Soohyun'pov.
"Apa benar kau menyukaiku Soohyun-ah?"
HAH?!
Bagaimana ia bisa mengetahuinyaa??!!
"Mwoya?" Sebaiknya aku pura-pura tidak menyukainya saja.
"Apa ucapanku kurang jelas?" Taehyung meremas tanganku.
"Sekali lagi aku katakan, apa kau menyukaiku?" Ucap Taehyung sekali lagi.Aku terdiam...
Rasanya aneh. Baru saja aku menangis karena merasakan patah hati, tetapi sekarang? Taehyung....
Tunggu....tunggu.. ia menannyakan hal itu, tetapi belum tentu juga ia akan membalas perasaanku. Memangnya ia juga menyukaiku? Hah! Percaya diri sekali kau Soohyun!!
Aku menunduk menatap tanganku yang sekarang ada di genggaman Taehyung.
"Aku tidak menyukaㅡ""Tetapi aku menyukaimu!" Balas Taehyung cepat.
Mimpi?
Apakah Ini mimpi ? Tidak, tidak mungkin Taehyung menyukaiku.
Kalau ia menyukaiku pasti ia tidak akan secemas tadi saat Inhye terluka."Kim Taehyung aku tau ini kebohongㅡ"
"Aku benar-benar menyukaimu," Taehyung mengangkat tangan ku lalu ia mencium punggung tanganku dengan lembut.
"Aku tidak percaㅡ"
"Percayalah padaku Soohyun, yakini lah perasaanku padamu,"
"Tapi, b-bagaimana d-dengan perasaanmu kepada Inhye?"
Aku menatapnya dengan sedih. Mengingat ia masih mennyayangi Inhye membuat hatiku perih, perih bukan main."Aku...aku harus melupakannya bukan?" Ia menangkup pipi kananku dengan tangannya, "bantu aku melupakan Inhye."
"Jadi, kita ini sekarang adalah..ehkem...sepasang kekasih?" Tanyaku pura-pura bodoh.
"Tentu saja," Taehyung pun menarikku kedalam pelukkannya.
Aku bersandar pada lekukan lehernya, dan memeluknya juga dengan erat. Hembusan nafasnya terasa hangat di puncak kepalaku.
Aku pun melepaskan pelukanku dengan Taehyung. Aku menatapnya dan ia juga menatapku.
"Mwo?" Tanyaku padanya.
Ia menunjuk bibirnya. Astaga!! Mesum sekali,
"Aish dangsineun michyeosseo? Kalau ada yang melihat bagaiㅡhmppp."
(Apakah kau gila?)----------
Kwangmin'pov.
Aku mencuci wajahku di wastafel. Melihat pantulan diriku dicermin, aku merasa seperti orang bodoh. Sebenarnya untuk apa aku berkelahi dengan Taehyung dan merusak wajahku seperti ini, seharusnya aku tidak melakukan hal itu.
Ya aku sangat mencintai Soohyun, aneh? Tidak. Sebenarnya aku menyukai Soohyun sejak aku berumur 13 tahun, mungkin tepatnya saat kelas 2 smp. Entah kenapa Soohyun lupa padaku, atau mungkin karena wajahku yang sekarang sangat berbeda dengan wajahku yang dulu.
Aku dulu adalah namja berpostur tubuh kecil, pendek, kumal dan memiliki gaya rambut yang super aneh dengan gel rambut yang terlalu berlebihan. Dan kenapa sekarang aku berbeda? Itu karena aku menjalani perawatan selama satu tahun, tidak. Aku tidak melakukan operasi apapun, hanya saja perawatan wajah dan tubuh. Dan itu semua hanya demi Soohyun, hanya demi dirinya.
Tapi, begitu aku sudah kembali untuk merebut hatinya, Aku sudah terlambat. Soohyun sudah terlanjur menyukai Taehyung. Aku tau itu dari awal pertemuanku dengannya di bandara seminggu yang lalu.
