Keheningan terjadi di dalam mobil selama dalam perjalanan pulang. Harry dan Cassey sama-sama tidak mengeluarkan sepatah kata pun setelah bertengkar hebat mengenai makan malam bersama keluarga Harry. Acara makan malam itu menjadi batal karena sikap keras kepala Harry, Cassey pun menjadi tidak enak hati pada Gemma dan berjanji lain kali akan kembali ke sana lagi untuk makan malam bersama.
"Kryukkk"
Suara perut lapar Cassey terdengar jelas di telinga keduanya saking heningnya di dalam mobil. Cassey memegang perutnya untuk menahan rasa laparnya itu, dalam hatinya ia meruntuki bisa-bisanya ia kelaparan tepat disaat ia dan Harry sedang bertengkar. Seandainya saja tadi Harry mau makan malam bersama di rumahnya, hal ini pasti tidak akan terjadi. Semakin lama perutnya terasa sangat perih sampai membuat Cassey meringkuk menghadap ke arah jendela.
Terlihat dari pantulan kaca mobil Harry melirik ke arah Cassey, ia menyadari pasti sedang terjadi sesuatu dengan gadis itu.
"Cass, you okay?"
Cassey tidak menjawab, ia merasa tidak perlu karena tanpa bertanya dan melihat kondisinya seperti ini seharusnya Harry tahu bahwa dirinya sedang tidak baik. Tanpa berpikir lama, ia membelokkan mobilnya ke rumah sakit di sebelah kiri jalan. Ia memarkirkan mobilnya, lalu turun untuk membukakan pintu untuk Cassey. Rasa khawatirnya makin menjadi ketika melihat wajah Cassey pucat dan ia merintih kesakitan sambil memegang perutnya. Langsung saja Harry menggendongnya masuk ke Instalasi Gawat Darurat. Dokter dan suster yang berjaga dengan segera menanganinya dan Harry tidak diperbolehkan masuk selama dalam pemeriksaan. Cukup lama ia menunggu di luar dan setelah selesai mengurus administrasi, seorang dokter keluar dari ruangan lalu menghampirinya.
"Anda salah satu anggota keluarga dari pasien?"
"Bukan, tapi saya pacarnya. Bagaimana keadaanya Dok?" tanya Harry tak sabaran.
"Pasien mengalami gastritis kronis, ia tidak boleh sama sekali telat makan. Mohon jangan biarkan ia telat makan karena dapat berakibat fatal pada lambungnya. Untuk saat ini kondisinya sudah membaik dan tidak perlu diopname"jelasnya lalu dokter itu pamit karena harus menangani pasien lainnya.
Harry pergi ke luar sebentar ingin membeli makanan untuk Cassey. Ia merasa bersalah pada gadis itu karena keegoisan dirinya yang menolak makan malam bersama keluarganya. Setelah mendapatkannya, ia masuk ke ruangannya untuk menemuinya.
"Cassey, aku membelikan makanan untuk–"ucapannya terpotong ketika melihat Cassey sedang mencabut selang infus dari pergelangan tangannya. Darah pun menyemprot keluar dari titik nadinya.
"Bodoh! Apa yang kau lakukan sih? Kau ingin mati?" dengan sigap Harry menutup titik nadinya menggunakan tangannya lalu mengambil slayers yang digunakannya sebagai bandana di rambutnya untuk diikat di pergelangan tangan Cassey mencegah darah keluar lebih banyak.
"Aku ingin pulang, Harry!"
"Aku tahu! Tapi tidak bertindak seperti ini. Kau bodoh!"sentaknya. Kemudian seorang suster datang dengan tergesa-gesa setelah Harry berteriak memanggilnya beberapa kali. Suster pun langsung menutup lukanya dengan kain kasa dan plester setelah semuanya beres mereka diperbolehkan pulang.
Di saat dalam perjalanan, Harry mendapatkan telepon dari orang tua Cassey karena sudah hampir larut malam Cassey belum pulang. Cassey langsung mengambil alih teleponnya setelah Harry mengakui dan meminta maaf bahwa Cassey sedang bersamanya.
'Hallo, Mom?'
'Ya, aku baik-baik saja bersama Harry... Maaf aku tidak mengabari Mom, handphoneku rusak'
'Okay, aku mengerti. Sampai bertemu di rumah. Bye Mom'
Cassey mengembalikan handphone Harry dan suasana kembali hening. Beberapa kali Harry meliriknya tapi Cassey tampak tidak peduli pada pria itu hingga akhirnya Harry memberanikan diri untuk membuka suara.

YOU ARE READING
You and I
Fanfiction[CHECK TRAILER] [18++] Ini sebuah cerita yang menceritakan seorang gadis bernama Cassandra Jenny Claire atau Cassey yang harus menanggung akibat ulah pacarnya. Pada awalnya gadis ini sangat marah dan menolak tapi karena ia sangat mencintai pacarnya...