"Hi, Zazkia How Are You?" Kata seorang pria kaukasian dengan kisaran umur tiga puluhan. Setelan jasnya sunguh sangat serasi dengan bentuk badannya. Tinggi seratus delapan puluh lima dan model rambut klimis membuatnya kelihatan tampan dan pasti semua wanita Indonesia akan memujanya. "Sudah lama kita tidak bertemu"
"Oh. Mr. Gideon, Saya baiik-baik saja sudah lama kita tidak bertemu, kira-kira sudah hampir lima tahun yah, Kapan anda tiba di Indonesia?" Kata Zazkia kepada sosok pria tersebut.
"Saya sudah setahun di Indonesia. Seperti yang kamu katakana Indonesia memang negara yang hebat" Kata Mr. Gideon. "Sekarang kamu sudah sukses yah, tidak disangka kamu sudah menjadi editor novel yang sangat terkenal"
"Ah, biasa saja sir, ini pun bentuk pengajaran Mr. Gideon kepada saya sewaktu kuliah dulu" Jawab Zazkia tersipu malu.
"Sekarang pun kamu sudah sangat cantik, pasti suami kamu sangat bahagia"
"Saya belum menikah sir. Saya sedang fokus ke pekerjaan"
"Cepatlah menikah" Kata Mr. Gideon kepada Zazkia sambil tertawa terbahak-bahak. "Atau kamu menikah saja denganku" Canda Mr. Gideon.
"Selera humor anda masih seperti dulu. Saya harap juga begitu" Kata Zazkia sambil melihat Putra yang tengah berbincang dengan pimpinan penerbitan beserta penulis baru yang akan ditangani oleh Putra. "Mr. Gideon ada rencana apa disini?"
"Kamu lihat penulis itu" Kata Mr. Gideon sambil menunjuk Penulis yang akan segera bergabung di penerbitan Zazkia. "Dia sama sepertimu. Dia adalah muridku. Saya berniat ke Indonesia untuk membantunya sebagai manajernya untuk penerbitan novel-novelnmya"
"Sungguh beruntung dirinya bisa dimanajerin oleh penulis novel Science Fiction terbaik Inggris" Kata Zazkia yang dari dulu berharap bisa dimanejeri oleh sosok yang dikaguminya di dunia kepenulisan internasional.
"Kalau begitu paling tidak saya ingin mengajak kamu makan malam jika kita berdua punya kesempatan yang sama" Kata Mr. Gideon kepada Zazkia.
"Saya sungguh terhormat bisa makan malam dengan anda"
"Kalau begitu saya permisi dulu"
"Iya sir. Have a nice day" Kata Zazkia sambil menyalami Mr. Gideon dengan hangat dan Mr. Gideon membalasnya dengan menyalami Mr. Gideon dengan dua tangan tanda kehangatannya kepada bekas muridnya dulu.
Zazkia tidak menyangka bisa bertemu denga idola masa kecilnya dan gurunya sewaktu mendapat pelatihan di British Literature Collage. Mr. Gideon Chase, Penulis Novel Science Fiction yang telah menulis banyak buku ditema itu.
Zazkia pertama kali bertemu tidak bisa menahan rasa bangganya. Sosok yang hanya bisa dilihat melalui karya-karyanya sekarang sudah menjadi gurunya. Mr. Gideon bagi Zazkia adalah raja di dunia kepenulisan. Zazkia yang kala itu bukan siapa-siapa. Gadis remaja yang telah menyukai dunia kepenulisan dengan berhasil memenangi kompetisi penulisan cerpen di Indonesia berkesempatan melanjutkan pendidikan di Inggris di jurusan Novel.
Walaupun dirinya awalnya menghendaki menulis novel Science fiction. Zazkia akhirnya diajari untuk mengenal bakatnya oleh Mr. Gideon bahwa tidak selamanya keinginan menulis sama dengan bakat terpendam kita. Itulah yang diajarkan oleh Mr. Gideon yang menemukan bakat Zazkia di bidang novel romantic.
Saat ini Zazkia sering menyesali kenapa harus romance karena saat ini dia tidak bisa menggapai cintanya kepada Putra dan hanya bisa melihatnya dari kejauhan. Kenapa rasa ini bergaduh di hatiku, Zazkia membatin dan berharap nasibnya seperti novel yang ditulisnya yang awalnya tokoh wanita susah mendapatkan cintanya tapi dengan doa dan usaha bisa menjalin kehidupan bahagia dengan tokoh pria.
"Kok melamun mbak" Tanya Putra yang tiba-tiba muncul dari belakang sambil menepuk bahunya.
"Tidak ada apa-apa. Bagaimana dengan penulis barumu?" Tanya Zazkia yang kembali ke keadaan nyata yang harus dihadapinya.
"Penulis itu benar-benar hebat, tak disangka di umurnya yang terbilang muda bisa menghasilkan buku-buku best seller" Kata Putra. "Itu pasti berkat Mr. Gideon"
"Iya Mr. Gideon adalah sosok penulis yang hebat yang bisa mengarahkan penulis muda untuk berprestasi"
"Saya harap dulunya bisa sadar dengan bakat saya mungkin saya akan bisa diajar oleh Mr. Gideon Chase. Seperti penulis itu dan mbak" Kata putra dengan iri. "Nampaknya juga Mr. Gideon dulu akrab dengan mbak Zazkia".
"Dulu dia tidak seperti itu. Awal kali bertemu dengan Mr. Gideon adalah sosok yang garang. Suka marah hanya kaena kesalahan kecil" Ingat Zazkia di masa pelajarannya dulu dengan Mr. Gideon.
"Persis kayak Mbak" Canda Putra
"Kamu bisa saja".
"Itu bukan pujian mbak"
"Ya sudah, bagaimana penulis lain dibawahmu. Khususnya tema kamu."
"Sekarang sudah susah mbak dapatin penulis puisi. Apalagi yang mau membukukan hasil karyanya" Kata Putra sambil menghela nafas panjang. "Pimpinan penerbitan bahkan hendak memindahkan saya ke Divisi lain"
"Sastra lama memang sudah sangat susah. Walaupun saat ini penulisan puisi sudah bisa keluar dari format awalnya"
"Walaupun begitu hasil yang bombastis belum tentu bisa dihasilkan".
"Ngomong-ngomong bagaimana keadaan kamu dengan Cleo." Tanpa sadar Zazkia menanyakan hal itu kepada Putra.
"Aku akan menjadi Ayah Mbak"
Kalimat yang terucap dari bibir Putra membuat Zazkia terhenyak. Rasa sakit dan cemburunya jelas telah bergelora dan membakar hati Zazkia saat ini. "Selamat yah"
"Makasih mbak. Saya harap kalau anaknya perempuan bisa seperti mbak Zazkia"
Kalimat yang tanpa sadar diucapkan Putra membuat Zazkia menatap kosong. Aku harap tidak merasakan sakitnya memendam rasa cinta yang teramat dalam, Zazkia membatin.
"Rencana kamu apa sekarang"
"Bulan depan ulang tahun pertama pernikahan saya dengan Cleo. Saya ingin memberikan hadiah special buat istri saya. Saya ingin mengajak mbak untuk menemani saya mencarikannya. Apakah mbak mau?" Bujuk Putra kepada Zazkia yang tidak tau apa yang sebenarnya dirasakan Zazkia kepada dirinya.
"Ok"
Senyum Putra bersinar lebar. "Betul mbak, saya senang sekali. Apalagi saya kurang bisa memahami apa diinginkan wanita" Kata Putra dengan polos.
Memang kamu tidak bisa merasakan apa yang aku rasakan. Zazkia yang entah mengapa mengiyakan secara langsung permintaan Putra. Bagaimana rasanya melihat sosok yang dicintainya memberikan hadiah kepada wanita lain dengan bantuan dirinya tapi Zazkia menguatkan dirinya untuk menganggap ini bantuan untuk kolega kerja bukan sebagai wanita yang telah luluh lantak hatinya namun tetap tidak bisa melupakan pria idamannya.
"Weekend ini yah mbak"
"Siap" Kata Zazkia dan Putra segera pergi dari hadapan Zazkia yang sedang menagis dalam hatinya.
"KO8Q��.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roccabianca - Love Is Dangerous
RomanceCleo tidak menyangka akhirnya bisa menikahi Putra, sosok yang dicintainya sejak kuliah di Malaysia. Penulis terkenal dan banyak digandrungi wanita, namun dirinya tahu hati Putra hanya miliknya. Cleo memiliki suami idaman dan pekerjaan tetap sebagai...