Aku benci dengan orang yang sangat labil ya contohnya Taehyung, Taehyung terlihat seperti menyukai Soohyun namun perlakuannya terhadap yeoja lain yang baru kuketahui bernama Inhye sangat membuatku ragu. Taehyung terlihat begitu mengkhawatirkan Inhye dan jika sudah berurusan dengan Inhye Taehyung akan melupakan Soohyun, namun di sisi lain, Taehyung juga sangat dekat dengan Soohyun. Sebenarnya apa mau orang itu! Aki tidak habis pikir dengannya.
Setelah membersihkan wajahku dari darah-darah yang tersisah sehabis berkelahi dengan Taehyung. Aku segera membaringkan tubuhku di Sofa. Aku memejamkan mataku, dan terus memikirkan Soohyun, sampai sekelebat bayangan Taehyubg juga terlintas dipikiranku.
Aku berjanji, jika sampai aku melihat Taehyung berani mempermainkan Soohyun, aku tidak segan-segan untuk menghajarnya kembali. Ingat itu Kim Taehyung!!
----------
Author'pov.
Yoongi menutup buku terakhirnya, ia baru selesai menyelesaikan perkerjaan rumahnya. Karena ini tahun ajaran terakhir bagi Yoongi ia memang harus berkerja lebih keras, agar lulus dengan nilai terbaik dan segera mendapat pekerjaan yang layak.
Karena terlalu lama belajar Yoongi merasa haus, akhirnya ia pun memutuskan turun dan menuju dapur untuk meminum segelas air. Setelah selesai minum, Yoongi melihat eomma nya yang sedang mengintip sesuatu dari ruang Tengah. Ia yang penasaran pun akhirnya berjalan mendekati eomma nya.
"Eomma apa yang sedang eomma lakukan disiㅡAigo! Sedang apa kalian berdua!!" Teriak Yoongi yang melihat adiknya sedang berciuman dengan sahabatnya yang tidak lain adalah Taehyung.
Eommanya pun terlihat kesal pada Yoongi dan memukul lengan Yoongi.
"Kamiㅡhanya uh...," Soohyun menggigit bibir bawahnya dan menunduk karena malu.
"Ah sudahlah Yoongi, uh..omong-omong lanjutkan saja aktifitas kalian ya," setelah mengatakan itu eomma Soohyun pun segera menarik tangan Yoongi menuju kedapur.
Terdengar oleh telinga Soohyun makian yang eomma nya lontarkan pada oppa nya tersebut.
"Euh...paboya!!" Soohyun memukul-mukul kepalanya sediri.
Taehyung tersenyum melihat Soohyun. "Hey berhenti, seharusnya kau santai saja, toh eomma juga mengijinkan, ayo kita lanjutkan!!"
Soohyun menjitak kepala namci nya tersebut dengan keras.
"Akhh.." rintih Taehyung.
"Itu tadi memalukan bodoh! Itu adalah firs kiss ku dan tadi eomma juga mengitipi kita berdua!!"
"Oh itu fist kiss mu? Haha sebenarnya wajar saja kan kau berciuman lagipula kau juga bukan anak kecil lagi Soohyun," ucap Taehyung kelewat santai.
"Pokoknya aku sangat merasa maluuu!!! Huaaaa!" Teriak Soohyun.
"Hey, kenapa harus malu aku namjachingu mu sekarang, aku milikmu seutuhnya."
Soohyun menatap Taehyung dengan senyuman yang terukir di wajahnya, pipinya pun sudah terasa panas dan mungkin sudah memerah.
"Saranghaeyo Tae ❤" ucap Soohyun.
"Nado saranghae Soohyun-ah" balas Taehyung.
_________________________
Haee!!! Ini udah gak gantung, udah puas belom? Maaf kalo hasil tulisannya kurang memuaskan 😌
Tapi tetep vomments yaaaaa kusangat mengharapkan vomments kaliannnn gaess!!
Btw itu yang di mulmed maksain, bodoamat wkwkkwkw.
Lopeu❤
KAMU SEDANG MEMBACA
KARMA (カルマ)
Fanfiction(Sedang ada perbaikan kecil-kecilan pada setiap babnya!!) Taehyung tak menyangka cinta yang selama ini menjadikannya semangat menjalani hidup telah berkhianat. Jujur, itu menyakitinya begitu dalam, namun apa dayanya? Gadisnya memilih orang lain dan...