Lupa ? Baca chap sebelumnya.
Makasih juga buat yang terus baca.
Setelah ini saya akan pergi cukup lama.
Untuk memperjuangkan masa depan di Dunia Nyata.
HAPPY READING.... 😇
• • •
07 Sagitarius 544 :
Fion merasa kesal. Kejadian beberapa jam lalu membuat tubuhnya lengket dan berbau amis. Tak hanya dirinya, tapi juga Dara, Alice, Exel dan si kuda eksotik. Untung saja mereka berhasil menemui danau kecil. Jadi mereka bisa membasuh diri dan berganti pakaian.
Sayap Derrel itu memang bencana !
Fion benar-benar berharap bisa mengutuk seorang malaikat keturunan Angellia yang tak lain adalah Derrel Angellion. Tapi tak mungkin karena kutukannya hanya mempan pada Iblis, bahkan cukup mempan untuk menghukum Dara. Karena itulah Ratu Vienny menitipkan gadis mungil itu padanya.
Derrel sendiri pingsan setelah mengeluarkan Sayap Malaikat yang sebenarnya ia miliki sejak lahir. Tanpa separuh Sayap Iblis dan lilitan pembuluh nadi. Sayangnya, walau kemajuan Derrel bisa dirasakannya, tapi fisiknya masih kategori lemah.
Sejak saat itu. 10 tahun lalu...
Derrel kehilangan sayap cantiknya, kehilangan doa-nya, serta kehilangan hidup penuh kebebasan. Bahkan sayapnya enggan keluar. Tapi sekarang ?
Sayap itulah yang menjadi harapan sekaligus ancaman.
Tubuhnya yang berbalut jubah hitam tebal itu tertidur di punggung kuda yang tali kekangnya digenggam erat oleh Exel. Berpikir soal jubah, tadi Fion dan Exel cukup kesulitan memakaikan baju di tubuh Derrel yang pingsan.
Baiklah, sepertinya ini adalah hal tabu untuk dibicarakan.
Kembali lagi ke permasalahan.
Exel masih bertanya-tanya, siapa gerangan seorang Derrel ini ? Dan lihat, sayap semburat pink itu masih ada dan seakan menyelimuti sisi kanan kiri tubuh kuda.
Saking lebarnya sayap itu.
Kini mereka, Fion, Alice, Dara, Exel serta kuda yang menggendong Derrel tengah berjalan ke arah pemukiman. Menuruni bukit. Dari jauh, Alice bisa melihat pemukiman itu, genteng-genteng rumah berwarna oranye agak kusam terlihat dari atas bukit yang tengah mereka injak.
Sebentar lagi malam akan datang, kini langit Desa Aries bersemburat oranye indah, angin sepoi menyapu keringat mereka, daun berguguran dan lambaian rumput-rumput pendek menghiasi langkah kaki mereka.
Beberapa jenis burung, domba-domba berbulu putih bersih, dan suara hiruk pikuk keramaian mulai terdengar. Dara merasa damai saat berada di Desa ini. Begitupun lainnya.
"Spico menghilang lagi ?" Sindir Dara sambil melirik Alice yang melangkah mengiringinya.
Alice mengendikkan bahu sambil mencengkram tali tas ranselnya. Dara pun mendesah pasrah.
Exel berhenti melangkah saat menyadari sesuatu. Kudanya juga mengikuti. Lalu Exel mendongak sedikit sambil menoleh, menatap wajah Derrel yang tengah berbaring tengkurap. Semua begitu pas baginya. Rambut pirang, bola mata emas, dan Sayap Malaikat super aneh.
Fion ikut berhenti saat ia tak melihat kuda Exel berjalan di dekatnya. Ia berseru, menyuruh Alice dan Dara mendekat. Kini ketiganya menatap Exel penuh tanya. "Ada apa ?" Tanya Fion sedikit tak suka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Dan Iblis [END]
Adventure#1 Kerajaan Angellia dan Eviliry Pertemuan yang klise dan terkesan konyol, membuka awal dari jawaban akan masa lalu yang ditutup rapat-rapat. Raga tertukar ? Jiwa tertukar ? Keseharian juga tertukar ?! Bukankah itu aneh ?! Tidak Justru karena itulah...