kepergok "salah paham"

1.5K 89 5
                                    

Part 30

"Ayah.. teriak Al berlari kearah Digo.

Tak terasa kini Al sudah menginjak usia 3 tahun. Semakin tumbuh dan berkembang dgn baik. Saya berfikir ya semakin cepat. Bahkan dokter anak pun bilang, bahwa IQ Al melebihi rata2 pada layaknya anak normal. Al benar2 mewarisi apa yg ada pada diri ayahnya.

Dengan senang hati Digo menyambut putranya tunggalnya itu sembari mengangkat kedalam pelukannya.

"Mama mana jagoan?
"Mama lagi macak didapur yah.. balas Al menggemaskan.
"Waaahh.. kalau begitu ayo kita ganggu mama. Gurau Digo berlari kecil menuju dapur.

                                   *****

Beberapa hari ini Jakarta dilanda hujan dan badai. Cuaca yang ekstrim membuat aktifitas warga Jakarta terhambat bahkan tak sedikit mengakibatkan terjangkitnya penyakit. Dan kini sedang dialami oleh Al buah hati Digo dan Sisil.

"Al.. makan yuk nak ! Bujuk Sisil dengan lembut
"Aku tidak mau makan mama.. aku hanya ingin ayah. Rengek Al yang sedang setengah menggigau.
"Sebentar lagi ayah pasti pulang sayang.. yang penting Al makan dulu ya nak, biar panasnya turun sayang. Ucap Sisil memohon
"Ayaaaahh.. ayah.. aku ingin ayah mama. Rengek Al menangis.
"Ok sayang, mama coba menghubungi ayah dulu ya. Tapi janji setelah itu makan bubur ini. Ucap Sisil sembari menghubungi Digo.

Dengan perasaan tak karuan Sisil mondar mandir mencoba menghubungi Digo, tapi tak ada jawaban.

"Tuut..tuuut.. honey, dimana kamu.. kenapa ponselmu tidak bisa dihubungi disaat keadaan darurat seperti ini. Oceh Sisil panik

Sementara cuaca diluar semakin ekstrim, hujan badai bahkan petir. Sisil pun tidak berani nekad membawa Al dalam cuaca yg buruk.

"Ahh.. sebaiknya aku coba hubungi Welly, mudah2an dia bisa membantuku. Ucap Sisil dalam hatinya

Dengan segera Sisil menghubungi welly,
"Well, syukurlah .. akhirnya aku bisa menghubungimu..
"Sisil.. ada apa? Nada bicaramu seperti orang dikejar setan saja.
"Well, ini lebih dari itu.  Al sakit well. Suhu badannya 40,1 °©. Tapi ia merasa begitu dingin dan menggigil kuat. Aku takut well, tolong bantu aku.. jelas Sisil memohon
"Tapi aku sedang ada operasi 5 menit lagi sil, Digo dimana?
"Masalahnya Digo tidak bisa dihubungi sama sekali. Aku bingung well. Ucap Sisil setengah terisak
"Ok, kalau begitu aku akan usahakan kesana tapi sebelumnya aku harus cari dokter lain dulu untuk menggantikan posisiku. Kamu harus tenang, bantu untuk Kompress air hangat agar panas Al sedikit berkurang. Titah Welly kemudian mengakhiri telponnya.

Karna tergesa2, tak sengaja Welly menabrak seseorang didepan ruang operasi.

"Ahh,, maaf.. saya buru2 jadi menabrak anda. Ucap Welly sembari jongkok mengambil stetoskopnya yg terjatuh.
"Dr.welly ..
"Ohh, ternyata dr. Ali. maaf dok, saya buru2 jadi tidak sengaja menyenggol dokter.
"Tidak apa2 dr.welly, tapi apa ada masalah?
"Iya dok, anak sepupu saya Digo sedang sakit demam tinggi. Tadi Sisil menghubungi saya. Sepertinya ia sangat panik,  sementara saya ada jadwal operasi sekarang juga.
"Kalau dr. Welly tidak keberatan, saya bisa kesana untuk memeriksa keadaan anak itu.
"Tanpa berfikir panjang Welly pun menyetujuinya.

                                    *****

"Nyonya, ada dokter yg akan memeriksa den Al menunggu dibawah. Ucap bi Narti mendatangi kamar Al.
"Ni Narti, langsung saja suruh masuk bi..!

Bi Narti pun pergi menjemput dr. Ali dan mengantarkannya ke kamar Al, setelah itu langsung pergi.

"Biar aku periksa dulu keadaannya.

Sontak Sisil terkejut mendengar suara itu..

"A..Ali..kok kamu di.. "Welly sedang operasi sil, jadi aku yg menggantikannya kesini. Jelas Ali sembari melakukan pemeriksaan.

"Bagaimana keadaannya? Tanya Sisil sedikit gugup
"Sudah 2 kemarin Al susah makan, sepertinya tidak enak badan. Tapi suhu tubuhnya normal. Pagi ini saat aku ingin membangunkannya.. tiba2 suhu tubuhnya panas, ia menggigau bahkan menggigil seperti orang kedinginan. Jelas sisil dgn raut wajah cemas
"Al mengalami febris. Suhu tubuhnya yg tinggi mengakibatkan Al menggigil. Mungkin juga karna cuaca beberapa hari ini yg tidak bersahabat. Jelas Ali menenangkan Sisil dengan memegang kedua bahu Sisil.

"Lepaskan tanganmu dari istriku!!
Tiba2 suara bariton itu terdengar lantang.
Sontak Sisil reflek melepaskan tangan ali darinya

"Honey.. kamu pulang? Sambut Sisil sangat gugup
Tanpa menghiraukan sisil, Digo menatap tajam pada ali. Ia mulai mengepalkan kedua tinjunya seakan bersiap2 menerkam mangsa didepannya.

"Hmm dr. Ali, terima kasih atas bantuannya. Nanti saya akan tebus resepnya. Ucap Sisil mengalihkan suasana.

Dengan senyuman teduh Ali pun berpamitan dan pergi meninggalkan Digo dan Sisil.

"Bughhhh... Tak peduli tangannya hancur meninju dinding, yang ada hanyalah amarah yg membara dihari Digo.

"Di..digoo.. a..aku...

"Degg..

maafkan aku mencintainyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang