Soohyun' pov.Langit mulai merubah warnannya menjadi membiru tua, awan sayup-sayup menghilang dan tergantikan oleh bintang-bintang yang sangat cantik. Menurutku, sangat indah dipandang dari sini. Perlahan aku menutup mataku merasakan setiap hembusan angin malam menerpa wajahku.
Aku mengernyit ketika merasakan sesuatu yang basah mengenai wajahku, aku membuka mataku dan berjalan mundur ke belakang.
Setelah itu, kudengan percikan percikan air mulai turun, menyerang bumi dengan menggerombol, membuat kota Seoul basah seketika.
Aku masuk ke dalam kamarku dan Taehyung lalu menutup pintu balkon. Kulihat sebuah pemandangan malaikat kecil tengah terbaring di ranjangku dan Taehyung.
Mata bulatnya tertutup rapat, namun bibir mungilnya sedikit terbuka dan kudengar juga gumaman kecil lolos dari bibir mungilnya.
Aku mendekat ke arahnya, ke arah malaikatkuㅡKim Daehyung. Itulah namanya, nama yang Taehyung berikan untuknya.
Aku mengusap pipinya dengan punggung tanganku, lalu mengecup pipi berisi tersebut. Ia sedikit terlonjak, namun dengan sigap aku segera mengelus pahanya dan ia pun perlahan tertidur kembali.
"Chagi aku pulang!" Teriak Taehyung dari pintu depan sehingga membuat malaikat kecilku kembali terbangun dari tidurnya.
Ia memanyunkan bibir mungilnya dan menggeliat kesana-kemari, aku tersenyum melihat tingkahnya yang sangat menggemaskan itu.
"Eomma, appa eodiga?"
Itulah kalimat pertama yang Daehyung ucapkan dari mulutnya. Aku memajukan bibir bawahku, sedikit merasa iri karena Daehyung sangat dekat dengan Taehyung, bahkan wajah, perilaku, cara bicara dan cara tersenyum mereka pun terlihat sama, aku merasa sangat terpojoki. Mereka seperti kembar beda usia.
Sedangkan aku? Huh! Hanya mata bulat dan beberapa hal kecil lainnya saja yang menyerupaiku.
"Eomma~ appa eodiga?" Tanya Daehyung sekali lagi.
Aku tersenyum ke arahnya lalu mengusap rambutnya secara perlahan, "di depan sayangku, ayo kita kesana untuk menyambut appa."
Ia menunjukkan senyumnya, senyum kotak yang seperti ku bilang tadi, sangat persis dengan Taehyung, "ayoo!" Ucapnya semangat.
Aku membungkuk dan mengangkat tubuhnya untuk menggendongnya. Aku pun membawanya keluar kamar kami untuk menemui Taehyung.
Setelah kami sampai disana, Taehyung sudah menunggu kami, ia mendekat ke arahku lalu mencium keningku beberapa detik, lalu setelah itu beralih mencium pipi Daehyung.
"Ey, jagoan appa ternyata belum tidur, ada apa heum?" Tanya Taehyung pada Daehyung.
Daehyung menggelengkan kepalanya, "aniya appa, aku tadi cudah tidul, tapi aku dengaw cuala appa," ucapnya dengan cara bicara khas anak kecil.
"Uh, benarkah begitu? Maafkan appa karena telah membangunkanmu ne?" Ucap tersenyum lalu tersenyum kembali.
"Sebentar, aku akan meletakkan Daehyung di ayunannya dulu," Taehyung mengangguk. Aku pun berjalan ke arah kamar Daehyung sendiri dan meletakkannya di ayunan.
"Tunggu sebentar ne? Hyungie, eomma akan membantu appa."
"Ne eomma," ucap Daehyung lalu beralih pada mainan yang baru saja kuberikan padanya.
Aku kembali ke pintu depan lalu melihat Taehyung yang sudah melepas sepatunya.
Aku mendekat ke arahnya, membuka dasi yang terpasang di kerah kemejanya. Taehyung tersenyum ke arahku lalu menangkup sebelah pipiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARMA (カルマ)
Fanfiction(Sedang ada perbaikan kecil-kecilan pada setiap babnya!!) Taehyung tak menyangka cinta yang selama ini menjadikannya semangat menjalani hidup telah berkhianat. Jujur, itu menyakitinya begitu dalam, namun apa dayanya? Gadisnya memilih orang lain dan...