11. 'The Brand New Deva'

3.9K 277 0
                                    

Sudah 2 minggu belakangan Deva melakukan tingkah yang aneh.

Bukan, bukan seperti berdiri di atas meja kantin sambil bernyanyi-nyanyi atau berbicara sendiri saat berjalan.

Bukan juga seperti memeluk setiap orang yang dia jumpai di sekolah.

Bukan juga memakan makanan yang ada di dalam tong sampah.

Tapi, yang dia lakukan jauh lebih aneh daripada itu semua.

Ini adalah beberapa kejadian aneh yang Deva lakukan, tepat 2 minggu sebelumnya.

Deva masuk ke lingkungan sekolah dengan senyum lebarnya, seakan-akan ada cahaya yang mengitari tubuhnya di kiri dan kanan. Kejadian itu berlangsung pukul 06:55, 20 menit sebelum bel masuk berbunyi.

Kejadian kedua, Deva tidak pernah mengganggu ketenangan belajar mengajar di kelasnya. Dan itu sudah berlangsung sampai sekarang.

Kejadian ketiga, Deva tidak ada mengganggu para murid atau guru. Tidak ada permen karet yang menempel di salah satu kursi siswa, tidak ada buku tulis yang hilang di dalam kelas. Tidak ada kelas yang terganggu kegiatan belajar mengajarnya, dan sebagainya.

Kejadian keempat, Deva sudah tidak pernah ke club malam lagi. Hal ini diketahui beberapa murid Khatulistiwa yang juga sering datang ke club yang sama dan di jam yang sama dengan Deva.

Dan kejadian kelima, yang menurut para penghuni Khatulistiwa adalah kejadian paling aneh dan fenomenal, juga sangat langka.

Deva sudah menjomblo selama lebih dari satu bulan.

Tapi, selama lebih dari satu bulan itu pula, Deva dekat dengan Alivia. Hampir disetiap kesempatan, mereka terlihat bersama. Baik itu bersama teman-teman mereka, atau mereka berdua saja. Karenanya, semua penghuni Khatulistiwa menarik kesimpulan, bahwa 'target' Deva selanjutnya adalah Livi.

Bukan, bukan target seperti mantan-mantan Deva yang sudah-sudah. Kalian pasti mengerti kan apa maksudnya?

Alivia tahu semua pergerakan yang Deva lakukan selama ini. Alivia tahu semua perubahan yang dilakukan Deva. Di satu sisi dia senang, tapi disisi lain entah kenapa dia merindukan sosok Deva yang dulu.

Sekarang Livi sedang berada di kantin sendirian. Alika dan Amira sedang ke toilet, sedangkan Tara dan Dhira sedang mengantri membeli makanan. Kepala Livi agak pusing, dan dia malas untuk bergerak kemana-mana. Andai saja dia bisa, dia sekarang sudah berbaring dengan nyenyak di atas kasur di UKS dengan alasan sakit. Tapi, Livi tidak bisa. Ada ujian Kimia yang menantinya sehabis istirahat.

Baru saja Livi akan memejamkan matanya untuk meredakan rasa sakit di kepala, ketenangannya sudah diusik dengan bunyi gebrakan meja di hadapannya.

Seketika kantin langsung hening. Livi mendongak untuk melihat siapa yang datang. Dia langsung mendengus.

"Mau apa lo?"

Melda, orang yang ada di hadapan Livi, tertawa nyaring. "Kayaknya ada yang bersikap sebagai pengecut nih."

Livi mengernyit. "Maksud lo apa."

"Maksud gue?" ulang Melda. "Lo lupa kalo kita udah buat perjanjian, huh?"

Livi benar-benar tidak mengerti. "Perjanjian apa sih?"

Melda mendengus kesal. Dia mulai emosi. "Lo nggak usah pura-pura bego, deh! Lo lupa kalo kita harusnya tanding basket?"

"Itu bukan perjanjian. Itu tantangan. Dan lo yang ngasih kita tantangan, bego."

"Gue gak bego!" bentak Melda sambil menggebrak meja. Livi mendengus. Dalam hati dia menduga-duga, apa Melda ini sebenarnya punya gangguan jiwa?

One and Only (STOP PERMANEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang