Saat istirahat tidak biasanya Lee Ri Sa datang ke kantin untuk mengisi perut. Hal itu dikarenakan dia sering kehilangan nafsu makannya. Saat itu dia duduk berhadapan dengan Yoon Yeom Mi dan tak lama kemudian disusul oleh Heo Yoon Woo yang langsung duduk disamping Ri Sa. Karena kantin SMA Dongjo dan SMA Meongso dijadikan satu, membuat SMA Dongjo dan SMA Meongso sering berkumpul saat istirahat di kantin tersebut.
"Tidak biasanya kamu makan siang disini Ri Sa. Ada angin apa ini?" sapa Yoon Woo.
"Aissh,.. apa tidak boleh?" ucapnya kasar.
"Hahaha,.. boleh-boleh. Jadi nanti jatah makanmu di Hong Diamond bisa aku ambil. Biasanya kan kamu nggak makan lagi kalau makan siang di kantin ini." candanya.
"Eonni,.. tega ya?" Ri Sa cukup sebal mendengar candaan sahabatnya itu.
"Sedikit saja tidak masalah kan?" sambil menyenggol badan Ri Sa dan tanpa sengaja Yoon Woo menyenggol lengan Ri Sa yang masih belum sembuh itu.
"Awww,.. Eonni,.. lupa ya?" meringis kesakitan sambil memegangi lengan kanannya yang masih dibalut perban di balik lengan panjangnya.
"Mian,.. neo gwaenchanh-a?" merasa bersalah seraya mengalihkan pandangannya kearah Lee Ri Sa.
"Ne,.." jawab Ri Sa dengan sedikit meringis.
"Tangan kamu kenapa?" tanya Yeom Mi yang belum mengetahui tangan Ri Sa terluka.
"Luka kecil saja. Tapi nggak apa-apa kok." kilahnya agar sahabatnya tidak perlu khawatir padanya.
"Kok bisa terluka gitu?"
"Karena ngelawan gengster." Bisik Yoon Woo pada Yeom Mi.
"Gengster?!!" volume suara Yeom Mi sontak meninggi tanpa terkendali.
"Pelankan suaramu!" tegur Ri Sa pelan.
"Gengster? Kamu berani melawan gengster?" sedikit pelan.
"Aku nggak bisa diam diri saat liat orang butuh bantuanku. Apalagi saat itu nenek tersebut hanya sendirian dikepung tiga orang. Dan karena itu juga sepertinya kartu tanda siswa milikku hilang lagi." Jelas Ri Sa.
"Hilang lagi? Jadi karena itu kamu sampai sekarang belum pinjam buku di perpus?"
Ri Sa mengangguk pasti.
"By The Way,.. kamu bisa bela diri?" tanya Yeom Mi pelan.
Ri Sa hanya diam menelan air ludahnya untuk membasahi tenggorakannya yang tiba-tiba terasa kering dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Kalau kamu nggak bisa, kamu nggak mungkin berani melawan Kang Jung Tae dan gengster itu." Tebaknya.
"Itu udah tau jawabannya." Ucap Ri Sa ringan.
"Beneran bisa?" Yeom Mi ingin memastikan.
Tiba-tiba Lee Ri Sa memberikan isyarat tangan pada kedua sahabatnya untuk lebih mendekat. "Aku akan memberitahukan sebuah rahasia. hanya kalian yang aku beritahu. Sebenarnya aku adalah atlit Karate. Sebelum belajar Karate, aku juga mempelajari bela diri Aikido dan Pencak Silat. Jangan katakan pada siapapun. Okey?!" bisiknya.
Yoon woo dan Yeom Mi hanya terdiam dan tercengang mendengar kejujuran Ri Sa.
"Sebenarnya Ri An Oppa melarangku Karate lagi. Ini saja, dia marah-marah terus ketika tahu aku terlibat adu tenaga. Ya,.. karena Ri An Oppa melarangku menggunakannya lagi, akhirnya aku nggak milih SMA Dongjo." Lanjut Ri Sa menjelaskan dengan suara lebih santai.
"Daebak,.. kamu memang luar biasa Ri Sa,.. aku yakin Kang Jung Tae tidak akan bisa berkutik sekarang." puji Yoon Woo sambil kembali menyantap menu makan siangnya.
YOU ARE READING
Soul In Seoul
General Fiction--Seberapa banyak yang akan kamu dapatkan kelak tergantung seberapa banyak yang kamu korbankan dan kamu ikhlaskan hari ini.-- Kehidupan baru Lee Ri Sa / Yong Ri Sa setelah datang ke Seoul bersama kakaknya meninggalkan segala kenangan dari tanah ke...