18-the trouble.

2.3K 252 46
                                    

Pagi ini Soohyun berjalan dengan riang di koridor sekolah. Ia sangat senang rasanya ia sangat tidak sabar untuk memberitahukan hubungannya dengan Taehyung kepada sahabatnya Baek Syera.

Tiba-tiba ada seseorang yang menabrak punggungnya dari belakang, hampir saja Soohyun terpental ke depan kalau tidak ada tangan yang memegang kedua lengannya saat ini, ia pun segera membenarkan posisinya kembali dan ternyata yang menolong Soohyun adalah Kwangmin.

"Anak-anak disini memang kurang berhati-hati," ucap Kwangmin.

"Iya benar Kwang, huh untung saja ada kau, gumawo Kwangmin," ucap Soohyun dengan wajah yang berseri-seri.

"Kenapa hari ini kau terlihat berbeda?" Tanya Kwangmin.

"Apa yang berbeda? Apakah pipiku mulai mengembang?" Soohyun memegang kedua pipinya.

"Bukan, bukan seperti itu. Kau terlihat sangat bahagiㅡ"

"Astaga aku baru menyadarinya! Kenapa dengan pipi dan pelipismu?!" Tanya Soohyun seraya memegang luka lebam yang ada di wajah Kwangmin.

"Esshh..itu sakit jangan disentuh!" Ringis Kwangmin.

"Mianhae Kwang-ya, cepat jelaskan kenapa bisa wajahmu lebam-lebam seperti ini?!" Tanya Soohyu sekali lagi.

"A-aku h-hanya sedang sial, kemarin saat hujan motorku terplset dan...bom! Jadilah wajahku seperti ini," dusta Kwangmin.

"Benarkah? Aigo, apa kau terluka, maksudku terluka parah??"

"Tidak, kalau aku terluka parah pasti aku sudah di rumah sakit sekarang. sudahlah sekarang kita masuk kelas saja," ucap Kwangmin tidak mau memperpanjang masalah.

"Eh iya aku sampai lupa, kajja kita ke kelas!" Soohyun menarik tangan Kwangmin menuju kelas mereka.

---

Soohyun mencatat beberapa materi di papan tulis yang ia rasa penting, Soohyun sangat menggemari pelajaran ini. Pelajaran bahasa Inggris.

Kringggggg......

Bel panjang pertanda istirahat telah berbunyi, Soohyun segera membereskan bukunya dan menyimpan di kolong meja. setelah semuanya selesai, Soohyun pun berdiri hendak keluar kelas namun sayangnya Kwangmin menghalangi jalannya karena Kwangmin sedang tertidur.

Sebenarnya sejak pelajaran bhs. Inggris dimulai Kwangmin sudah tertidur tetapi Soohyun tidak ingin mengganggunya karena ia kasihan melihat wajah Kwangmin yang tampak sangat lelah.

Tetapi dengan terpaksa ia harus membangunkan Kwangmin karena kalau tidak ia tidak akan bisa keluar untuk menikmati waktu istirahat.

"Kwang..," panggil Soohyun. Tetapi karena Kwangmin tertidur sangat pulas ia jadi tidak menghiraukan panggilan dari Soohyun.

Kali ini Soohyun menyolek lengan Kwangmin dan sedikit menusuk-nusuknya dengan jari Soohyun tetapi Kwangmin tidak kunjung bangun juga.

"Emhh..," igau Kwangmin. Soohyun menjadi semakin merasa tidak tega untuk membangunkan Kwangmin.

Tiba-tiba kelopak mata Kwangmin terbuka secara perlahan, matanya terlihat sangat sayu dan juga terdapat kantung mata, belum lagi bibirnya yang kering dan wajahnya juga pucat.

"Eh? Kwang, kenapa kau terlihat sangat pucat. tadi pagi kau tidak pucat seperti ini," Soohyun mendekat ke arah Kwangmin dan meletakkan punggung tangannya di dahi Kwangmin.

"Aigo. Kau panas sekali, pasti kau demam," Soohyun menatap Kwangmin dengan khawatir.

"A-aku tidak...hatchim," Kwangmin mengusap hidungnya yang terasa gatal dan menatap Soohyun dengan sendu.

KARMA (カルマ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang