Ketika Lee Ri Sa akan memasukkan ponselnya ke saku seragam, tiba-tiba ponselnya berdering dan langsung saja ia mengangkat telepon tersebut. Tak berselang lama wajahnya langsung berubah kaget, kalut dan marah dengan masih mendengarkan ucapan orang yang tengah menelponnya. Disisi lain, teman-temannya langsung heboh ketika ada salah satu orang melihat pemandangan di balik jendela yang memperlihatkan ada seseorang yang diangkat ke mobil dan terlihat tak sadarkan diri dengan banyak luka di sekujur tubuhnya. Dan semakin heboh ketika Lee Ri Sa langsung lari dengan wajah yang sangat kalut yang membuat siswa-siswi itu langsung menyadari orang yang tak sadarkan diri itu adalah Lee Ri An.
Lee Ri Sa berlari dan tanpa menghiraukan orang-orang yang memanggilnya. Ia terus berlari menuju rumah sakit yang berjarak kurang lebih 2 KM dari sekolahnya itu. Di rumah sakit ia langsung menuju ke ruang UGD dan bertemu dengan Heo Yoon Woo bersama 2 orang guru SMA Dongjo. Heo Yoon Woo terlihat merasa bersalah entah karena apa. Ia masih tidak kuasa mengeluarkan suara. Ia masih terlihat gemetaran dengan tangan yang masih penuh lumuran darah.
"Eonni,.. apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa Ri An Oppa jadi seperti ini?" sangat kalut.
"Mian-hae Ri Sa,.. Mian-hae,.. Lee Ri An seperti ini karena berusaha menyelamatkanku." Tangisannya semakin deras.
"Eonni,.. kumohon jelaskan dengan tenang. Ini bukan salah Eonni,.."
"Jika saja aku bisa jaga diri, jika saja aku bisa melawan mereka,.. Lee Ri An pasti tidak akan seperti ini." isakannya semakin berat.
Lee Ri Sa berusaha menenangkan dirinya dan menyeka airmatanya.
"Nugu-ya? (siapa?)"
Yoon Woo hanya terdiam menatap Ri Sa.
"Nugu-ya? Eonni,.." tanyanya kembali.
"Kang.. Jung.. Tae." Jawabnya terbata-bata.
Mendengar nama itu, hati Lee Ri Sa langsung panas dan terlihat akan meledak. Ia langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Tapi, kamu jangan melakukan sesuatu. Aku takut, kamu jadi seperti Ri An. Please,... kamu jangan melakukan sesuatu ya,.." ucap Heo Yoon Woo menahan tangan Lee Ri Sa.
"Aku tidak bisa janji untuk tetap diam membiarkan dia berbuat seenaknya. Ini sudah keterlaluan." Masih berusaha untuk tenang, namun tetap saja ia tidak bisa membohongi perasaannya untuk marah dan meluapkan kekesalannya pada Kang Jung Tae.
"Tahan dirimu. Okey?!" nasihat Yoon Woo.
Lee Ri Sa hanya diam dengan berulang kali menghela nafas panjang untuk menenangkan dirinya.
###
Suara klakson mobil di jalan raya bergantian bersautan, tak membuat gentar Kang Jung Tae dan gengnya untuk berbuat ulah terhadap siswa-siswa lain di pulang sekolah. Saat itu mereka sedang melakukan kekerasan di sebuah gang kecil tak jauh dari yayasan Jinhyang, kepada dua siswa laki-laki dan perempuan dari SMA Meongso yang masih kelas 1. Kedua siswa itu tak kuasa untuk melawan Kang Jung Tae dkk. Pukulan demi pukulan terus melayang ke badan dan wajah siswa-siswa tersebut terutama siswa laki-lakinya ketika mereka tidak mau memberikan uang yang diminta oleh Kang Jung Tae dkk.
Dari kejauhan terlihat seseorang yang memakai seragam SMA Meongso dengan tas ransel yang masih lengkap dan dengan rambut dimasukkan ke topi warna hitam dan bagian depan topi itu sedikit diturunkan serta mengenakan slayer untuk menutupi hidung dan mulutnya, sehingga tidak terlihat wajah orang yang langsung mengepalkan kedua tangannya itu. Tanpa ragu ia langsung melayangkan pukulan ke salah satu teman Kang Jung Tae dengan tangan kirinya, yang saat itu akan kembali melayangkan pukulan ke wajah salah satu siswa SMA Meongso itu.
YOU ARE READING
Soul In Seoul
General Fiction--Seberapa banyak yang akan kamu dapatkan kelak tergantung seberapa banyak yang kamu korbankan dan kamu ikhlaskan hari ini.-- Kehidupan baru Lee Ri Sa / Yong Ri Sa setelah datang ke Seoul bersama kakaknya meninggalkan segala kenangan dari tanah ke...