Inhye duduk di sofa yang tersedia di ruang tengah dengan tenang, ia sedang menunggu kekasih nya. Menunggu Yoongi.
Jika kalian ingin tau, Inhye sedang berada di rumah Yoongi. Menunggu kekasihnya untuk pergi jalan-jalan bersama. Yoongi sempat menolak karena sedang ada badai salju dan adik kesayangannya belum kunjung terlihat batang hidungnya.
Namun karena Inhye memaksa dan juga karena Inhye berkata "siapa tau kita akan bertemu Soohyun di jalan. Kita hanya akan naik mobil. Kumohonnn.."
Akhirnya Yoongi pun menyetujuinnya.Selain itu alasannya karena Ia selalu menyukai mata kekasihnya. Jika berjalan-jalan bersama Yoongi selalu dapat kesempatan untuk menatap mata Inhye. Inhye memang mempunyai mata indah dengan bulu mata yang panjang dan lumayan lentik. Seperti halnya menyukai senja yang tak perlu Yoongi jelaskan, ia selalu menyukai mata Inhye.
Menatap lebih dalam ke sana, lalu menenggelamkan dirinya berlama-lama. Segala penat yang Yoongi rasakan seakan menemukan obatnya. Mata Inhye selalu bisa menenangkan segala yang gusar.
Terkadang sembari menatap mata Inhye dalam-dalam Yoongi selalu berdoa, agar hanya dengannya saja Inhye ingin menetap.
"Kajja," ucap Yoongi yang tiba-tiba sudah berada di depan Inye.
Inye tersenyum dan menghentakkan kakinya, "assa!" Inhye segera merangkul lengan Yoongi dan menariknya keluar.
Yoongi selalu menyukai perlakuan manja Inhye terlebih saat kekasihnya tersebut sedang kesal dan cemberut, saat begitu Inhye selalu terlihat sangat mempesona di mata Yoongi.
Ingin rasanya Yoongi memeluk Inhye dan tidak akan melepasnya. Memeluk tubuh Inhye dan menatap matanya dengan waktu yang sama, adalah hal termanis dari jatuh cinta yang ia rasakan.
Mereka berdua duduk di jok mobil dengan perasaan senang, Yoongi memang tak menunjukkannnya dan tetap memasang wajah datar andalannya tetapi tetap saja hatinya terasa begitu. Terasa sangat senang.
"Kita akan berkeliling, tetapi terlebih dahulu berkeliling di dekat kawasan sekolah."
Inhye sedikit kecewa, hanya sedikit, hanya secuil bagian hatinya saja namun ia tetap merasa kecewa.
"Yaya, up to you," ucap Inhye pasrah.
Yoongi tau betul kekasihnya terlihat kecewa tetapi tetap saja ia harus mencari adiknya, tentu saja ia juga menyayangi adiknya, sangat malah.
Yoongi mulai menjalankan mobil nya, mobil tersebut melaju dengan kecepatan sedang. Yoongi yang fokus ke jalan tiba-tiba merasa di tarik perhatiannya saat mendengar Inhye yang mengela nafas panjang secara keras dan menatap keluar melalu jendela mobil dengan wajah yang ditekuk.
Yoongi sedikit terkekeh. Ia mengambil tangan Inhye yang sedang anteng di paha gadis tersebut lalu mengecupnya singkat.
Setelah mengecup tangan Inhye yang lembut, Yoongi tidak langsung melepas tangan kekasihnya tersebut malah ia memainkan jari-jari mungil Inhye.
Dalam diam Inhye tersenyum, seperti biasa moodnya selalu naik jika sudah berkontak fisik dengan Yoongi, tidak harus berpelukan. Berpegangan tangan saja sudah membuatnya tersenyum sumringah.
Inhye terlalu malu untuk melihat wajah Yoongi apalagi bertatapan dengan mata tajam itu, akhirnya Inhye hanya melihat keluar jendela mobil, kali ini wajahnya tidak lagi ditekuk melainkan bibirnya yang membentuk lengkungan.
"Kira-kira kemana Soohyun pergi di tengah badai salju seperti ini?" Tanya Yoongi pada kekasihnya.
Inhye memalingkan wajah dan menatap wajah Yoongi yang masih fokus mengadap ke jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARMA (カルマ)
Fiksi Penggemar(Sedang ada perbaikan kecil-kecilan pada setiap babnya!!) Taehyung tak menyangka cinta yang selama ini menjadikannya semangat menjalani hidup telah berkhianat. Jujur, itu menyakitinya begitu dalam, namun apa dayanya? Gadisnya memilih orang lain dan...