"She broke the boy, who loved her more than himself"
.
.
.
.
.
___"Berikan padaku 3 gelas wine lagi!!" ucap Taehyung pada bartender yang berada di hadapannya dengan nada tinggi.
Kalian pasti tau tempat apa yang sekarang ia kunjungi. Betul sekali jika kalian menjawab ini adalah club. berhubung sekarang ia dan juga sahabat-sahabatnya sedang berlibur di Paris, Prancis. mudah saja bagi Taehyung menemukan club malam, dan melampiaskan emosinya kepada minuman memabukkan yang ada disana.
"Tidak bisa tuan, kau sudah meminum terlalu banyak," ucap bartender tersebut. Sebenarnya bartender tersebut bisa saja memberi Taehyung Wine lagi. lagipula itu bukan urusannya, tetapi melihat Taehyung yang minum sambil sesekali menangis membuat sang Bartender tersebut prihatin padanya.
"Berikan aku 3 gelas lagi idiot! Atau aku akan membunuhmu!!" Hentakan nafas bartender tersebut terdengar sampai telinga Taehyung namun ia tetap diam. ia hanya ingin minuman. minuman yang terus memberikan sesasi luar biasa itu, sensasi yang membakar tenggorokkannya dan membuat beban yang ada padanya hilang.
"Silahkan tuan," Taehyung langsung meneguk gelas pertama, sensasi luar biasa itu muncu lagi, sensasi aneh yang sekarang ini menjadi candunya. Sekali lagi ia meminum gelas kedua, lalu disusul gelas yang ketiga. Namun saat ia meminum gelas ketiga, seorang perempuan tiba-tiba saja menabrak punggung Taehyung dengan tidak sengaja, sehingga wine itu jatuh dan gelasnya pecah.
Taehyung menggeram kesal, ia pun menoleh ke belakang dan melihat seorang gadis yang memakai celana jeans dan kemeja putih panjang.
Sebenarnya Taehyung tidak asing dengan wajah gadis ini, ia mencoba mengingat tetapi gagal, kepalanya terlalu pening untuk mengingat seseorang.
"Sialan, Bisa tidak kau gunakan matamu itu dengan baik! lihatlah minumanku jadi hancur sekarang!" Taehyung berdiri dan itu membuat gadis tersebut tidak bisa melihat wajah Taehyung karena tingginya hanya se-dagu Taehyung saja.
Gadis itu pun mundur satu langkah kebelakang dan sedikit mendongak ke atas, "TaeTae?"
Taehyung mengernyitkan dahinya, 'dia mengenalku' ucapnya membatin dalam hati. Taehyung mencoba dengan keras mengingat wajah gadis itu, namun yang ia lihat sekarang adalah tiga orang yang berpakaian sama dan postur tubuh yang sama.
ia juga tidak bisa lagi mendengar suara dengan jelas, ia hanya mendengar dengungan-dengungan saja, tiba tiba saja Taehyung kehilangan keseimbangannya, ia pun terjatuh. Gadis yang berada dihadapannya itu dengan sigap menahan tubuh Taehyung yang notabenenya lebih besar dari tubuhnya sendiri.
"Astaga, TaeTae kau berat sekali!" ucap gadis tersebut, "Kau nakal sekarang TaeTae, seingatku kau benci tempat seperti ini," sambung gadis itu lagi.
...........
Taehyung perlahan membuka matanya ia mengedipkan matanya beberapa kali, lalu ia mengubah posisi tidurnya menjadi duduk.
"Eoh? Aku ada di kamar hotelku? Apakah kemarin hanya mimpi?" Taehyung menoleh ke samping kanan tempat tidurnya dan ia melihat Jungkook kakak dari Inhye mantan kekasihnya sedang tertidur pulas.
"Benarkah semua ini mimpi? rasanya nyata sekali!" Taehyung pun bangkit untuk menuju ke kamar mandinya, ia melihat pantulan wajahnya di cermin.
"Astaga apa yang terjadi denganku?kantung mata membesar, mataku seperti mata panda dan hidungku sedikit memerah, apakah kejadian kemarin benar adanya, namun kenapa aku bisa lupa?" ucap Taehyung pada diri sendiri.
"Yya! hyung kenapa tadi malam kau mabuk? dan kau datang bersama Soohyun? Kau ada masalah dengan adikku?" ucap Jungkook yang tiba-tiba saja sudah bangun dan berada di balik punggung Taehyung.
Ia segera menoleh ke arah Jungkook, "Soohyun? Siapa? Aku lupa segalanya sekarang," ucap Taehyung.
"Memangsih, mabuk itu membuatmu lupa apa saja yang telah terjadi di hari kemarin," Jungkook menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Soohyun adalah adik dari Yoongi hyung ia baru datang kemarin, tiba tiba ia pulang bersamamu, dan kau sedang mabuk pula, aku bingung."
"Ah iya aku mabuk," Taehyung menepuk keningnya, "Lalu kenapa tiba tiba aku bersama Soohyun?"
Jungkook mengangkat kedua bahunya secara bersamaan, menandakan bahwa ia tidak tahu.
............
"Yya!! Soohyun, kapan kau datang?" Tanya Yoongi pada adiknya.
"Ahh...oppa, i miss u so much!" Soohyun segera bangun dari duduknya dan berhambur dalam pelukan Yoongi.
"Aku baru saja datang tadi malam, bersama Taetae, dan uhmm... omong-omong kenapa ia pergi ke club malam, setahuku ia benci tempat itu?" Tanya Soohyun setelah melepas pelukannya dari Yoongi.
"kau bertemu dengannya di club? Sedang apa dia disana? Dan kau, kenapa kau kesana?"
"Aku hanya bertemu dengan teman lamaku disana, Fairy. kau ingat dia bukan? Dia yang mengajak ku kesana, tetapi tenang aku tidak minum sedikitpun, dan Tae, dia sangat mabuk semalam, bahkan ia tidak mengenalku, ia berkata kasar karena aku tidak sengaja menabrak punggungnya dan wine yang sedang ia minum tumpah, aku melihat wajahnya dan memanggil namanya dan setelah itu ia pingsan, Aigoo..oppa!! Dia itu sangat berat, aku membopongnya ke taxi dan mengantarnya ke sini, ke kamarnya bersama Jungkook."
Yoongi terdiam, ia tak menyangka bahwa hubungan gelapnya dengan Inhye dapat membuat Taehyung menjadi seperti itu, ia merasa bersalah sekarang.
"Hell-o oppa? Apakah kau mendengarku?" Tanya Soohyun.
Yoongi terlonjak kaget, "I-iya aku mendengarmu," ucap Suga acuh.
Dan segera berlalu menuju kamarnya."Wae? Apa kata-kata ku salah, sehingga wajahnya terlihat sangat sedih seperti itu, atau bagaimana? Aishh..membingungkan."
_________________________________
Haiii makasih udah baca cerita gue! Seneng banget kalian masih tertarik sama ceritanya, jangan bosen ya! Gue bakal berusaha terus kasih cerita menarik ke kalian.
Makasih juga buat responnya di bab pembukaan kemarin, gue seneng sama respon kalian! Makasih udah ngingetin beberapa hal juga, itu ngebatu gue banget buat ngembangin pengetahuan gue hehe..
jangan lupa vomments nya ya kawan kawanku!!
(Soohyun in mulmed)
KAMU SEDANG MEMBACA
KARMA (カルマ)
Fanfiction(Sedang ada perbaikan kecil-kecilan pada setiap babnya!!) Taehyung tak menyangka cinta yang selama ini menjadikannya semangat menjalani hidup telah berkhianat. Jujur, itu menyakitinya begitu dalam, namun apa dayanya? Gadisnya memilih orang lain dan...