#Part 30 (Peninggalan Sang Nenek)

28 8 12
                                    

Langsung saja ke lanjutannya ya,.. vote dan Komentarnya jangan lupa ;)

Setelah kepergian Heo Yoon Woo dan Yoon Yeom Mi dari ruang perawatannya, Yong Ri Sa hanya bisa meneteskan airmata dan sempat terisak. Dadanya serasa sangat sesak. Selang oksigen yang masih menancap di hidungnya seakan tidak membantu banyak untuk melegakan pernafasannya. "Jadi eonni benar-benar membenciku. Apa aku melakukan cara yang salah untuk melindunginya?" gumamnya yang tiba-tiba sedikit tersentak ketika mendengar suara pintu ruangan itu kembali terbuka.

"Ri Sa-ya,.. maafkan eonni. Dan,.. maafkan aku juga. Mungkin selama ini aku memiliki banyak salah padamu." Pinta orang yang baru masuk ke ruangan itu yang tak lain adalah Yoon Yeom Mi. Ia berjalan mendekat ke Yong Ri Sa, namun pandangannya ia tundukkan karena saking malu dan rasa bersalahnya.

Yong Ri Sa menghapus airmatanya, "Tak perlu ada yang harus kumaafkan. Kalian tidak salah. Akulah yang salah. Aku adalah penyebab hancurnya persahabatan kita. Keputusanku untuk berubah jadi Yong Ri Sa adalah keputusan yang salah. Seharusnya aku tetap jadi Lee Ri Sa dan bukan Yong Ri Sa." Menunduk lemas.

###

Belum sampai satu minggu setelah Yong Ri Sa bangun dari komanya, ia sudah memaksa untuk pulang. Suasana rumah sakit membuatnya merasa tambah sakit dan juga serasa mati kebosanan. Ia sangat rindu dengan rutinitas padatnya dulu. Sebuah rutinitas harian dari pagi hingga malam hari, mulai sekolah diteruskan kegiatannya sebagai salah satu orang berpengaruh di Cessa hotel. Yahhhh meski itu melelahkan, baginya jauh lebih melelahkan ketika hanya berdiam diri di sebuah ruangan VVIP rumah sakit. Ia terus merengek ingin segera meninggalkan rumah sakit itu meski Yong Ri An dan Kang Jung Tae memintanya untuk mengikuti saran dokter agar tetap stay di rumah sakit itu. Tapi bukan Yong Ri Sa namanya jika permintaannya bisa ditolak. Kekeraskepalaannya yang semakin hari semakin tak dapat dilunakkan itu membuat kakak dan sepupunya terpaksa mengangkat bendera putih untuk memintanya bertahan lebih lama di ruang perawatan itu.

"Ri Sa-ya,.. pulihkan dulu kesehatanmu. Aku nggak mau nanti lukamu akan tambah parah jika tidak mendapatkan perawatan lebih lanjut. Selama ini kamu kurang begitu memperhatikan kesehatanmu. Gimana jadinya kalau kamu memaksa untuk rawat jalan seperti ini? apa kamu ingin membuatku mati cemas gara-gara tingkahmu itu?" ucap Yong Ri An dengan nada memohon sambil duduk di kursi samping tempat tidur pasien, dan tangannya terus menggenggam tangan Yong Ri Sa dengan harapan kekeraskepalaannya akan melunak. Sebelumnya mereka bertiga terus berdebat. Lebih tepatnya dua laki-laki itu melawan kekeraskepalaan satu perempuan. Dan selama hampir satu jam, Yong Ri Sa masih belum bisa dilunakkan.

Yong Ri Sa mendesah pelan tanda ia sebenarnya sudah bosan berdebat dengan dua orang yang di hadapannya. Yong Ri An duduk disampingnya sedangkan Kang Jung Tae berdiri tepat didepannya. Mereka berdua terlihat cukup frustasi menghadapi remaja pemberani dan keras kepala ini. Huhhhh,.. mereka berdua menghela nafas panjang secara bersamaan untuk menenangkan hati dan fikirannya agar tidak mudah terpancing emosi berhadapan dengan si tukang debat ini.

"Terus,.. setelah kamu keluar dari sini, kamu akan langsung maju menghadapi duo 'Heo' itu? dan ditambah lagi mereka sudah dapat satu 'Heo' lagi. Apa kamu sanggup melawan trio 'Heo' dalam keadaan seperti ini?" tanya Kang Jung Tae.

"Aku keluar dari sini bukan berarti untuk langsung datang menghadapi mereka. Aku juga tau dengan kondisiku saat ini. Kuserahkan semuanya pada Oppa saja. Sampai aku benar-benar yakin lukaku sudah pulih. Aku kan masih punya kewajiban lain sebagai seorang siswa. Apalagi sekarang aku sudah di kelas 3. Nggak bagus juga kan kalau kelamaan absensi kosong." Desaknya.

"Janji? Keluar dari rumah sakit hanya ingin fokus sekolah dan bukan langsung menghadapi mereka?" tanya Yong Ri An memastikan dan langsung disambut anggukan dari Yong Ri Sa.

Soul In SeoulWhere stories live. Discover now