DUA PULUH

4.3K 211 4
                                    

STEFAN mencari-cari Jessica ke seluruh penjuru sekolah dan tidak menemukannya di manapun.

Jadi ia beralih target dengan mencari Rachel. Masalahnya hal yang sama juga terjadi. Ia tak bisa menemukan Rachel. Saat ia bertanya pada siswa di kelas mereka, ia mendapatkan informasi bahwa Jessica dan Rachel sudah tidak masuk sejak empat hari terakhir.

Jadi Stefan memutuskan untuk pergi ke rumah Jessica.

Ia tidak membawa bodyguard kali ini karena ia berpikir tidak ada lagi bodyguard yang berjaga di rumah Jessica.

Tapi ia salah besar.

"Anda tidak boleh masuk," kata seorang penjaga.

Dan saat Stefan tidak memedulikannya, penjaga itu menyentuh bahunya. Seketika Stefan melayangkan pukulan. Tentu saja bodyguard yang lain tidak tinggal diam.

Sebenarnya Stefan bisa menghadapi mereka jika satu lawan satu. Tapi mereka tidak akan pernah bertarung secara adil karena bukan itu pekerjaan mereka.

Stefan sudah babak belur saat Paman Ronald berjalan keluar.

"Paman..."

"Jangan datang lagi!" Paman Ronald mengingatkan dengan datar. "Aku tak akan sebaik ini jika kau tetap bersikeras untuk datang."

"Tunggu!" teriak Stefan saat Paman Ronald berbalik untuk masuk. "Dimana Jessica? Setidaknya biarkan aku bertemu dengannya. Tidak... jika aku memang tidak mungkin bertemu dengannya... izinkan aku bicara dengannya. Aku mohon padamu!"

"Jessica... dia tidak ingin bicara denganmu. Pergilah!"

Apa maksudnya itu?

"Tidak! Tunggu!"

Stefan terus berteriak dan ia bahkan mencoba untuk berlari ke arah rumah. Tapi bodyguard-bodyguard sialan itu menghalanginya dan justru menyeretnya keluar.

Stefan terduduk di depan kediaman Ronald sambil menghela napas tidak percaya.

Ini pertama kalinya ia terlihat seperti seorang gelandangan. Dan ia menjadi seburuk ini hanya karena ia ingin bicara dengan seorang gadis.

Daniel pasti sedang menertawakannya di atas sana.

Tapi bukan berarti Stefan menyerah.

Sejak saat itu setiap hari setelah pulang sekolah, Stefan akan berdiri di depan kediaman Ronald. Tidak peduli panas atau hujan. Ia juga meminta seorang bodyguard untuk menyampaikan pesan pada Paman Ronald,
"Hanya satu kali saja... izinkan aku bertemu Jessica."

Tapi tak ada yang berubah.

Stefan masih tetap berdiri di depan kediaman Ronald untuk menunggu gadis itu mau bertemu dengannya.
@@@
Di hari kelima Stefan berdiri di depan rumah Jessica, Rachel akhirnya masuk sekolah.

Stefan langsung menarik gadis itu ke taman belakang sekolah yang sepi.

"Kenapa Jessica tidak mau menemuiku?" tanyanya langsung. "Atau itu hanya alasan Paman Ronald tidak mengizinkan Jessica keluar?"

"Jangan berpikir bahwa dia idiot, Stefan Johnson!" bentak Rachel dan jujur saja ia mengejutkan Stefan.

Rachel sebelumnya terkenal ramah dan baik.

"Kenapa Jessica tidak mau menemuimu? Menurutmu dia akan menemuimu setelah apa yang ia lihat? Setelah kau menghancurkan hatinya?!" tanya Rachel bertubi-tubi.

Stefan mengernyit. "Apa maksudmu? Memangnya apa yang kulakukan? Bagaimana bisa aku menghancurkan hatinya? Kau tahu bahwa aku mencintainya!"

Stefan tersentak saat Rachel menamparnya.

I'm [Not] A CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang