25 - the incident.

2.7K 228 45
                                    

Aku memandang langit sore dari  rooftop sekolahku. Warna orange bercampur kuning dan putih karena tercampur salju, matahari mulai tenggelam dan pemandangan laut yang memang agak jauh tetapi tetap terlihat indah dari sini.

Aku berdecak kagum, bisa-bisanya selama ini aku melewatkan saat-saat seperti ini.

Aku menggosok telapak tanganku dan sesekali meniupnya, udara sore ini sangat dingin. Lebih dingin dari sore-sore yang lalu.

Aku beruntung karena bisa melihat pemandangan seindah ini, untung saja tadi aku sempat menolak Kwangmin untuk pulang bersama karena alasan kerja kelompok.

Oh ya Kwangmin. Maaf aku membohongi mu Kwang.

Aku berjalan mundur perlahan. Tetapi tiba-tiba saja punggungku seperti merasa menabrak sesuatu, tidak mungkin tembok karena tidak sekeras dan sedatar itu.

Dan tidak mungkin hantu karena mana mungkin hantu bisa bersentuhan dengan manusia.

Aku perlahan menolehkan wajahku ke belakang. Dengan sangat perlahan, antisipasi jikalau itu hantu aku bisa langsung berlari secepatnya.

"Kau pucat, kau kedinginan?"

"Whoaaa!!!" Aku mundur beberapa langkah mendengar suara berat itu, lalu kuberanikan diri untuk menatap siapa itu.

Ugh...Kim Taehyung. Yah siapa lagi...

"Kenapa kau berteriak?" Tanyanya.

Aku memasang wajah datarku dan berjalan melaluinya. Bisa kulihat ia mengikutiku. Aishh..apa sih mau anak ini?

"Sepuluh menit lagi akan ada badai salju, kau naik mobilku saja."

Aku mengabaikannya dan terus berjalan seolah-olah tidak ada siapapun dan aku hanya berjalan sendiri.

"Baiklah jika tidak, ingin meminjam payung? Aku punya. Kusimpan di dalam mobil."

Aku menggertakkan gigiku dan mengepal kuat-kuat tanganku. Sekali lagi ia bicara aku akanㅡ

"Aku serius, aku bisa mengantarㅡ"

"KIM TAEHYUNG CUKUP!! kau ini kenapa?! Kenapa kau bertingkah seolah tidak terjadi apapun! Kau mengalami amnesia?!! Kenapa terus mengangguku. Kubilang menjauhlah agar aku dapat melupakanmu, sudah kubilang sakit melihatmu ada di depanku Taehyung!!"

Ia menghembuskan nafas panjangnya, ia kedinginan bisa kulihat dari asap yang keluar dari mulutnya. Sama sepertiku.

"Aku hanya ingin memperbaiki semuanya, bisakah?? Bisakah aku? Aku hanya ingin hubungan kita membaik. Hanya itu," ia mengusap wajahnya frustasi.

"Aku tidak ingin ada sebuah hubungan lagi antara kau dan aku, cukup semuanya. Kepercayaan yang ku berikan padamu semuanya telah habis. Semuanya hilang. Kumohon Kim Taehyung!!"

Setelah mengatakan itu aku segera pergi, lebih tepatnya berlari menghindarinya. Aku tidak perduli menerobos salju yang lebat di sore hari ini.

Aku tidak perduli tubuhku akan membeku karena kedinginan, yang aku tau aku harus menjauh dari Taehyung.

Aku mulai memperlambat kecepatan lariku, nafasku tidak teratur dan ditambah lagi udara dingin ini. Kakiku sudah lemas begitupun dengan tanganku. Aku seperti tidak merasakan tubuhku.

Aku terbatuk beberapa kali. Lalu menoleh ke kanan ke kekiri untuk mencari kendaraan namun tidak ada satupun kendaraan yang lewat di sore menjelang malam hari ini.

Kulihat mobil BMW berwarna putih dengan sedikit dominasi warna hitam berjalan ke araku.

Aku bersyukur. sangat bersyukur.

KARMA (カルマ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang