Dua bulan kemudian
VITO
Aku menatap jendela. Ternyata diluar hujan turun."Vito,aku yakin kamu pasti sembuh dan bisa bebas dari penyakit kamu" kata Dion.
"Dion,coba lo liat keadaan gue. Jujur gue udah gak kuat" kataku dengan nada yang sangat pelan.
"Kamu jangan putus asa.. Kamu lupa sama Rena? Dia sayang sama kamu dan dia gak mau kehilangan kamu" kata Dion.
"Udahlah. Lo gak usah bahas dia terus. Kalo lo masih mau bahas dia mendingan lo keluar dari ruangan ini. Gue lagi pengen sendiri" kataku mengusir Dion.
Aku merebahkan tubuhku di kasur. Aku menatap jendela. Diluar hujan semakin deras.
"Ya udah,aku keluar. Aku pulang. Kalo butuh apa-apa tinggal sms aku" kata Dion.
Kemudian terdengar pintu dibuka dan ditutup kembali. Detik berikutnya hening. Hanya terdengar derasnya hujan yang turun.
"Rain... Aku mohon jangan bersedihlah jika aku pergi" gumamku. Lalu aku memejamkan mataku perlahan.
☆☆☆
RENA
Aku merebahkan tubuhku di kasur. Aku kesal pada mama yang tidak mengijinkan aku untuk bermain basket di halaman belakang. Memang di luar hujan,mama khawatir aku akan sakit jika masih bermain diluar. Tapi akukan suka hujan. Sudah lama aku tak bermain di bawah rintik air hujan yang turun dari langit.Aku menatap ke jendela. Lima menit kemudian aku pun terlelap.
"Rain.." panggil seseorang. Ketika aku menoleh aku melihat seseorang yang tengah menatapku dengan senyuman. Wajah tampannya tampak pucat.
"Kamu... Vito kan? Pacarnya Lea" kataku. Ia tertawa pelan. Wajahnya terlihat tampan saat tertawa seperti itu. Nampaknya ia sedang bahagia.
"Kata siapa aku pacarnya Lea?" tanya Vito.
"Ng.. cuma menebak" jawabku.
"Aku bukan pacar siapa-siapa" kata Vito.
"Oh?" Aku terbengong. Jadi selama ini aku salah sangka. Vito tak menjawab lagi. Itu membuat suasana menjadi hening.
"Rain" panggil Vito.
"Iya?" tanyaku.
"Aku harus pergi" kata Vito.
"Pergi kemana?" tanyaku penasaran.
Tiba-tiba wajah Vito berubah menjadi sedih. Bahkan matanya berkaca-kaca dan ia hampir menangis.
"Ke tempat yang sangat jauh dari sini" jawab Vito.
"Kemana? Jepang? Korea? London,Inggris? Paris,Perancis?" tanyaku.
"Yang pasti nanti aku tidak akan merasakan sakit lagi. Aku cuma berpesan,kamu jangan pernah menangisi kepergian aku" jawab Vito.
"Emangnya kamu mau pergi kemana sih? Emangnya jauh banget ya? Emang kamu gak akan balik lagi ke sini?" tanyaku.
"Iya. Aku pergi sekarang ya. Oh ya.. liontin yang pernah aku kasih jangan sampai hilang ya" kata Vito. Lalu ia membalikkan badannya dan hendak pergi.
"Vito! Tunggu!" teriakku. Vito membalikkan badannya.
"Kamu beneran mau pergi? Wajah kamu pucat banget.. Kamu lagi sakit ya? Sakit apa?" tanyaku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Tentang Kita
Novela JuvenilAda apa diantara kita? Ada cerita apa? _____________________________________ "Rain, gue sayang sama lo." "Gue juga sayang sama lo. Sayang banget." "Gue sayang sama lo karena lo itu sahabat gue yang paling baik. Ya... walaupun lo itu kadang-kadang ny...