Lima belas☔

77 3 0
                                    

Perpisahan kelas IX. Itu berarti aku akan berpisah dengan Vito dan Rafael. Tapi bisa saja sih nanti bertemu di SMA, itu pun kalau satu SMA. Tapi kalau berpisah dengan Vito. Nanti siapa yang akan membuatku kesal setiap hari?

Aku berjalan memasuki gerbang sekolah. Tubuhku dibalut dengan dress merah muda alias pink. Sebuah kejutan ketika aku mengenakan dress apalagi warna pink, aku kan tomboynya minta ampun. Ini juga karena paksaan dari Mama.

Tanganku memegang sebuah gitar. Rencananya aku akan pentas seni untuk memeriahkan acara perpisahan kelas IX kali ini.

Kini aku dapat melihat dekorasi panggung yang sangat indah menurutku. Aku berjalan menuju depan kelasku menghampiri Farida yang sedang duduk disana bersama Lea.

"Rain, jadi kamu mau pentas seni?" tanya Lea ketika aku sudah duduk disampingnya.

"Iya," jawabku sambil tersenyum.

"Kak Vito juga mau pentas seni katanya," kata Farida.

"Vito? Pentas seni apa ya?" tanyaku dalam hati.

"Pasti nyanyi lagu rock," kata Lea.

"Panggung pasti roboh," kataku.

"Apa kamu bilang? Jadi kalau aku nyanyi panggung bakal roboh?" tanya seseorang disebelah kananku.

Aku menoleh dan... jeng jeng jeng jeng... Vito duduk disebelahku. Aku hanya bisa nyengir kuda ketika Vito menatapku datar.

"Awas kamu!" peringat Vito.

"Vis, damai," kataku sambil membentuk jariku menjadi huruf V.

Aku menaiki panggung. Ya, kini giliranku pentas seni. Aku duduk dikursi yang sudah disiapkan lalu mulai memetik gitar.

"Rain!!!" teriak Farida heboh. Membuat Rafael yang duduk disebelahnya menutup telinga.

☔☔☔

VITO
Kulihat Rena menaiki panggung. Dia memakai dress selutut berwarna pink. Aku sempat terpaku melihatnya. Sebuah kejutan memang, Rena memakai pakaian khas perempuan. Rena kan tomboy akut.

Dia duduk di kursi yang sudah disiapkan. Dia mulai memetik gitar. Aku sempat melihat Rena melirik ke arahku. Namun ia langsung menoleh ke arah Farida yang berteriak heboh. Ia sempat tersenyum pada Farida lalu ia mulai menyanyi.

(Acha Septriasa-Berdua lebih baik)

🎵🎶
Lihat awan disana
Berarak mengikutiku
Pasti dia pun tau
Ingin aku lewati
Lembah hidup yang tak indah
Namun harus kujalani

Berdua denganmu pasti lebih baik
Aku yakin itu bila sendiri
Hati bagai langit berselimut kabut🎵🎶

Aku melihat Rena menatapku sejenak. Aku merasa salah tingkah saat ditatap seperti itu oleh Rena.

🎵🎶
Lihat awan disana
Berarak mengikutiku
Pasti dia pun tau
Ingin aku lewati
Lembah hidup yang tak indah
Namun harus kujalani

Berdua denganmu pasti lebih baik
Aku yakin itu bila sendiri
Hati bagai langit berselimut kabut🎵🎶

Rena kembali menatapku. Lalu aku sempat melihat kedua ujung bibirnya naik sedikit. Sebelum akhirnya dengan cepat ia menoleh ke Farida yang kembali berteriak heboh.

Cerita Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang