"Yoongi-ya....sampai kapan kita akan disini terus??" Tanya Inhye pada Yoongi.
Mereka kini tengah berada di sebuah bengkel yang mereka temukan di pinggir jalanan, motor Yoongi mengalami kerusakan dalam, dan sepertinya aki nya perlu diganti dan itu membutuhkan waktu yang sangat lama.
"Oh, kau sudah lelah?" Yoongi mengambil saputangan di saku celana sekolahnya dan mengelap keringat yang bercucuran di kening Inhye.
Tentu Inhye tersipu malu, jarang-jarang ice bisa mencair. Ia bahkan tidak akan membiarkan ice yang sudah mencair itu kembali membeku.
"Gomawo," ucap Inhye, kepalanya tertunduk kebawah dan tentunya tidak perlu dijelaskan lagi dengan keadaan pipinya yang saat ini memanas.
Yoongi merangkul Inhye dan mengusap lengan Inhye, "jika benar-benar sudah lelah kita jalan saja, motornya akan kutinggal disini."
Inhye tersenyum dan mengangguk antusias, ia sangat tidak nyaman menunggu di bengkel yang panas dan kotor ini.
Yoongi berjalan menghampiri montir yang tengah membedah motornya dan menepuk pundak montir itu.
"Permisi ahjussi, berapa lama ini akan selesai," tanya Yoongi.
"Kurasa karena ini kerusakan dalam, kira-kira 3 jam."
"Ahjussi kurasa itu waktu yang sangat lama sekali, dan aku ada keperluan mendadak secepatnya, bisakah aku menitipkan motorku disini dan akan kuambil esok? Akan kubayar biayanya sekarang juga."
"Ani, sudah tidak apa. Kau bayar biayanya esok saja, aku tau kekasihmu sudah tidak nyaman berlama-lama disini hehehe," ucap montir itu seraya tertawa kecil.
"Ahaha kau paham betul ahjussi, semua yeoja memang seperti itu kan? Kalau begitu terimakasih."
Setelah mengatakan itu Yoongi pun segera menghampiri Inhye dan menarik Inhye keluar dari bengkel kecil itu.
"Eh-eh wait, dimana motormu?" Tanya Inhye.
"Kutinggal, besok aku akan mengambilnya. Kajja kita jalan," Yoongi pun mengaitkan jari-jarinya yang besar ke jari-jari mungil Inhye.
Sedari tadi mereka berjalan dengan riang, jarang sekali seorang Min Yoongi seperti ini, mau bergandengan tangan di depan umum, bercanda gurau. Pokoknya hari ini entah kenapa Inhye sangat menyukai sifat Yoongi.
Sampai di tengah jalan, Inhye mengeluh lelah kepada Yoongi. Akhirnya mereka memutuskan untuk beriatirahat terlebih dahulu di tempat duduk yang kosong di bawah pohon hanya untuk mengistirahatkan diri dan sekalian menghabiskan waktu bersama.
"Ughh...benar kata Lee ssaem duduk di bawah pohon itu memang sangat sejuk," Inhye merentangkan tangannya.
"Ditambahlagi dengan seorang Min Suga Yoongi di sampingmu, pasti hawanya sangat sejuk."
Inhye tertawa kecil lalu berdecak. "Tch, kau kan memang ice!"
"Yya! Yya! Yya! Aniyo. Aku bukan ice hanya saja aku cool, kau harus tau itu nona Jeon."
Inhye tertawa dan menyikut perut Yoongi dengan keras.
"Yya! Ouch...appo!" Teriak Yoongi.
"Oh iya, aku jadi mengingat sesuatu," ucap Inhye. Matanya menyipit dan telunjuknya ia letakkan di pipinya.
"Mwo?" Tanya Yoongi.
Inhye bergeser sedikit hingga punggungnya bersender pada tubuh Yoongi dan kepalanya tepat berada di bawah dagu Yoongi.
"Kejadian tadi pagi...omong-omong hukuman apa yang kepala sekolah berikan padamu dan Kwangmin?" Tanya Inhye.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARMA (カルマ)
Fiksi Penggemar(Sedang ada perbaikan kecil-kecilan pada setiap babnya!!) Taehyung tak menyangka cinta yang selama ini menjadikannya semangat menjalani hidup telah berkhianat. Jujur, itu menyakitinya begitu dalam, namun apa dayanya? Gadisnya memilih orang lain dan...