pengakuan

3.5K 219 0
                                    

Part 7

Sisil pov
Alangkah kagetnya aku ketika membuka mata mendapati digo sedang menciumku.
Anehnya aku tidak marah malahan sejujurnya aku menginginkannya. namun hati pikiran dan ragaku tidak sejalan.

setelah kejadian2 yg kualami dengan digo selama berada dirumahnya membuatku sedikit canggung dan malu. Tak tau lagi harus bersikap bagaimana..

kulihat sudah pukul 5 sore, aku mulai mengobrak abrik dapur memasakan makan malam untuk digo. digo sangat suka ikan asam manis. dia selalu bilang masakanku pas dilidahnya. Mungkin cocok. Itu katanya padaku.

aku berteriak memanggil digo untuk makan malam. Tapi tak ada sahutan darinya. mungkin ia ditaman luar. kutelusuri taman mencarinya tak kutemukan jejaknya. Aku berjalan kearah kamarnya. Dengan hati2 ku ketuk pintu tak ada sahutan sama sekali.
Kuberanikan membuka pintu kamarnya, kupandangi segala sudut tak kutemukan juga. saat hendak berbalik ingin keluar "brukkkk.. Aku menabrak sesuatu.. Saat ku menoleh kebelakang ternyata aku menabrak digo.

"ehh.. kau disini rupanya. Aku mencarimu kemana2. Aku sudah menyiapkan makan malam Untukmu. Kalau begitu aku tunggu kau dimeja makan. Ucapku gugup.

saat aku melangkah hendak keluar digo menarikku hingga kami berdua terhempas ke ranjang. Jantungku terasa berdebar tak normal, badanku panas dingin. Tatapan mata digo selalu berhasil menghipnotisku. Hingga membuatku lupa diri.

"mmpphh.. Lenguhku . digo melumat bibirku tanpa memberikanku ruang untuk bernafas. Tangannya selalu tau dimana harus berlabuh. Tangannya menyelusup masuk dibalik bajuku. Dan mulai memainkannya.  Aku tak bisa menolak, jujur aku menikmatinya. Aku semakin terbuai hingga bunyi ponselku manyadarkanku dari semua ini. Sontak aku menjauh darinya.

sadar kau sisil... Apa yg kau lakukan. Arghhhh... Umpatku dalam hati.

segera ku raih ponselku, tertera nama sipemanggil.. "monna.. ucapku pelan.

"halo monn.. sambutku masih dengan posisi   bersama digo.
"..........."
baik.. Suamimu juga tidak pernah berbuat macam2 .Lagi pula ada bi ana kan dirumah.
"..........."
Kenapa lama sekali..?
".............."
Terserahmu. Tapi kau harus membicarakan itu dulu dengan suamimu monn..
"......."
Ok. Bye.. jaga dirimu disana. ucapku mengakhiri telpon.

Kulihat digo menatapku ingin tahu.. "digo... Are you okay?? minggir.. Aku ingin keluar. Ucapku padanya.

"monna bilang apa padamu ?? tanyanya cepat PAdaku.
"dia menanyakan kabarmu saja. Dan dia bilang, tender disana sangat besar jadi masih butuh waktu lagi untuk menyelesaikan pekerjaannya. Itu saja.. Ucapku cuek melanggang berjalan keluar.

entah kenapa digo seperti emosi, wajahnya merah dan aku dapat mendengar bunyi pecahan.

"digo..? kenapa?? tiba2 saja kau begini. Ucapku merasa takut.

Wajahnya tampak mengeras. Tangannya mengepal kuat dan gertakan giginya nyaring terdengar ditelingaku. Aku bergedik ngeri. Perlahan aku mendekatinya Berusaha untuk menenangkannya.

"digo .. Aku tau apa yg kau rasakan. TApi emosi bukaNLah cara yg tepat untuk penyelesaiannya. Aku mohon.. Janhan sakiti dirimu sendiri.. Tuturku sambil memegang tangannya yg luka setelah meninju kaca.

"kau tahu apa sil.. Hah.. Apa yg kau pahami?? aku juga butuh hak ku sebagai seorang suami  bagaimanapun aku laki2 normal. sementara monna seenaknya berlaku seolah2 tak ada tanggung jawabnya.

"monna bekerja kan untuk masa derpan kalian juga nantinya digo. Ucapku padanya

"kau tak tahu saja apa yg dia lakukan dibelakangku sil.. Apa pantas wNita yg sudah bersuami pergi kehotel berdua? apa pantas wanita yg bersuami sering klua masuk diskotik bersama teman laki2nya? jawab aku sil..!!! bentak digo mengguncang tubuhku.

aku terdiam . . Apa benar itu yg dilakukan monna slama ini. Yg kulihat dia sepertinya polos2 saja. Debatku dalam hati.

Aku terkejut digo tiba2 memelukku..
"sil.. Aku menyukaimu.. Aku munyukai caramu memperlakukanku, aku menyukai perhatianmu, Aku menyukai semua yg ada padamu. Apa aku salah? itu pengakuan digo padaku.
"di..Digo.. Ini salah digo. Kau sudah berstatus suami wanita lain. Aku tak ingin menyakiti sepupuku. Ucapku menahan aiar mata.

"aku juga mencintaimu digo.. Setiap saat rasa ingin bersamamu. Aku mulai memikirlanmu sejak kau melindungiku, sejak kau slalu siaga untukku.tapi kau sudah milik monna. Aku tak boleh mengkhianatinya. hatikU membatin.

maafkan aku mencintainyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang