gegana

3.3K 192 0
                                    

Part 9

Author pov

Kini sigo dan siSil telah menginjak kembali jantung ibu kota. disini mereka sekarang dirumah digo. Setelah kejadian tempo lalu dipuncak membuat keduanya saling diam. Tak ada pembicaraan penting selain sisil menyiapkan keperluan yg dibutuhkan digo. hari ini semua orang mulai melakukan aktivitas rutin kembali.. Begitu juga dengan sisil, harus merasakan kembali lelah seperti biasanya.

" bi ana .. Au sudah menyiapkan semuanya.. Tolong panggiljan digo ya bi, sisil nau berangkat duluan ke kampus. Ucap sisi dengan lembut.

"bai non..Jawab bi ana dengan senyum.

*****

Sisi pov
Sekarang aku sedang mengikuti mata pelajaran pak rudy . "Hoaaam selalu begini.. Setiap aku masuk di jam pelajaran pak rudy pasti aku ngantuk berat. Sangat membOsankan.. Mmbuatku malas. Ku mainkan pena dan kertas tanpa sengaja nama digo lah yg aku tulis . "digo sisi" begitulah tulisanku setelah ku lihat sesadar2nya. arghh.. Bgaimana ini, AKu mencintai suami wanita lain. sepertinya aku yg sudah gila sekarang. Tidak melihatnya saja membuatku rindu setengah mati. Dan hari ini aku sengaja menjauh darinya agar tak ada lagi kejadian Tempo lalu. aku tak boleh melangkah lebih jauh lagi dari ini. semakin aku dekat dengannya maka semakin sulit untukku lepas dan jauh darinya. KArna memang kenyataannya aku juga membalas perasaan yg dimiliki digo untukku.
Tapi semakin aku menghindarinya semakin sakit yg aku rasakan. Aku merasa tersiksa tidak nelihatnya.
Oh tuhan.. cobaan dalam bentuk apalagi ini . Aku merasa batinku tersiksa ..
Hufhh..

"bukkk.. "awwwww.. Kepalaku sakit.
"kau mendengarkan yg ku jelaskan tadi?
lamunan ku berakhir saat spidol pak rudy mengenai kepalaku..
#sakiiiiit ..

*****

pengunjung tidak terlalu ramai seperti biasa. Tapi hari ini aku begitu letih rasanya.
Ku edarkan pandangan keseliling rumah, Tampak sunyi tak berpenghuni.
Mungkin mereka sudah terlelap, pikirku.
Dengan malas ku berjalan menuju kamarku. Kurebahkan tubuhku diatas ranjang empuk ini, aku merasa mataku semakin berat hingga terlelap dalam tidurku

Author pov
Sinar mentari pagi masuk melalui celah kamar mengusik tidur nyenyak sisil.
perlahan sisil membersihkan diri dan mulai menyiapkan sarapan pagi dan kebutuhan digo seperti biasa.
"bi ana, tolong panggil tuan digo ya. Aku takut ntar dia belum bangun dan telat ke kantor. Ucap sisil pada bi ana.
"bibi takut non.. Kemaren bibi panggil2 tuan digo, ehh malahan bibi dengar ia melempar sesuatu kearah pintu. Terus tuan digo berteriak kalo dia tidak ingin diganggu. Ucap bi ana menjelaskan. "masa sih bi? jam berapa digo berangkat kerja? Tanya sisil kembali. "tuan digo 2 hari ini tidak keluar kamar nona. ucap bi ana pada sisil dengan wajah khawatirnya.
"baiklah bi, biar sisil aja yg cari tahu.. Mungkin digo sedang ada masalah. Timpal sisi berlalu.

maafkan aku mencintainyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang