Epilog : Malaikat dan Iblis

1.1K 54 7
                                    

Kudoakan agar hidupmu dipenuhi kutukan...

Derrel Eviliry

• • •

09 Sagitarius 544...

Biru Ariestyo Hazelion :

Aku terkekeh pelan. Entah mengejek diri sendiri atau apa. Tapi benar apa yang dikatakan alias ditulis Zubeneschmali.

Malaikat yang paling lemah, justru bisa jadi ancaman.

Cekikannya berubah longgar. Kesempatan untukku lepas dan menjatuhkan diri sendiri. Menginjak Lingkaran Kejujuran yang mulai memudar. Aku tidak menyangka kalau seorang Derrel Eviliry akan merubah skenario.

Aku harus ingat. Tidak ada naskah yang semutlak milik Sang Penguasa.

Azazil, Raja Neraka dari Dunia Nyata. Wujud aslinya sebenarnya lebih menyeramkan dari ini. Tapi ia malah menggunakan wajah milik Gabrielle, Sang Pemimpin Malaikat sekaligus leluhur Angellia yang terlahir di surga.

Azazil di masa sekarang memiliki Sayap Iblis yang diselimuti darah dengan tulang-belulang yang menonjol dan nampak. Seperti daging sisa yang terkoyak. Tambahan, lilitan pembuluh nadi dari Pita-pita Hamal menghiasinya.

Lalu Gabrielle. Malaikat itu memiliki Sayap Malaikat semburat merah muda. Tapi uniknya, semburat itu tak seberapa muncul. Beberapa menit ada lalu menghilang dan meninggalkan warna putih bersih. Kemudian, semburat itu muncul lagi.

Benar-benar gabungan dari Sayap Campuran atau Sayap Keabadian milik Derrel yang sekarang.

Sayap Iblis milik Derrel muncul karena metode penyembuhan dari Raja Demon. Lilitan nadi di sayap malaikatnya muncul karena Ruby kecil mempercepat masa komanya. Dan kemunculan kedua Pelayan itu adalah karena kekuatan Campuran milik Derrel.

Terdengar rumit, tapi itulah takdir Derrel.

Kalau dia peka, tujuan hidupnya adalah satu :

Membantu memperbaiki dunia seperti yang dulu dilakukan ibunya sewaktu menjadi Malaikat Pengembara.

Tapi...

Dia yang sekarang berbeda. Bukan lagi malaikat murah senyum, ramah, mampu mengendalikan amarah, dan lemah. Tapi beralih menjadi sebuah ancaman serius.

"Aku baru menyadari satu hal." Ucapnya sambil menunduk, menatapku dengan tampang meremehkan. "Lingkaran Kejujuran. Adalah senjata asli Pangeran Kedua. Apa aku benar ?"

"Aku tidak tahu apa maksudmu. Lagipula, di hidupmu sebelumnya, kau sudah mengenal apa itu Lingkaran Kejujuran."

Ia lalu mendengus bosan. Kemudian menancapkan ujung Pedang Persatuan di tengah titik Lingkaran Kejujuran. Tak ada kotak kaca di sekitar sini. Menandakan kalau pedang itu benar-benar bebas.

"Evilia dan Melia. Keduanya adalah pencipta senjata ini. Seperti halnya Labirin Cermin Batas Kehidupan, senjata yang diciptakan oleh Sang Virgo Pertama dan pelayannya, Spica. Selama aku berada di tubuh malaikat lemah ini, kau pikir aku hanya diam dan merenung ? Atau... Bertapa ? Ayolah, usiaku berhenti di angka 20. Jadi aku masih muda."

"Darimana kau tahu semua itu ?"

"Aku menyadarinya saat terakhir kali Keturunan Angelis dan Darkey memanggil Lingkaran ini dan leluhurnya, Melia dan Evilia." Lalu ia berjongkok di hadapanku. "Raja Iblis dan Pemimpin Malaikat tunduk padaku. Lalu ? Bagaimana dengan kutukan bernama Sang Kematian ?"

Aku menatapnya tajam. "Sadarlah. Kau menjadi gila hanya karena tak bisa mengendalikan kekuatan penghancurmu itu ?" Kataku sinis.

Ia menatapku jengah. Lalu menguap seakan jengah denganku. "Kau tahu kenapa Pangeran Kedua dijuluki sebagai Sang Penyembuh Derita ?"

Aku menelan lidah. "Jangan bercanda."

"Kesalahan Kerajaan Angellia dan Eviliry adalah membiarkan hubungan Ratu Angellia dan Raja Demon tumbuh dan akhirnya... lahirlah ibuku bersama kembarannya. Hingga berujung padaku dan Kak Erel. Kesalahan kedua kerajaan itulah yang membuat Lingkaran Kejujuran menghancurkan keduanya beserta seisinya. TAK TERKECUALI."

"Kau sebut itu sebagai Penyembuh Derita ?!" Aku menatapnya tak percaya.

Ia malah tersenyum simpul "jangan pura-pura bodoh. Penyembuh artinya menghilangkan penyakit. Memusnahkannya menjadi berkeping-keping hingga tak bersisa."

"Kau benar-benar IBLIS. Bahkan kau lebih menakutkan dari ayahmu."

"Terima kasih." Ia melirik dua pelayannya lalu menatapku lagi. "Ingat satu hal ini. Raja Demon bukannya lahir tanpa orang tua. Dia adalah keturunan Raja Azazil dan malah didepak ke Dunia Fantasi. Sementara Ratu Angellia dan Raja Angellion adalah keturunan dari Pemimpin Gabrielle. Karena itulah kenapa aku bisa memanggil keduanya dan dapat merubah sayapku tanpa kecacatan apapun."

Kuakui. Pemuda malaikat ini berbahaya.

"Lingkaran Kejujuran menghilang. Dan apa kau tahu di mana tujuannya sekarang ?"

Sebuah cermin berada di hadapanku. Cermin ini berbeda dengan Cermin Batas Kehidupan. Karena kilauannya dan hawa dingin yang aku rasa dari air yang membeku. Derrel berdiri sambil memaksaku bangkit pula. Sementara kedua makhluk legenda itu tetap berlutut setia di hadapan Derrel Eviliry.

Lalu aku melihat dari cermin itu.

Kerajaan Bintang.

Porak-poranda masih menaungi Kerajaan itu. Bahkan lebih parah. Dan yang lebih mengerikan...

Lingkaran Kejujuran, dengan motif-motif rumit, melayang dan menyelimuti langit seluruh Kerajaan Bintang. Merah darah yang dipancarkan seakan luntur seperti cat pada dinding, dan menciptakan tetesan kental yang lambat. Tetesan itu menempeli setiap benda di sekitarnya, lalu menarik benda itu dan seakan...

Memakannya...

Lalu dimuntahkan lagi dalam keadaan rusak parah.

Yang mengerikan, manusia yang terhisap oleh Lingkaran Kejujuran itu akan dimuntahkan kembali menjadi seoongok mayat busuk.

"Nanti malam. Tepatnya setelah matahari terbenam, Lingkaran Kejujuran akan muncul dan memakan apa yang namanya. Kutukan."

Ini tidak sesuai apa yang diduga dan direncanakan. Aku juga tak menyalahkan Sang Penguasa dan diriku yang dulu. Hanya saja, ini aneh. Bagaimana bisa Derrel Eviliry kembali ke masa ini ? Aku saja, yang walaupun punya memori masa lalu, tetap menjadi diriku yang dulu.

Tapi Derrel ?

Dan, yang kulihat ini apa ?

Masa depan ?

Atau sekedar ancaman ?

"Apa yang kau mau dariku ?" Gumamku saat melihatnya menatapku dengan seringai tipis menyebalkan.

Ia hanya tersenyum, lalu Lingkaran Kejujuran muncul lagi dengan perlahan, di atas lantai yang dipenuhi dinding-dinding putih polos.

Derrel tersenyum misteri. Lalu ia melipat tangan di dada dan mendongakkan dagu, menatapku.

"Sang Kematian Ketiga."

• • •

😇END😈

Malaikat Dan Iblis [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang