daddy super protektif

2.1K 133 0
                                    

Part 27

Kini babby al sudah memasuki usia 9 bulan. Diusia 9 bulan ini babby al sudah bisa merangkak dan suka berceloteh sendiri. Sisil dan digo semakin gemas dengan kepandaian al yg semakin hari berubah2. Terkadang al mengerti saat sisil dan digo mengajak selfie. Seakan ia mengikuti arah kamera dgn fokus. Setelah selesai al pun senang. Terkadang saat digo menanyakan apakah al sudah makan.. Babby kecil itu mengangguk seakan2 mengerti dgn ucapan ayahnya. Tentunya itu membuat sisil dan digo semakin gemas.

"sayang, hari ini jadwal al imunisasi campak.. Ujar sisil merapikan dasi digo.
"benarkah..? Mm.. Sayang, bisa tidak kalau kita tidak imunisasi al?
"lho.. Kenapa? Itu wajib dan penting unyuk sistem kekebalan tubuhnya. Sayang, itu imunisasi dasar yg harus dilakukan. Dan imunisasi campak ini yg terakhir. Ujar sisil  menjelaskan.
"aku tidak tega melihat anak kita ditusuk dengan jarum sayang. Balas digo tidak suka
"digo, mungkin itu sakit.. Tapi baik untuk tubuhnya.
"hufft.. Baiklah sayang.. Kau pergi saja duluan diantar pak suri. Nanti selesai meeting aku akan menyusulmu ke rumah sakit.
"ok sayang. Nanti aku berangkat jam 10.00,  biasanya dr. Budi praktek jam 10.30
"pastikan dokter itu menangani anak kita dgn benar sayang
"tenang lah digo.. Dokter budi lah yg menangani babby al dari usia 1 bulan. Dan kau tahu itu.
"aku hanya tidak ingin anak ku tersakiti sayang.
"baiklah. Ucap sisil tersenyum

*****

"sayang, apa sudah selesai? Tanya digo sembari mencium kening sisil
"belum..tadi dokter budi tidak bisa datang, tapi digantikan oleh dokter anak yang lain.
"kau tahu siapa dokter penggantinya? Tanya digo penasaran
"tidak. Tadi aku menyusui al diruangan khusus menyusui. Jadi Aku tidak sempat melihatnya. Tapi ibu2 disini sepertinya sangat menyukai dokter pengganti itu, dari tadi aku mendengar mereka terus memberikan pujian.

Perasaan digo mulai tidak enak.." kalau begitu aku saja yg kedalam bersama al, kau disini saja..!!
Sisil mengernyitkan dahinya, "kau yakin..? Bukannya kau tidak tega melihat jarum menusuk tubuh al? Ucap sisil meyakinkan digo.
"ohh.. Sure..!
"ok..baiklah.. Ucap sisil mendelik

Tak lama kemudian nomor antrian 6 pun dipanggil. Sisil memberikan babby al kepada digo untuk dibawa kedalam.
Tapi sesampainya dipintu, disgo malah memutar balik badannya.

"emm.. Sayang, setelah aku pikir2 lagi.. Sebaiknya kita berdua masuk kedalam. Ucap digo pura2 berpikir baik
"oalaghh.. Bilang aja ayah takut ya al..  Pakai alasan supaya mama juga nemenin al. Celoteh sisil pada al untuk menyindir suaminya itu.

"kamu.. Ucap dokter itu speechlees.

Sontak digo dan sisil terdiam sejenak.

"astagaaa.. Sekian banyak waktu.. Kenapa harus bertemu diwaktu yg tidak tepat ini.. Siall..!!

"ehm.. Sepertinya anakku tidak bisa ditangani okeh sembarangan dokter. Ucap digo ketus
"digoo.. Jaga ucapanmu..! Desis sisil memberi kode pada digo
"anda tenang saja. Saya sudah biasa melakukan hal ini. Ucap dokter itu tersenyum manis

"sial..!! Aku tidak butuh senyumanmu. Ucap digo dalam hati.

"oaaaaakkk.. Begitu kencangnya teriakan al hingga membuat telinga digo berdenyut panas.

Sontak dokter itu menggendong ramah al sembari menenangkannya. Tangis al semakin menjadi seakan ia tahu itu bukanlah ayahnya.

Tanpa basa basi digo merebut babby al dari tangan dokter itu.
"tenanglah, sakitnya hanya sebentar. Dan itu tidak menyebabkan demam. Nanti kompress saja dgn air hangat ya..! Ucap dokter itu menjelaskan pada sisil.

"ohh..i..iya.. Jawab sisil bingung dgn suasanan yg terasa mencengkram.

sementara digo berhasil membuat al diam dan mulai terlelal dipangkuan ayahnya.

Sisil yg melihat digo menatap tajam dokter itu bergedik ngeri. Takut suaminya akan melakukan tindakan yg diluar batas.

"sayang.. Ayoo kita pulang..! Masih banyak antrian berikutnya.. Ajak sisil mengalihkan suasana.

Sisil dan digo pun meninggalkan ruangan itu.

"bukannya itu pengusaha sukses yg terkenal itu.. Kalau tidak salah namanya alindro sandigos. Pengusaha terkaya no. 1 di indonesia. Tapi terkesan arrogant..

Tak lama dokter itu memperhatikan sisil dan digo dari balkon luar," gadis itu... Sembari tersenyum penuh arti.

maafkan aku mencintainyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang