06 : Ilusi & Kebohongan

1.3K 90 10
                                    

27 Scorpio 544..

Dara {Derrel} :

Cukup sudah !!

Berperan sebagai Pangeran Malaikat membuatku frustasi. Terus tersenyum, terus bicara lemah lembut, sopan dan halus, serta entah apalagi. Memuakkan.

Aku harus keluar dari sini !

Aku ingin jadi Dara seutuhnya !!

Menyebalkan !!!

Walaupun Raja Gio mengizinkanku pergi, tetap saja, Derrel hanya diberi kebebasan berkeliling istana.

Lha ?! Kalau kayak gitu sih, sama saja kayak bunda !!

Orang dewasa memang menyebalkan !

Segera aku membuka jendela di kamar Derrel. Oh bagus, apakah aku akan bunuh diri sekarang ?! Tidak, aku bukan Dara kalau aku menyerah begitu saja alias...

Tidak berani nekat !

Dengan badan tegap Derrel, sikap sopan santun dan ramah tamahnya, aku tidak yakin kalau keputusanku benar.

Segera aku menaiki ambang jendela, lalu...

WUSH !!!

Karena sayap Derrel tak bisa dikeluarkan secara leluasa, lebih baik aku melompat turun dari lantai dua istana.

TAP !

Sampailah kaki Derrel menginjak tanah rerumputan tanpa cedera.

"Pangeran Derrel ? Kenapa Anda kemari ?"

Aku hampir ingin teriak melihat salah satu prajurit istana memergokiku. Aku menegakkan badan, lalu berdeham. "Tidak ada. Aku hanya ingin jalan-jalan."

Segera prajurit itu mendongak.

Oh tidak ! Jendelanya !!!

"Anda melompat... "

"Kaboooorrrrr !!!!"

Tunggu, kalau aku kabur, kenapa aku harus berteriak segala ?!

Ayolah, bisa sekali ini kau menghentikan kebodohanmu Dara ?!!!

Segera aku berlari dengan kaki telanjang. Rasanya gatal karena kaki Derrel yang putih bergesekan dengan ujung rerumputan. Gawat !

"Pangeran Derrel kembalilah ! Penjaga ! Tangkap Pangeran sekarang juga !!"

Jadi ini kehidupan seorang Pangeran Derrel yang sebenarnya ?

Terkurung, sama sepertiku ?

Ternyata kita senasib.

TAP TAP TAP !!

Aku tetap berlari tanpa menghiraukan para Penjaga Istana berbadan besar dan berbaju zirah itu.

"Kembali Pangeran !"

Prajurit itu ngapain sih ?!

Siapa yang Tuan di sini hah ?!

Bukan dia kan ?!

Tahu ah !!

Nafasku terengah-engah, keringat bercucuran dan membasahi rambut pirang Derrel. Gawat ! Ayolah ! Kalian menyerahlah ! Mana sih gerbangnya ?! Jauh amat !!

Itu dia !

"Heh... Heh.... Aku akan segera keluar dari...."


"DIAM DI SANA, PANGERAN DERREL !"

Seketika itu juga, tubuh Derrel yang kurasuki terhenti, tenggorokan ku tercekat, leherku serasa dicekik dari dalam. Aku sulit bernafas...

Beginikah kekuatan yang dimiliki Raja Malaikat ?

Malaikat Dan Iblis [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang