Makna Spesial Hujan

551 16 2
                                    

Dulu, aku pernah bilang hujan itu memang spesial. Dan itu benar adanya. Biasanya, yang spesial tidak datang setiap saat. Hanya sesekali. Itulah esensi dari kata spesial. Tidak membuatnya terlihat biasa. Siapa pun takkan pernah sadar dan percaya bahwa ia datang kepada kita.

Sore ini, hujan kembali jatuh. Bersamaan dengan sepotong kertas kecil jatuh ke atas rambutku, entah dari mana. Padahal aku sedang berlangitkan udara kosong ketika itu.

Kertas itu berisikan tulisan "Kita".

Kuperhatikan sejenak. Aku membolak-balikkan kertas itu, hanya tulisan itu yang ada. Ah, senyum bodoh pun terulas di bibir. Bersamaan dengan hujan yang menghujami kemeja flannelku perlahan.

Aku teringat mimpiku beberapa hari lalu. Saat aku -di dalam mimpi itu- berjalan di sebuah taman sendirian, entah dimana itu berada. Kau tahu? Ada kamu di sana. Seseorang yang kucari selama ini. Aku tidak tahu namamu, tidak pernah bertemu denganmu, tapi hati ini yakin, gadis itu adalah "kamu" yang kucari selama ini.

Di mimpi itu, gadis itu mengatakan bahwa masa depan kita, masa depanku dengannya, sudah dijamin oleh Tuhan dan karenanya dia menunggu di sana. Menunggu dimensi semu diubah oleh-Nya menjadi sesuatu yang nyata.

Apakah kertas ini dijatuhkan oleh gadis itu? Ataukah langit yang menulisnya? Memangnya langit bisa menulis?

Entahlah, banyak hal tak logis terjadi di dunia ini. Karenanya, aku takkan meneduh kali ini. Kubiarkan tiap bulir air hujan ini menembus jiwa, membasahi kerinduan yang sudah lama kering. Aku berharap hujan tak pernah turun setiap hari, agar aku bisa meresapi makna spesial dari hujan.



Jumat Ketiga, Desember 2015
Bogor
Di sudut jalan yang sepi


Aksara HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang