setelah liburan panjang, sayang. Come on!!!” suara ibuku yang berteriak di luar kamar sambil mengedor-ngedor pintu kamarku berhasil merusak mimpi indahku. Dalam hati aku menyesali menjadi seorang mahasiswi yang tidak akan lepas dari bangun pagi sama seperti anak sekolah. Ditambah lagi pekerjaan ibu dan ayahku sebagai pembisnis membuatku harus berpindah-pindah domisili dari kota ke kota atau dari negara satu ke negara lainnya.

Aku mengerang dan bergumam tidak jelas menandakan aku sudah bangun sehingga ibuku bisa berhenti berteriak. Kupastikan dalam beberapa menit ke depan teriakan ibuku akan membuat gendang telingamu pecah saking merdunya suara teriakannya bila aku tidak segera menghentikannya.

Ku layangkan tangan kananku ke meja meraih jam weker yang ternyata masih menunjukan pukul tujuh pagi sedangkan jam pertama kuliahku jam sembilan. Baru saja aku berniat memejamkan mataku lagi tiba-tiba..

“Cassey, jangan tidur lagi! Cepat bangun Mom tunggu kau di meja makan”pekik ibuku lagi. Ah! bagaimana bisa ibuku bisa membaca pikiranku, mungkin ibuku ada jiwa paranormalnya sedikit.

Dengan berat hati, aku segera mandi lalu bersiap-siap untuk pergi ke kampus di pagi ini. Aku memutuskan memakai kemeja kotak-kotak merah dan bawahan celana jeans dengan sedikit robek dibagian lututnya sedangkan rambut cokelatku ku ikat kuda dan menyisakan sedikit di dekat telinga agar terkesan agak berantakan. Setelah selesai, ku tarik tasku dan sebuah buku cukup besar untuk mata kuliahku nanti. Aku turun lalu menuju ruang makan dan langsung menyantap sandwich yang sudah dibuatkan ibuku.

“Morning Cassey”

“Morning Dad!”balasku disela-sela mengunyah sandwich yang selalu terasa lezat di dalam mulutku sedangkan ayahku masih sibuk membaca korannya.

“Pelan-pelan Cassey makannya” kata ibuku pelan sambil menuangkan kopi untuk ayahku.

“Ini sandwich terlezat yang pernahku makan, Mom. Thank you for being mom, chef and everything for me”

“Youre welcome, honey. So hari ini kau ke kampus dengan siapa? Mau diantar Daddy atau–“ ucapan ibuku terpotong ketika ada sebuah pesan masuk di handphone-ku dan langsung kubaca.

“Ku rasa Kevin sudah menungguku di depan,Mom. So aku berangkat dulu . Bye, Mom Dad!” ku ambil tasku dan hendak keluar rumah tapi tiba-tiba ibuku menahanku di depan pintu.

“Cassey, wait! Mom dan Daddy malam ini akan pulang telat karena ada meeting dengan partner baru bisnis perusahaan kita. Kau tak apa kan makan malam sendirian malam ini?”

“Its okay, Mom! Aku sudah dewasa dan aku mengerti kalau Mom dan Dad sibuk bekerja..”

“Baiklah kalau begitu kau hati-hati di jalan dan bersenang-senanglah di kampus, honey”kata ibuku dengan semangat sambil mencium kedua pipiku.

“Bye,Mom!” kataku lalu menuju mobil Kevin yang terparkir di depan rumah.

“Hey, Good Morning sunshine” sapa Kevin ketika aku sudah duduk di sampingnya. Ia tersenyum padaku dan di detik selanjutnya ia menciumku dengan lembut. Kevin adalah pacarku, kami sudah menjalin hubungan semenjak kami masih di senior high school dulu. Ketika itu ia berada di tingkat akhir dan aku berada satu tingkat dibawahnya. Kami sering bertemu dalam satu lapangan saat ia berlatih basket dan aku berlatih cheerleadears karena sering bertemu itulah akhirnya kami saling menyukai dan akhirnya menjalin hubungan. Namun, suatu ketika kami dengan terpaksa harus berhubungan jarak jauh dikarenakan aku pindah ke Paris. Untunglah ia mengerti dan dua bulan lalu aku kembali ke Birmingham dan kuliah di satu universitas yang sama dengannya. Hanya saja kami berbeda jurusan tapi well setidaknya aku sudah berada di sampingnya lagi.

You and IWhere stories live. Discover now