Chapter 4

36 2 0
                                    


Putra bangun lebih awal dari biasanya. Acara pernikahannya dengan Cleo minggu lalu masih terasa melelahkan baginya. Sinar matahari memasuki kamar mereka mengucapkan selamat pagi dengan hangat. Kamar tidur yang menjadi pergulatan dirinya dan Cleo terlihat berantakan. Jalinan kisah cinta Putra dan Cleo selama 5 tahun berlanjut ke pelaminan. Seperti yang diinginkan dirinya.

"Kalian tidak tinggal disini saja?" Kata ibu Cleo dengan nada memelas. Putra memang berniat selepas menikah nanti dirinya menginginkan membawa Cleo menetap di Makassar. Kota kelahirannya. Walau dengan berat hati keluarga Cleo melepaskan kepergian Cleo ke Makassar untuk ikut dengan suami.

Sebelum memulai aktifitasnya pagi ini. Putra mempersiapkan sarapan untuk Cleo. Putra bukanlah seorang koki yang handal. Selama perkuliahannya di Kuala lumpur yang bisa dia buat adalah mie instan untuk kehidupannya sehari-hari. Namun dia berusaha membuatkan sarapan terbaik bagi istrinya. Roti panggang yang sudah dibalut dengan telur dan seiris daging sapi tipis dan selada segar sudah disiapkannya menjadi sandwich. Putra merasa inilah yang dia bisa buatkan bagi istrinya.

Putra tidak lupa membuatkan green tea hangat sebagai peneman sandwich. Putra mengenal Cleo sebagai wanita yang tidak menyukai makanan yang disukai wanita pada umumnya. Susu Coklat dan keju merupakan makanan yang tidak disukai Cleo. Green tea yang tidak terlalu pekat sudah ditaruhnya diatas nampan bersanding dengan sandwich yang tidak terlalu menggugah selera tetapi sudah diisi dengan rasa cinta.

Putra memasuki kamarnya dengan perlahan agar tidak membangunkan Cleo yang kelihatan lelah karena masih harus membantu dirinya menata rumah baru mereka. Rumah yang tidak terlalu besar dengan dua kamar tidur sudah cukup bagi dirinya memulai hidup baru mereka di Makassar.

Putra menatap wajah istrinya denga teduh. Dirinya merasakan kebahagian ketika melihat Cleo tidur dengan garis senyuman yang dia sukai. Sarapannya diletakkan dimeja kecil samping ranjang mereka berdua yang didapatkan dari seorang teman sebagai hadiah pernikahan. Putra berlanjut ke kamar mandi untuk bersiap ke tempat kerjanya.

Sebagai penulis, Putra harus tetap segar dan penuh inspirasi. Penulis bukanlah pekerjaan yang mudah. Karena profesinya inilah sempat membuat keraguan dimata mertuanya apakah dirinya bisa menghidupi keluarga. Hal itu semua berubah ketika kumpulan puisinya menjadi best seller. Rumah-rumah produksi mengantri untuk mendapatkan hak dari puisi-puisinya untntuk dijadikan dasar pembuatan film-film romantis. Putra bukanlah tipe pemuda yang romantis tetapi jika sudah berhubungan denga puisi seketika dia menjadi pria idaman wanita.

Putra bergegas ke mobil peninggalan ayahnya. Ford Escape yang sudah dia kendarai semenjak ayahnya meninggal. Mobil itulah yang menjadi kenangan berharga dari ayahnya. Putra dengan pelan mengeluarkan mobil dari garasi berharap tidak membangunkan Cleo.

�������9�ʿ�

Roccabianca - Love Is DangerousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang