Epilog Part 1 + Prolog Part 2

952 63 54
                                    

? ? ?...

Nayla Angellia :

Dia ayahku.

Sosok yang paling kubenci selama hidupku.

Sekarang, aku berada di Kota Penyihir Kerajaan Fairiessa. Aku sama sekali tak bebas di sini. Kenyataan pahit harus kusembunyikan agar Diana dan Derrel tak khawatir padaku.

Sementara Erel ?

Sebagai ibunya, aku tak bisa membencinya. Anakku yang dulunya diambil dariku, kini dijadikan mesin pembunuh oleh ayahnya sendiri...

Raja Demonicly Eviliry.

Kudoakan agar anakku yang malang itu baik-baik saja.

"Semoga kalian bertiga sehat selalu..." Doaku sambil menangis, duduk meringkuk di salah satu sudut jeruji besi bawah tanah. Kedua pergelangan tangan dan kakiku dirantai oleh rantai besi yang ujungnya diberi bola listrik berwarna merah kehitaman. Bola berat yang dapat menyengatku kapan saja.

TAP... TAP... TAP..

Suara langkah kaki yang menggema, kelam dan terdengar mengerikan sukses membuat tubuhku gemetar. Oh Sang Penguasa... Sampai kapan hambamu menderita seperti ini ?

Berpisah dari Erel sejak ia dilahirkan...

Berpisah dari Derrel sebagai ganti nyawanya yang sempat hilang akibat malapetaka...

Berpisah dari Diana, anak gadis mungilku yang sangat manis...

Serta, selalu menangis dan gemetar karena teror masa lalu...

Aku seorang ibu, aku tahu bagaimana rasanya menanggung semua bebanku sendirian. Aku tahu bagaimana rasa rindu yang teramat sangat pada anak-anakku.

Oh Sang Penguasa...

Tolong bebaskan aku....

Hamba mohon...

"Nayla-ku sayang... Kenapa kau menangis ?"

BRUKK !!

Tubuhku langsung ambruk seketika. Aku sampai harus menopang tubuhku dengan lengan gemetar, bangkit duduk, memeluk diri sendiri lalu mundur ke belakang dengan pantatku. Lantai yang dingin dan aroma busuk memperparah kesehatanku akhir-akhir ini. "J...j...jangan dekat-dekat ayah..." Cicitku.

Ayah tetap berdiri di balik jeruji. Ia menatapku lama, lalu berkata "aku menginginkan semua yang ada padamu..."

"Pergi...."

Matanya mengerling bosan. "Kau tahu ? Aku bisa melihat masa depan sejak aku berada di Dunia Fantasi. Dan aku melihatmu... Gadis cantik yang akan abadi selamanya bersamaku. Menjadi wanita ku untuk selamanya..."

Aku membekap kedua telingaku sambil menggeleng frustasi.

"Tapi sayang, aku harus menghadapi kenyataan kalau kau adalah anakku. Anak kandungku."

"Jangan teruskan..."

"Nayla-ku sayang, perlu kau ketahui kalau ayahmu sudah sangat mencintaimu sejak kau sudah ada di kandungan ibumu. Aku senang..." Lalu wajahnya berubah kelam. "Sekaligus marah." Geramnya.

"Sudah cukup..."

"Doa-mu sudah membuat semuanya kacau ! Doa yang membuatku sulit menaklukkan Kerajaan Angellia dan membunuh anak itu !! Anak yang seharusnya kubiarkan mati ! Arghh !! Betapa bodohnya diriku ini, ya kan ?!" Erangnya frustasi.

"Dan anak itulah yang akan membunuh ayahnya sendiri."

Suara dingin itu...

Mataku terbelalak sempurna, air mata kebahagiaan begitu menetes di pelupuk mata.

Malaikat Dan Iblis [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang