27-happiness.

2.3K 225 78
                                    

Soohyun mengetuk beberapa kali pintu ruangan yang akan ia masuki.

Sedetik kemudian terdengar suara teriakan "masuk saja," dari dalam, Soohyun terkekeh mendengar suara seseorang yang begitu berat hingga sangat tidak pantas saat berteriak.

Cklek...

Soohyun membuka pintu ruangan tersebut dan melihat lelaki bersuarai hitam kecoklatan yang tengah duduk di ranjang rumah sakitnya dengan senyum dan melambaikan tangan ke arahnya.

Soohyun membalas lambaian tersebut, "annyeong," ucap Soohyun.

"Annyeong Soohyun," balas lelaki tersebut dengan senyum yang mampu membuat debaran di jantung Soohyun meningkat drastis.

"Aku membawa bubur," Soohyun mengangkat ke atas paperbag yang sedari tadi ia genggam.

"Ew, encer dan menjijikan," lelaki itu mengeluarkan lidahnya dan berpura-pura mengeluarkan seluruh isi perutnya.

Soohyun menghela nafas dengan berat, "makan, atau kubuat kau memakannya secara paksa!" Ucap Soohyun jengah.

Coba bayangkan saja, setiap ia menjenguk lelaki ini dan membawakan bubur. laki-laki ini langsung menolak dan tidak ingin memakannya padahal ini demi kesehatannya. Ia belum dibolehkam makan makanan yang terlalu berat.

"Lebih baik jika kau menyuapiku dari pada harus memaksaku," ucapnya dengan manja.

Soohyun mengela nafas lagi.
"Kau sudah besar Taehyung!!" Ucap Soohyun dengan malas.

Ya, Semenjak sadarnya Taehyung. Soohyun selalu berada di samping Taehyung, menemaninya dari matahari terbit hingga terbenam, bahkan Soohyun sampai bolos sekolah untuk itu.

"Aku tidak ingin makan jika tidak disuapi!" Ucap Taehyung lagi yang berhasil membuat Soohyun mengalah.

"Huh, geurae." Soohyun berjalan ke kursi yang terletak di samping ranjang Taehyung dan mengeluarkan bubur dari paperbag miliknya.

"Sekarang aaakk," Soohyun melayangkan sendok yang berisi bubur ke arah Taehyung. Dengan senang hati Taehyung menerimannya dan mencerna makanan itu walaupun dengan terpaksa.

"Aakkk buka mulutmu lagi."

Taehyung membuka mulutnya sangat lebah hingga membuat Soohyun cekikikan melihat wajah aneh Taehyung.

"Aneh, Hahaha."

Tidak terasa bubur yang Soohyun bawakan untuk Taehyung sudah habis tidak tersisa, Soohyun pun segera memasukkan tempat makannya dan menyimpan di paperbag.

"Kau ingin makan buah?" Tanya Soohyun.

Taehyung menggeleng dan memajukan bibir bawahnya.
"Kepalaku pening," ucap Taehyung manja.

"Eoh jinjja?" Soohyun mengusap kepala Taehyung dengan lembut.

"Dimana yang sakit?" Tanya Soohyun.

Taehyung tersenyum dan menunjuk kepala bagian kanannya, Soohyun pun memijat kepala Taehyung dengan perlahan hingga membuat Taehyung merasa sangat nyaman.

"Mmmhh...tangan mu sungguh ajaib," ucap Taehyung mengambil tangan Soohyun lalu mengecupnya.

Soohyun tidak dapat menahan senyumnya, jantungnya kembali berdebar dan pipinya memanas,
Soohyun pun menarik tangannya dari Taehyung.
"Memangnya kau kira tanganku ini bunga hingga kau menciumnya," ucap Soohyun pura-pura bertingkah ketus.

"Bahkan kau lebih indah dari bunga, kau lebih menawan dan lebih menarik perhatian dari bunga lilly sekalipun," gombal Taehyung.

Pipi Soohyun kembali memanas."Cih, dasar tukang bual."

KARMA (カルマ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang