Chapter 21

7 0 0
                                    

Draco begitu lelah. Di lemparnya tasnya ke sudut kamar yang terlihat rapi. Tidak seperti rumahnya dulu. Kasur dengan seprei putih berbahan lembut den ukuran untuk dua orang. Cat kamarnya berwarna putih seputih salju dan masih berbau cat yang baru dipasang. Serta lemari pakaian yang besar disamping sebuah meja computer dengan motih klasik yang hanya dapat dijumpai di toko perabot di eropa.

Draco sudah tiba di Indonesia negara kelahirannya. Beberapa minggu lalu Master menelpon Draco yang telah berhasil melancarkan serangan yang kedua. Serangan itu berhasil namun membuat Inggris meminta bantuan Interpol untuk menangkap pelaku serangan. Master meminta Draco untuk berlibur sambil membuat ketenangan di Inggris dan membuat Inggris berpikir serangan yang kedua adalah yang terakhir. Namun dibalik itu ada rencana yang lebih mengerikan.

Draco diminta untuk beristirahat dengan uang yang lebih dari cukup. Draco membeli sebuah rumah yang tidak terlalu besar namun lebih baik dari tempat tinggalnya di London. Draco diminta untuk berbaur di Indonesia dan membuat identitas baru mencari pekerjaan baru. Tapi sewaktu-waktu dapat dipanggil oleh Master.

Tidak hanya Draco tapi hampir semua anggota yang bukan warga negara Inggris pulang ke negara masing-masing. Draco yang berasal dari Indonesia akhirnya bisa kembali ke Indonesia walaupun dirinya tidak punya siapa-siapa lagi disini. Dengan uang yang lebih Draco bisa berbuat apa saja dan membeli apa saja.

Namun Draco merasakan hatinya bergejolak, Apakah pekerjaan ini yang dia inginkan. Untuk memasuki dunia dia saat ini perlu banyak darah dan perjuangan. Pikiran itu selalu masuk kedalam hati Draco. Tapi Draco begitu lelah dia mebuang tubuhnya ke kasur dan menutup matanya berharap dunianya menjadi lebih baik.

Roccabianca - Love Is DangerousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang