CHAPTER 6

483 31 2
                                    

[Author's POV]

"Cassey, kau tak makan nak?" Suara seorang wanita paruh baya membuyarkan lamunannya. Cassey menoleh ke arah pintu menemukan ibunya sedang berdiri sambil menatapnya.

"Tidak,Mom. Aku tidak lapar"

"Turunlah, Mom buatkan makanan kesukaanmu. Kita makan malam bersama"

Cassey tidak menyahut, ia menatap kosong keluar jendela. Akhirnya ibunya mendatanginya dan mengelus kedua bahu Cassey.

"Kau sedang memikirkan apa sayang?"

"Eh-he.. Tidak, Mom! Hanya memikirkan bagaimana keadaan Kevin sekarang daritadi telponku tak diangkat" alibi yang bagus, Cassey!

Ibunya hanya tersenyum, "Mungkin sedang sibuk nanti ia juga akan menghubungimu"

Cassey mengangguk dan memeluk ibunya. Berada dalam pelukan ibunya membuatnya ia merasa nyaman dan tenang. Seluruh pikirannya tentang yang Kevin ceritakan tadi siang hilang sejenak.

"Sekarang kita makan ya. Dad sudah menunggu di meja makan"ucap ibunya dan dibalas anggukan kepala Cassey.

"Harry mengancam akan membunuhku dan keluargaku bila kau tak mau bersamanya"

Kata-kata Kevin tadi siang masih terpatri di benak Cassey membuatnya pusing setengah mati memikirkannya.

"Aku minta maaf sudah melakukan ini padamu, aku tak tahu kalau jadinya seperti ini, Cass"

Jujur, sangat sulit untuk Cassey tidak memaafkan Kevin. Memang benar, tindakannya sudah kelewat batas tapi ia juga tidak rela membiarkan nyawa Kevin dan keluarganya terancam.

Dua bulan? Mungkin waktu yang bisa dibilang tidak sebentar tapi demi orang terkasihnya dan sudah dipikir matang-matang olehnya.

Cassey segera menelpon Kevin dan setelah teleponnya diangkat, ia menarik nafas panjang dan...

"Aku mau berkencan dengannya selama dua bulan"

******

Cassey langsung berlari dan memeluk Kevin yang sudah menunggunya di taman belakang kampus. Pelukannya begitu erat dan Cassey menempelkan kepalanya di dada bidang Kevin.

Kevin pun membelai belakang kepala Cassey dengan lembut dan menciumi rambutnya juga. Suara isakan tangis Cassey terdengar di telinga Kevin membuatnya sedih sekaligus merasa bersalah.

"Sayang, berhentilah menangis. Maafkan aku" bisik Kevin dengan lembut tapi Cassey tak menyahut.

"Maaf, aku memang jahat. Kalau kau memang tak mau, aku rela dibunuh dengannya asalkan kau bahagia" gumam Kevin lagi.

"Ja-jangan. Aku sudah memaafkanmu dan aku tak apa harus dengannya asalkan kau dan keluargamu baik-baik saja. Aku sadar, aku tak boleh egois" ucap Cassey mendongakkan kepalanya menatap Kevin.

"Aku yang egois bukan kau,sayang. Aku mencintaimu" Kevin mencium kening Cassey dan Cassey memejamkan matanya merasakan kelembutan yang diberikan Kevin.

"Aku mencintaimu juga"

Tiba-tiba lengan Cassey tertarik ke belakang, ia terkejut mendapati Harry yang melakukan itu.

"Cukup dramanya. Sekarang kau ikut aku!" Kata Harry lalu menarik lengan Cassey dengan kasar.

"Tidak! Bisakah kau tidak bersikap kasar dengannya" bela Kevin dengan geram sambil menahan lengan Cassey satunya. Cassey meringis kesakitan dan tak bisa berbuat apa-apa kedua lengannya ditarik oleh Harry dan Kevin.

"Persetan! Diam kau! Kau lupa sekarang dia itu milikku dan terserahku ingin berbuat apa dengannya" bentak Harry.

"Kau ingin keluargamu ku bunuh, hah?!" Lanjutnya, Kevin diam. Ia menatap tajam pada Harry begitupun sebaliknya.

You and IWhere stories live. Discover now