RENA
"Hai semuanya!! Maaf ya aku sama Reza telat dateng. Maaf juga waktu itu aku sama Reza pulang duluan," kataku."Hai, Rena. Gak masalah kok," kata Dion.
Kini aku, Reza, Dion, Rafael, Farida dan Lea sedang berada di taman. Masing-masing sudah siap dengan sepedanya. Kami berniat untuk bersepeda, berkeliling kota. Kami mulai mengayuh sepeda masing-masing dan mulai berkeliling kota. Setengah jam kemudian, kami sudah kembali di taman.
"Hah... aku cape banget," kata Farida.
"Sama. Aku juga haus banget," kataku.
"Ya udah. Biar aku sama Rafael beli minum dulu buat kalian," kata Dion sambil bangkit dari duduknya. Rafael juga.
Dion dan Rafael mulai melangkah menuju warung yang tidak begitu jauh dari sini. Namun langkah mereka dihentikan oleh Reza. Reza berbicara serius pada mereka berdua, terutama pada Rafael. Setelah itu Reza kembali lagi, ia duduk di sebelah Farida. Ia merangkul Farida.
Apa yang dia lakukan?!
"Reza, kamu ngapain sih rangkul-rangkul aku?" tanya Farida. Ia seperti merasa tidak nyaman dengan apa yang Reza lakukan.
"Gapapa. Mumpung Rafael lagi pergi. Farida, sebenarnya dari pertama aku ketemu sama kamu. Kamu inget kan, waktu di cafe? Aku tuh udah terpesona sama kamu," kata Reza.
Apa yang dia katakan?!
"Za, lepasin," kata Farida.
Aku menatap tajam Reza. Namun Reza hanya melirik saja dan kembali berbicara pada Farida.
"Aku terpesona sama kamu. Abis kamu cantik banget sih..., lebih cantik dari Rena. Lagian aku agak kesel sama Rena, dia belakangan ini sering ngomongin Dion yang dulu suka sama dia. Padahal Dion kan udah punya calon istri," kata Reza.
Hey! Aku tidak pernah membicarakan Dion lagi sejak kejadian di cafe.
Sekarang aku sudah benar-benar marah. Aku sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan Reza yang sudah di luar batas. Dia sudah keterlaluan. Dia mempermainkanku.
Aku bangkit dari dudukku. Aku hendak pergi dari tempat itu. Aku marah. Saking marahnya, sampai-sampai aku tak menjawab pertanyaan Lea, yang bertanya aku akan pergi kemana. Aku berjalan menjauh dari tempat itu.
☔☔☔
FARIDA
Reza menghampiriku lalu ia duduk disampingku dan merangkul pundakku. Aku merasa tidak nyaman. Apalagi sekarang Rena sudah menatap aku dan Reza dengan tatapan tidak suka, kesal dan marah. Tapi mau bagaimana lagi ini memang sudah rencana dari awal.Aku melihat Rena bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan aku, Reza dan Lea. Aku bangkit dari dudukku dan segera mengejar Rena. Begitupun Reza, Lea, Dion dan Rafael yang baru saja sampai. Kami mulai menjalankan rencana.
☔☔☔
RENA
Aku menghentikan langkahku di tepi jalan. Aku duduk di trotoar dan menutup wajahku dengan kedua telapak tanganku. Aku menangis."Hiks... hiks... keterlaluan! Dia mempermainkanku! Mana yang katanya mau menjagaku? Mana yang katanya menyayangiku?" kataku.
Aku masih menangis. Tiba-tiba aku mendengar suara petikan gitar di depanku. Aku melihat orang itu tersenyum kepadaku. Dia Reza. Aku mengusap air mata yang ada di pipiku. Aku ingin pergi dari tempat itu, namun kakiku seakan tak bisa digerakkan. Reza mulai bernyanyi.
Think I don't need a watch to tell the time
Think I don't need the sun to help me shine
Think I don't need a girl to be alright
Guess I didn't know
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Tentang Kita
Fiksi RemajaAda apa diantara kita? Ada cerita apa? _____________________________________ "Rain, gue sayang sama lo." "Gue juga sayang sama lo. Sayang banget." "Gue sayang sama lo karena lo itu sahabat gue yang paling baik. Ya... walaupun lo itu kadang-kadang ny...