Special Chapter : Flashback

748 51 8
                                    

10 tahun lalu...

Derrel Angellion yang masih berumur 6 tahun lebih itu berlarian di hamparan bunga Mawar Surga. Ia tertawa kencang sambil dihiasi angin sepoi pagi. Dibelakangnya, yang tengah mengejarnya, adalah Nayla Angellia. Sang ibu yang masih cantik seperti gadis remaja pada umumnya.

"Derrel sayang.... Sini ! Jangan jauh-jauh jalannya, Nak ! Jangan bandel dong ! Ayo makan !"

"Derrel mau ketemu Dara Mungil. Boleh ya Ibu ?!!"

Nayla berhenti berlari saat Derrel berhenti dan tengah menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Menggemaskan.

Nayla tersenyum sambil mengacak pinggang. Lalu bercanda dengan pura-pura marah. "ibu tidak suka ini. Sejak kapan kamu manja hah ?!"

Tiba-tiba seorang gadis berusia 10 tahun, dengan rambut pirang yang lebih terang dari Derrel itu datang dan menjewer daun telinga Derrel. "Sakit Kak !!" Keluh si pemilik telinga.

Diana semakin menarik telinga adiknya ke atas. Maklum, dia enam jengkal lebih tinggi dari adiknya. "Kamu tahu gak sih dia itu apa ?! Iblis !! Keturunan Evilion pula. Kalo ayah dengar keluhan kamu, bisa dirajam kamu sama ayah !!"

"Dirajam itu apa Kak ?"

Diana menyeringai jahil, lalu... "begini nih.." kemudian menggelitiki pinggang adik kecilnya itu.

"Ampun kak !! Hahahahaha !!"

"Rasakan, wa-ha-ha-ha...!!"

Nayla tersenyum lirih. Ia sendiri berharap bisa bertemu dengan seorang iblis juga. Dan dia adalah...

Erel Evilion, anaknya.

•••

Dara Evilion terus menggerutu saat pelayan-pelayan Iblis ingin menyuapinya makan. "Aku pengen ketemu Kak Derrel !!"

Erel Evilion, Sang kakak yang terkenal dingin itu, selalu saja dibuat kewalahan dengan tingkah Dara. "Kamu habis ketemu siapa ? DERREL ?! DERREL ANGELLION ?!!"

Mendapat bentakan keras malah membuat Dara terkikik. "Iya kak ! Hihihihi.."

"Kapan kamu ketemu sama dia ? Bagaimana bisa ?" Ekspresi datar Erel kembali datang.

"Kakak ingat waktu pesta ulang tahun kakak ke-10 beberapa bulan lalu ?" Erel mengangguk. Lalu ia duduk di samping Dara. Duduk di tepi ranjang adiknya. "Nah, itu dia ! Aku kan kabur, pakek sayapku dan ngelihat seorang malaikat bersayap indah tengah berdiri di tengah Jembatan Perbatasan."

"Bagaimana bisa dia ada di sana ?"

"Dia bilang, karena sayapnya sendiri yang membawanya ke sana, aneh bukan ? Kakak mau ketemu dia ?"

Erel tersenyum miring. Ia masih berumur 10 tahun, tapi anak itu sudah diperintahkan untuk membunuh para Malaikat hanya untuk makanan adiknya. Ia berpikir, bagaimana kalau Derrel Angellion juga akan dijadikan makanan untuk Dara ?

Apalagi, Dara sudah lama tidak makan daging malaikat atau iblis.

"Kapan kita akan bertemu dengannya ?"

Gadis berumur 4 tahun yang cerdas itu mengetuk-ngetuk dagunya. Lalu berdiri tegap "aha ! Sekarang !" Katanya sambil melompat ceria.

Erel mengangguk.

Padahal saat itu, ia tak tahu bahwa yang ingin ditemuinya adalah adik kandungnya.

Malaikat Dan Iblis [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang